Krisis Semi Konduktor, Ini yang Bikin Otomotif Indonesia Selamat

Sabtu, 29 Mei 2021 - 08:00 WIB
Ketersediaan semikonduktor saat ini sangat rendah, padahal semikonduktor sangat dibutuhkan oleh mobil moderen. Foto/IST
JAKARTA - Krisis semikonduktor yang terjadi di pasar otomotif global telah memaksa banyak pabrikan mobil menghentikan aktivitas mereka. Hanya saja krisis tersebut diyakini tidak akan berpengaruh besar pada industri otomotif Indonesia.

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mengatakan krisis semikonduktor yang akan dialami di Indonesia tidak akan separah negara-negara lainnya. Hal itu terjadi karena level produk otomotif yang dibuat di Indonesia berbeda dengan yang ada di luar negeri.



"Di luar negara produk otomotifnya sangat komplek dan sangat membutuhkan semikonduktor. Di Indonesia memang ada tapi jumlahnya tidak banyak," ujar Kukuh Kumara ketika mengisi webinar Staying Ahead of Digital Supply Chain Disruption During and Post Covid-19 Pandemic, yang diselenggarakan RS Component baru-baru ini.





Dia melanjutkan saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi dari pelaku industri otomotif nasional yang akan menghentikan produksi mereka akibat krisis tersebut. Hal ini berbeda dengan industri otomotif negara lain seperti di Jepang yang justru sudah melakukan penghentian aktivitas produksi.



Mitsubishi, Nissan dan Suzuki dikonfirmasi telah menghentikan kegiatan produksi mobil mereka. Bahkan secara bertahap pada Juni nanti Mitsubishi akan melakukan penurunan produksi secara drastis.

Diketahui ejak tahun 2020, industri otomotif menderita kekurangan komponen semikonduktor untuk kebutuhan sistem kelistrikan kendaraan. Kekurangan chip semikonduktor adalah konsekuensi lain dari pandemik Covid-19. Selama lockdown, pabrik yang memproduksi komponen ini menghentikan operasinya, sehingga menyebabkan penundaan dalam produksi semikonduktor dan chip.
(wsb)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More