Royal Enfield Meteor 350 Dijual Mulai Rp91 Juta
Minggu, 07 Februari 2021 - 11:02 WIB
Ground clearance 170 mm yang besar yang dikombinasikan dengan ring depan 100 / 90-19 akan memungkinkan banyak jalan dilibas secara mulus.
Cakram 300 mm tunggal dengan kaliper mengambang piston ganda di bagian depan didukung oleh sistem ABS saluran ganda, dan cakram belakang besar 270 mm. Semnetara cincin LED melingkar mengelilingi dan kontras dengan lampu depan halogen H4 konvensional.

Pada awalnya instrumen terlihat jadul, tapi pabrikan mengawinkan yang lama dengan yang baru. Speedometer jarum konvensional memiliki sisipan LCD yang menampilkan semua informasi seperti posisi roda gigi dan berbagai fungsi tripmeter dan lainnya. Sebuah port USB juga disediakan di sana.
Layar utama diapit oleh tampilan bulat kecil yang benar-benar terpisah, di mana pada saat start-up menampilkan logo Royal Enfield diikuti 'Built With Google'. Tampilan 'Tripper' ini mengaktifkan beberapa fungsi tambahan melalui aplikasi dan Bluetooth, dengan petunjuk navigasi sederhana yang dikirim dari Google Maps dan ditampilkan di layar tambahan ini.
Kontrol pengendara adalah urusan kaki-ke depan. Namun pengendara diposisikan cukup tegak dengan palang yang tinggi. Tinggi jok mencapai 765 mm.
Dari segi sasis, kerangka tulang belakang baru dengan pipa bawah kembar membentuk tulang punggung Meteor. Lalu garpu teleskopik 41 mm konvensional memiliki jarak 130 mm.
Dilaporkan, shock belakang enam tahap pra-beban dapat disesuaikan membantu melibas gundukan. Jarak sumbu rodanya sendiri 1.400 mm.
Royal Enfield membenamkan tangki berkapasitas 15 liter bahan bakar. Dengan kapasitas ini, Royal Enfield Meteor 650 bisa menawarkan jangkauan lebih dari 300 kilometer.
Menarik untuk melihat seberapa baik ini diterima di Australia. Royal Enfield mengklaim memiliki 13,1% dari pasar sepeda motor ukuran menengah di Australia, dengan model 650 menyumbang 60% dari volume penjualan mereka di Australia. Belum diketahui apakah Meteor 350 juga akan beredar di aspal Indonesia. Baca juga: Begini Tata Cara Salat Astronot Muslim saat Berada di Luar Angkasa
Cakram 300 mm tunggal dengan kaliper mengambang piston ganda di bagian depan didukung oleh sistem ABS saluran ganda, dan cakram belakang besar 270 mm. Semnetara cincin LED melingkar mengelilingi dan kontras dengan lampu depan halogen H4 konvensional.

Pada awalnya instrumen terlihat jadul, tapi pabrikan mengawinkan yang lama dengan yang baru. Speedometer jarum konvensional memiliki sisipan LCD yang menampilkan semua informasi seperti posisi roda gigi dan berbagai fungsi tripmeter dan lainnya. Sebuah port USB juga disediakan di sana.
Layar utama diapit oleh tampilan bulat kecil yang benar-benar terpisah, di mana pada saat start-up menampilkan logo Royal Enfield diikuti 'Built With Google'. Tampilan 'Tripper' ini mengaktifkan beberapa fungsi tambahan melalui aplikasi dan Bluetooth, dengan petunjuk navigasi sederhana yang dikirim dari Google Maps dan ditampilkan di layar tambahan ini.
Kontrol pengendara adalah urusan kaki-ke depan. Namun pengendara diposisikan cukup tegak dengan palang yang tinggi. Tinggi jok mencapai 765 mm.
Dari segi sasis, kerangka tulang belakang baru dengan pipa bawah kembar membentuk tulang punggung Meteor. Lalu garpu teleskopik 41 mm konvensional memiliki jarak 130 mm.
Dilaporkan, shock belakang enam tahap pra-beban dapat disesuaikan membantu melibas gundukan. Jarak sumbu rodanya sendiri 1.400 mm.
Royal Enfield membenamkan tangki berkapasitas 15 liter bahan bakar. Dengan kapasitas ini, Royal Enfield Meteor 650 bisa menawarkan jangkauan lebih dari 300 kilometer.
Menarik untuk melihat seberapa baik ini diterima di Australia. Royal Enfield mengklaim memiliki 13,1% dari pasar sepeda motor ukuran menengah di Australia, dengan model 650 menyumbang 60% dari volume penjualan mereka di Australia. Belum diketahui apakah Meteor 350 juga akan beredar di aspal Indonesia. Baca juga: Begini Tata Cara Salat Astronot Muslim saat Berada di Luar Angkasa
Lihat Juga :