Nekad Mudik? Jangan Sepelekan Risiko Berkendara Jarak Jauh dengan Sepeda Motor
Senin, 10 Mei 2021 - 12:05 WIB
JAKARTA - Mudik sudah menjadi tradisi di Indonesia. Tapi karena saat ini masih dalam masa pandemi, pemerintah akhirnya memutuskan untuk meniadakan mudik.
Kendati demikian, masih ada saja orang yang nekat melakukan mudik. Bahkan dengan menggunakan kendaraan roda dua alias sepeda motor.
Sudah sejak lama mudik menggunakan sepeda motor dinilai lebih efisien dari sisi waktu dan juga biaya, dibanding pilihan transportasi lain seperti pesawat dan kereta api.
Namun perlu diingat bahwa mudik dengan sepeda motor memiliki resiko kecelakaan lalu lintas (lalin) yang tinggi dan riskan terkena dampak buruk bagi kesehatan.
Polisi mengarahkan pengendara motor untuk melewati jalur yang benar saat simulasi penyekatan larangan mudik di Bundaran Waru, Surabaya, Jawa Timur. Foto: dok Antara
Dari sisi peruntukannya, tidak disarankan untuk mudik antar kota, bahkan antar provinsi menggunakan sepeda motor karena secara ergonomis tidak didesain untuk berkendara jarak jauh. Sepeda motor juga lebih berisiko.
Selain itu, penting untuk mengenali keterbatasan tubuh ketika berkendara motor. Hal ini berkaitan dengan menurunnya reaksi pengendara sepeda motor menghindari rintangan di jalan raya karena kelelahan otot mata dan tubuh.
Masalah yang sering terjadi, pengendara sepeda motor sering abai terhadap batasan waktu berkendara, diperparah lagi dengan rendahnya kesadaran dan pemahaman berkendara yang baik dan aman memicu tingginya angka kecelakaan lalin yang melibatkan sepeda motor.
Belum lagi ditambah dengan keluhan nyeri leher dan tulang punggung bagian bawah atau low back pain karena kelelahan. Keadaan jalan berlubang dan tidak rata meningkatkan risiko terjadinya penekanan pada struktur tulang dan saraf yang akan menyebabkan nyeri hebat.
Kendati demikian, masih ada saja orang yang nekat melakukan mudik. Bahkan dengan menggunakan kendaraan roda dua alias sepeda motor.
Baca Juga
Sudah sejak lama mudik menggunakan sepeda motor dinilai lebih efisien dari sisi waktu dan juga biaya, dibanding pilihan transportasi lain seperti pesawat dan kereta api.
Namun perlu diingat bahwa mudik dengan sepeda motor memiliki resiko kecelakaan lalu lintas (lalin) yang tinggi dan riskan terkena dampak buruk bagi kesehatan.
Polisi mengarahkan pengendara motor untuk melewati jalur yang benar saat simulasi penyekatan larangan mudik di Bundaran Waru, Surabaya, Jawa Timur. Foto: dok Antara
Dari sisi peruntukannya, tidak disarankan untuk mudik antar kota, bahkan antar provinsi menggunakan sepeda motor karena secara ergonomis tidak didesain untuk berkendara jarak jauh. Sepeda motor juga lebih berisiko.
Selain itu, penting untuk mengenali keterbatasan tubuh ketika berkendara motor. Hal ini berkaitan dengan menurunnya reaksi pengendara sepeda motor menghindari rintangan di jalan raya karena kelelahan otot mata dan tubuh.
Masalah yang sering terjadi, pengendara sepeda motor sering abai terhadap batasan waktu berkendara, diperparah lagi dengan rendahnya kesadaran dan pemahaman berkendara yang baik dan aman memicu tingginya angka kecelakaan lalin yang melibatkan sepeda motor.
Baca Juga
Belum lagi ditambah dengan keluhan nyeri leher dan tulang punggung bagian bawah atau low back pain karena kelelahan. Keadaan jalan berlubang dan tidak rata meningkatkan risiko terjadinya penekanan pada struktur tulang dan saraf yang akan menyebabkan nyeri hebat.
(dan)
tulis komentar anda