Elon Musk Minta Karyawan Tesla Pilih Masuk Kantor Atau Angkat Kaki
Kamis, 02 Juni 2022 - 00:01 WIB
TEXAS - CEO Tesla Elon Musk meminta karyawan untuk kembali ke kantor atau angkat kaki dari perusahaan. Hal tersebut dilontarkan Musk memberikan amanat kepada karyawan melalui sebuah email yang beredar di media sosial.
"Semua orang di Tesla diharuskan menghabiskan minimal 40 jam di kantor per minggu, jika Anda tidak muncul, kami akan menganggap Anda telah mengundurkan diri" kata Musk dalam email tersebut seperti dilansir Reuters Rabu (1/5/2022).
Musk mengharuskan karyawannya untuk kembali ke kantor, karena penolakan dari beberapa pekerja karena takut Virus Corona.
Tesla adalah satu dari banyak perusahaan Amerika Serikat yang meminta karyawan mereka untuk kembali ke kantor. Sementara terdapat sejumlah perusahaan besar yang menganut kebijakan fleksibel agar karyawan juga dapat bekerja dari rumah.
Dorongan Musk atas produktivitas di tempat kerja muncul saat Tesla berupaya untuk memulihkan output industri "gigafactory" yang berada di Shanghai, China. Diketahui, pabrik mereka sedang terdampak kebijakan lockdown hampir 70% dari seluruh operasi.
Sementara itu, CEO Twitte r Parag Agrawal men-tweet pada bulan Maret lalu bahwa kantor Twitter akan dibuka kembali tetapi karyawan masih diizinkan dapat bekerja dari rumah jika mereka mau.
"Semua orang di Tesla diharuskan menghabiskan minimal 40 jam di kantor per minggu, jika Anda tidak muncul, kami akan menganggap Anda telah mengundurkan diri" kata Musk dalam email tersebut seperti dilansir Reuters Rabu (1/5/2022).
Musk mengharuskan karyawannya untuk kembali ke kantor, karena penolakan dari beberapa pekerja karena takut Virus Corona.
Tesla adalah satu dari banyak perusahaan Amerika Serikat yang meminta karyawan mereka untuk kembali ke kantor. Sementara terdapat sejumlah perusahaan besar yang menganut kebijakan fleksibel agar karyawan juga dapat bekerja dari rumah.
Dorongan Musk atas produktivitas di tempat kerja muncul saat Tesla berupaya untuk memulihkan output industri "gigafactory" yang berada di Shanghai, China. Diketahui, pabrik mereka sedang terdampak kebijakan lockdown hampir 70% dari seluruh operasi.
Sementara itu, CEO Twitte r Parag Agrawal men-tweet pada bulan Maret lalu bahwa kantor Twitter akan dibuka kembali tetapi karyawan masih diizinkan dapat bekerja dari rumah jika mereka mau.
(wbs)
tulis komentar anda