Hijrah ke Mesin Listrik, Ford Bakal PHK 8.000 Karyawan

Minggu, 24 Juli 2022 - 09:47 WIB
Ford dikabarkan akan mengurangi beban sekitar USD3 miliar atau setara Rp 44,9 triliun hingga tahun 2026. Namun ini masih spekulasi dan masih bisa berubah, kemungkinan dilakukan secara bertahap mukai musim panas ini. FOTO/ IST
TEXAS - Pabrikan mobil asal Amerika Serikat, Ford dikabarkan akan memangkas seperempat karyawannya di tengah ekspansi ke kendaraan listrik. Setidaknya ada 8.000 karyawan yang terancam diberhentikan.

Seperti dilansir dari The Verge, Sabtu (23/7/2022), pemangkasan karyawan akan banyak dilakukan di sekor mesin pembakaran. Adapun tujuan pemangkasan adalah untuk mengurangi biaya operasional perusahaan.



Ford dikabarkan akan mengurangi beban sekitar USD3 miliar atau setara Rp 44,9 triliun hingga tahun 2026. Namun ini masih spekulasi dan masih bisa berubah, kemungkinan dilakukan secara bertahap mukai musim panas ini.

Untuk diketahui, Ford sendiri mempekerjakan sekitar 31.000 orang di AS. Awal tahun ini, Ford membagi dirinya menjadi dua entitas, yakni kendaraan ICE dan Ford Model E yang berfokus pada kendaraan listrik dan proyek perangkat lunak.



Dengan Ford membelah bisnisnya menjadi dua, Ford menyebut akan menghasilkan pendapatan yang akan membantu kekuatan Ford Model E untuk mengembangkan produk baru dan inovatif.

CEO Ford, Jim Farley dilaporkan mengirim pesan video kepada karyawan, dan dia tidak menyangkal bahwa PHK massal akan datang dan menegaskan kembali tujuan untuk mengurangi biaya operasional di perusahaan.

Sementara T.R. Reid, direktur komunikasi kebijakan perusahaan dan publik di Ford, menolak untuk membahas apa yang disebutnya sebagai "spekulasi sesat orang lain tentang bisnis kami".

"Kami membentuk kembali pekerjaan kami dan memodernisasi organisasi kami untuk mewujudkan rencana transformasi yang kami sebut Ford+, yang mencakup memimpin di era baru kendaraan listrik terhubung yang mengganggu dan menarik,” kata Reid.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More