Cari Duit USD50 Miliar, Apple Ingin Orang Kecanduan Game Arcade

Kamis, 02 Juli 2020 - 22:48 WIB
Apple gagal dalam memproduksi game yang nge-hit di platform Arcade. Untuk itu raksasa Cupertino itu melakukan beberapa perubahan, salah satunya mendepak game yang tak laku. Foto/Ist
CUPERTINO - Menurut Bloomberg, Apple membuat beberapa perubahan pada aplikasi Arcade-nya. Individu yang akrab dengan rencana Apple, mengatakan, raksasa teknologi itu membatalkan beberapa kontrak dengan pengembang untuk game baru sambil mencari judul lain yang cenderung mempertahankan pelanggan. (Baca juga: Ketagihan Game Online, 6 Remaja di Sabussalam Jadi Gerombolan Pencuri )

Laporan itu mengatakan produsen kreatif Apple Arcade pada bulan April melakukan panggilan telepon ke beberapa pengembang. Dia memberi tahu mereka bahwa game-nya yang akan datang tidak memiliki tingkat keterlibatan yang ingin dilihat oleh Apple. Bisnis Layanan Apple sendiri menargetkan produksi USD50 miliar pada tahun fiskal ini.

Dengan kata lain, Apple ingin judul yang akan mendapatkan pelanggan uji coba Arcade terhubung pada permainan, sehingga memainkannya menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari mereka. Dengan demikian, saat uji coba berakhir, pengguna lebih cenderung mendaftar untuk berlangganan Arcade secara teratur.



Aplikasi ini diluncurkan pada bulan September dan berbayar USD4,99 per bulan setelah uji coba gratis satu bulan. Karena uji coba hanya selama 30 hari, Apple mencari game yang dengan cepat masuk ke "aliran darah" pemain.

Laman Phone Arena melaporkan, ini dikarenakan Apple tidak mengumpulkan pendapatan dari iklan atau pembelian dalam aplikasi. Satu-satunya uang yang diambil dari aplikasi adalah dari langganan.

Untuk mendaftar dari iPhone, pengguna masuk ke App Store dan mengetuk tab Arcade (dengan ikon joystick). Pelanggan mendapatkan gameplay tanpa batas.

Apple Arcade adalah bagian dari unit Layanan Apple. Kembali pada 2015, tahun ketika penjualan iPhone memuncak, Apple melihat apa yang akan datang dan memutuskan untuk fokus menghasilkan uang dari unit iPhone aktif dengan menjual layanan seperti Apple Music, Apple Arcade, dan Apple News+.

Bagian lain dari grup Layanan termasuk App Store, Apple Pay, Apple Card, iTunes, iCloud, AppleCare +, dan banyak lagi. Apple menetapkan tujuan untuk menggandakan pendapatan Layanannya dari USD25 miliar pada tahun fiskal 2016 menjadi USD50 miliar pada 2020.

Dan setelah paruh pertama tahun fiskal 2020, Apple telah membawa USD26 miliar ke kantong kas perusahaan. Ini menempatkannya di jalur untuk memenuhi tujuannya itu.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More