Euro7 Siap Membunuh Mesin Diesel dan Bensin Lima Tahun ke Depan
Senin, 07 Juni 2021 - 05:02 WIB
BERLIN - Dalam waktu kurang dari lima tahun, perusahaan otomotif di Eropa akan kesulitan menjual kendaraan dengan mesin diesel dan bensin.
Seperti dilansir dari Autopro, hal ini diungkapkan oleh pabrikan kendaraan Eropa sendiri terkait pengenalan undang-undang emisi asap Euro 7 yang akan diperkenalkan pada 2025.
Sementara undang-undang tersebut belum selesai, Asosiasi Produsen Otomotif Eropa (ACEA), yang mewakili semua pembuat kendaraan di benua itu, setuju bahwa proposal untuk memperkenalkan Euro 7 akan membunuh kendaraan dengan mesin bensin dan diesel, terutama model berukuran kecil. termasuk kendaraan hybrid.
Metode pengujian Euro 7 juga akan mematikan truk pikap serta SUV karena akan menghasilkan lebih banyak asap beracun saat menarik muatan seperti trailer.
Tes Euro 7 lainnya yang akan menjadi masalah untuk dilewati termasuk tes berjalan mesin dingin, start-stop mengemudi selama kemacetan lalu lintas, akselerasi cepat dan mendaki bukit.
Ini juga membutuhkan penggunaan "katalis super" yang mahal, dan ini akan membuat harganya naik banyak.
Euro 7 juga mengamanatkan perangkat pengontrol asap yang tahan lama dan memberikan pembacaan yang akurat untuk jarak tempuh setidaknya 240.000 km.
Kesulitan seperti itulah yang membuat banyak perusahaan kendaraan berfokus pada Asia Tenggara karena pengujian standar asap yang masih ramah karbon dan undang-undang perlindungan konsumen yang kurang ketat akan memudahkan mereka untuk beroperasi.
Seperti dilansir dari Autopro, hal ini diungkapkan oleh pabrikan kendaraan Eropa sendiri terkait pengenalan undang-undang emisi asap Euro 7 yang akan diperkenalkan pada 2025.
Sementara undang-undang tersebut belum selesai, Asosiasi Produsen Otomotif Eropa (ACEA), yang mewakili semua pembuat kendaraan di benua itu, setuju bahwa proposal untuk memperkenalkan Euro 7 akan membunuh kendaraan dengan mesin bensin dan diesel, terutama model berukuran kecil. termasuk kendaraan hybrid.
Metode pengujian Euro 7 juga akan mematikan truk pikap serta SUV karena akan menghasilkan lebih banyak asap beracun saat menarik muatan seperti trailer.
Tes Euro 7 lainnya yang akan menjadi masalah untuk dilewati termasuk tes berjalan mesin dingin, start-stop mengemudi selama kemacetan lalu lintas, akselerasi cepat dan mendaki bukit.
Ini juga membutuhkan penggunaan "katalis super" yang mahal, dan ini akan membuat harganya naik banyak.
Euro 7 juga mengamanatkan perangkat pengontrol asap yang tahan lama dan memberikan pembacaan yang akurat untuk jarak tempuh setidaknya 240.000 km.
Kesulitan seperti itulah yang membuat banyak perusahaan kendaraan berfokus pada Asia Tenggara karena pengujian standar asap yang masih ramah karbon dan undang-undang perlindungan konsumen yang kurang ketat akan memudahkan mereka untuk beroperasi.
(wbs)
tulis komentar anda