Ini Modal Mobil Nasional Vietnam Bidik Pasar Amerika Tahun Depan
Kamis, 12 Agustus 2021 - 05:00 WIB
Dua mobil listrik VinFast itu juga bisa menjalankan fitur Adaptive Cruise Control dan Autopilot. Berkat fitur Autopilot, pengemudi VinFast VF 35 dan VinFast VF e34 diizinkan untuk melepas kendali mobil. Hanya saja pengemudi mobil masih tetap diwajibkan memperhatikan kondisi jalan.
Untuk mewujudkan teknologi canggih itu, VinFast diketahui mengadakan kerja sama dengan NVIDIA. Dalam kerja sama itu NVIDIA menyediakan prosesor canggih, NVIDIA DRIVE Orin.
Baca juga : Bikin Geger, Ikan dengan Gigi Manusia Kejutkan North Carolina

Michael Dunne, Chief Executive of ZoZo Go, konsultan otomotif, mengatakan tawaran yang diberikan oleh VinFast adalah salah satu cara untuk tampil beda dengan mobil listrik lain yang akan dipasarkan di Amerika Serikat. VinFast akan kalah saing jika tidak memiliki daya tawar yang berbeda. “Sebagai anak bawang, tugas pertama mereka memang adalah meyakinkan konsumen Amerika Serikat akan produk mereka,” jelasnya.
Dia menambahkan selain modal dan teknologi yang mumpuni, VinFast juga punya tugas yang berat ketika memutuskan menjual mobil listrik di Amerika Serikat. Seperti mobil listrik lain, mereka juga harus menyiapkan infrastruktur pendukung mobil-mobil listrik VinFast.
Peluang VinFast di Amerika Serikat menurutnya juga masih terbuka lebar. Apalagi Presiden Amerika Serikat Joe Biden menargetkan populasi mobil listrik yang sangat besar di 2030. “Datang sekarang sudah sangat tepat sebelum pasarnya benar-benar penuh dengan pemain lain,” jelasnya.
Untuk mewujudkan teknologi canggih itu, VinFast diketahui mengadakan kerja sama dengan NVIDIA. Dalam kerja sama itu NVIDIA menyediakan prosesor canggih, NVIDIA DRIVE Orin.
Baca juga : Bikin Geger, Ikan dengan Gigi Manusia Kejutkan North Carolina

Michael Dunne, Chief Executive of ZoZo Go, konsultan otomotif, mengatakan tawaran yang diberikan oleh VinFast adalah salah satu cara untuk tampil beda dengan mobil listrik lain yang akan dipasarkan di Amerika Serikat. VinFast akan kalah saing jika tidak memiliki daya tawar yang berbeda. “Sebagai anak bawang, tugas pertama mereka memang adalah meyakinkan konsumen Amerika Serikat akan produk mereka,” jelasnya.
Dia menambahkan selain modal dan teknologi yang mumpuni, VinFast juga punya tugas yang berat ketika memutuskan menjual mobil listrik di Amerika Serikat. Seperti mobil listrik lain, mereka juga harus menyiapkan infrastruktur pendukung mobil-mobil listrik VinFast.
Peluang VinFast di Amerika Serikat menurutnya juga masih terbuka lebar. Apalagi Presiden Amerika Serikat Joe Biden menargetkan populasi mobil listrik yang sangat besar di 2030. “Datang sekarang sudah sangat tepat sebelum pasarnya benar-benar penuh dengan pemain lain,” jelasnya.
(wsb)
Lihat Juga :