Black Friday, Warga Amerika Lebih Takut Gagal Beli PS5 daripada Covid-19

Jum'at, 27 November 2020 - 23:58 WIB
Antrean konsumen yang memadati pusat perbelanjaan seperti Walmart, Target, serta toko gim GameShop di Amerika demi mendapat diskon Black Friday. Foto: dok. Reuters
AMERIKA - Black Friday adalah hari belanja terpopuler di Amerika yang dihelat sebelum Natal. Di hari tersebut, hampir semua gerai memberikan diskon besar-besaran. Sehingga konsumen bisa mengantre sebelum toko buka, bahkan saling berebut barang.

Berasal di Amerika, ternyata fenomena Black Friday ini juga di adopsi di banyak negara lain. Termasuk Inggris.

Darimana asal Black Friday? Nama tidak resmi itu diberikan pada hari belanja setelah Thanksgiving di AS, ketika hampir semua gerai menawarkan diskon besar untuk berbagai barang. Sehingga dianggap sebagai hari belanja terbesar dalam setahun. Tahun ini, Black Friday jatuh pada tanggal 27 November 2020 atau sehari sesudah Thanksgiving.

Normalnya, pada Black Friday toko-toko buka hingga tengah malam. Konsumen bahkan sudah mengantri dan menginap di depan toko sehari sebelumnya. Semuanya demi mendapatkan harga diskon besar-besaran.

Dan sering kali Black Friday mengakibatkan chaos atau rusuh ketika konsumen berebut barang diskon yang terbatas dan bertengkar satu sama lain.



Sejak 2006, ada tujuh kematian yang dilaporkan dan 98 cedera parah di seluruh AS pada Black Friday.

Kenapa Disebut Black Friday? Ada dua hal. Pertama, diyakini sebagai titik ketika peritel mulai menghasilkan cuan dan beralih dari rapor “merah” menjadi “hitam”.

Kedua, sumber lain menyebut bahwa kata itu berasal dari 1960an ketika Departemen Kepolisian Philadelphia menggambarkan kekacauan yang terjadi akibat kemacetan lalu lintas pejalan kaki dan kendaraan pada hari itu.

Pandemi, Toko-Toko Buka Subuh
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More