Pertamina Hulu Indonesia Kenalkan Program TJSL Andalan

Kamis, 23 September 2021 - 02:14 WIB
Pertamina Hulu Indonesia mendukung penuh program TJSL BU LATIH. Foto/Pertamina Hulu Indonesia.
JAKARTA - Pertamina Hulu Indonesia (PHI) , subholding upstream regional Kalimantan memamerkan dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menarik dalam acara Seminar Nasional Upaya Membangun Kemandirian Masyarakat, Rabu (22/9/2021) kemarin. Dalam acara itu dipaparkan dua TJSL yang menarik yakni program Lalat Tentara Hitam (Black Soldier Fly) bernama Budidaya Lalat Hitam (BU LATIH) dan Petani Maju 4.0.

Program TJSL Budidaya Lalat Hitam diketahui dilakukan di wilayah calon Ibu Kota Baru Indonesia, Penajam, Kalimantan Timur. Program itu berupaya pemanfaatan dan pengelolaan sampah organik melalui Budidaya Lalat Hitam atau Black Soldier Fly, dimana hasilnya dapat digunakan sebagai alternatif pakan ternak yang memiliki protein tinggi dan sangat bagus untuk memenuhi gizi hewan ternak.



Adapun bantuan yang diberikan PHI kepada kelompok tersebut berupa telur Black Soldier Fly (BSF), berbagai jenis peralatan pendukung serta pelatihan budidaya lalat hitam guna mendukung keberlangsungan program kegiatan BULATIH tersebut.





Sementara TJSL Petani Maju 4.0 dilakukan di wilayah Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Program Petani Maju 4.0 itu dimaksudkan untuk memanfaatkan sumber daya yang melimpah di kelurahan Teluk Pamedas, Sanipah, Handil Baru, Handil Baru Barat, dan Muara Sembilang melalui pendampingan kepada masyarakat dalam mengembangkan usaha pertanian ramah lingkungan dengan menggunakan aplikasi digital berbasis pertanian “Aplikasi Tanam Digital”.

Diharapkan dengan semakin meningkatnya kapasitas petani, pemuda dan peranan wanita yang disertai dengan dukungan sarana dan prasarana serta intervensi kegiatan yang yang berbasis praktik keberlanjutan baik yang diprakarsai oleh PHM maupun secara mandiri oleh kelompok, maka akan tercipta kemandirian kelompok dan seluruh anggota masyarakat sehingga mampu peningkatan taraf kehidupan bersama yang lebih baik di masa yang akan datang.

Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia, Chalid Said Salim mengatakan dua program TJSL yang dipaparkan merupakan bentuk komitmen perusahaan terhadap pembangungan yang berkelanjutan. Menurutnya program TJSL harus memberikan manfaat secara ekonomi, sosial, lingkungan, dan hukum serta tata kelola dengan prinsip yang lebih terintegrasi, terarah, terukur dampaknya, dapat dipertanggungjawabkan, dan merupakan bagian dari pendekatan bisnis perusahaan dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More