BYD Pecah Rekor! Galang Dana Rp86,7 Triliun, Guncang Pasar Hong Kong!
Selasa, 04 Maret 2025 - 19:07 WIB
BYD mengguncang bursa saham Hong Kong, melanjutkan rencana ekspansi ke berbagai negara di dunia. Foto: Reuters
HONG KONG - Produsen kendaraan listrik asal China, BYD, berhasil menggalang dana sebesar USD5,59 miliar (sekitar Rp86,7 triliun) melalui penjualan saham perdana. Penjualan saham ini merupakan yang terbesar di Hong Kong dalam empat tahun terakhir.
BYD menjual sebanyak 129,8 juta lembar saham, lebih tinggi dari rencana awal yang hanya 118 juta lembar saham.
BYD menyatakan bahwa transaksi ini merupakan penawaran saham lanjutan (follow-on offering) terbesar secara global di sektor otomotif dalam satu dekade terakhir.
Al-Futtaim Family Office yang berbasis di Uni Emirat Arab menjadi investor kunci dalam penjualan saham ini. BYD dan Al-Futtaim Family Office berencana membentuk kemitraan strategis, meskipun BYD tidak mengungkapkan jumlah investasi yang ditanamkan oleh Al-Futtaim Family Office.
Sebagian besar produsen mobil China telah mengincar Timur Tengah untuk meningkatkan penjualan luar negeri mereka dalam beberapa tahun terakhir. Meski, pasar Timur Tengah masih relatif kecil dibanding pasar domestik China.
BYD telah berkembang pesat menjadi produsen mobil terbesar di China sejak 2022, dengan memanfaatkan jajaran kendaraan listrik bertenaga baterai yang terjangkau.
Lebih dari 90% dari total penjualan BYD yang mencapai 4 juta mobil pada tahun 2024 berasal dari China. BYD menguasai lebih dari sepertiga total penjualan mobil listrik murni dan plug-in hybrid di pasar otomotif terbesar di dunia tersebut.
BYD menjual sahamnya dengan harga HKD335,20 (sekitar Rp623.000) per lembar, diskon 7,8% dari harga penutupan saham sebesar HKD363,6 pada hari Senin (3/3). Saham tersebut dipasarkan dalam kisaran harga HKD333 hingga HKD345 per lembar dalam accelerated book build.
Penjualan saham BYD ini merupakan yang terbesar di Hong Kong sejak tahun 2021, ketika Meituan menggalang dana sebesar USD6,9 miliar (sekitar Rp107 triliun), menurut data LSEG.
BYD menjual sebanyak 129,8 juta lembar saham, lebih tinggi dari rencana awal yang hanya 118 juta lembar saham.
BYD menyatakan bahwa transaksi ini merupakan penawaran saham lanjutan (follow-on offering) terbesar secara global di sektor otomotif dalam satu dekade terakhir.
Al-Futtaim Family Office yang berbasis di Uni Emirat Arab menjadi investor kunci dalam penjualan saham ini. BYD dan Al-Futtaim Family Office berencana membentuk kemitraan strategis, meskipun BYD tidak mengungkapkan jumlah investasi yang ditanamkan oleh Al-Futtaim Family Office.
Sebagian besar produsen mobil China telah mengincar Timur Tengah untuk meningkatkan penjualan luar negeri mereka dalam beberapa tahun terakhir. Meski, pasar Timur Tengah masih relatif kecil dibanding pasar domestik China.
BYD telah berkembang pesat menjadi produsen mobil terbesar di China sejak 2022, dengan memanfaatkan jajaran kendaraan listrik bertenaga baterai yang terjangkau.
Lebih dari 90% dari total penjualan BYD yang mencapai 4 juta mobil pada tahun 2024 berasal dari China. BYD menguasai lebih dari sepertiga total penjualan mobil listrik murni dan plug-in hybrid di pasar otomotif terbesar di dunia tersebut.
BYD menjual sahamnya dengan harga HKD335,20 (sekitar Rp623.000) per lembar, diskon 7,8% dari harga penutupan saham sebesar HKD363,6 pada hari Senin (3/3). Saham tersebut dipasarkan dalam kisaran harga HKD333 hingga HKD345 per lembar dalam accelerated book build.
Penjualan saham BYD ini merupakan yang terbesar di Hong Kong sejak tahun 2021, ketika Meituan menggalang dana sebesar USD6,9 miliar (sekitar Rp107 triliun), menurut data LSEG.
Lihat Juga :
tulis komentar anda