7 GB Dokumen Rahasia Milik Ferrari Diduga Bocor
Sabtu, 08 Oktober 2022 - 14:59 WIB
ITALIA - Ferrari diduga mengalami kebocoran data. Mulanya, informasi ini didapat oleh Red Hot Cyber. Disebutkan bahwa Ferrari telah menjadi korban serangan siber.
Menurut laporan Red Hot Cyber, geng ransomware, RansomEXX mengklaim bahwa mereka telah mencuri dokumen internal Ferrari sebesar 6,99 GB.
Bahkan, tidak hanya dokumen internal tetapi juga lembar data dan manual perbaikan.
Namun, sampai sekarang, sumber dari dokumen-dokumen ini masih belum bisa dipastikan kebenarannya. Dugaan serangan yang dilakukan oleh RansomEXX juga belum dikonfirmasi oleh Ferrari.
Bahkan, pabrikan Maranello itu juga telah membuat pernyataan bantahan bahwa mereka mendapatkan serangan siber melalui juru bicara mereka.
Bantahan tersebut dilakukan Ferrari setelah mereka tidak menemukan bukti atau pelanggaran pada sistem keamanan perusahaan.
Meski demikian, Ferrari mengatakan bahwa mereka tetap waspada dan berupaya mengidentifikasi bagaimana dokumen tersebut dipublikasikan. Dilansir Reuters, Ferrari saat ini sedang memikirkan apa tindakan tepat yang akan diambil dalam mengatasi masalah tersebut. Mereka juga menegaskan bahwa kebocoran data tidak mengganggu bisnis dan operasi perusahaan.
“Ferrari tidak memiliki bukti adanya pelanggaran sistem atau ransomware dan tidak ada gangguan pada bisnis dan operasi kami. Perusahaan sedang bekerja untuk mengidentifikasi sumber dan akan menerapkan semua tindakan yang tepat sesuai kebutuhan,” kata juru bicara Ferrari.
Saat ini, Ferrari memang sedang dalam proses meluncurkan SUV Ferrari Purosangue yang akan meramaikan segmen SUV di industri otomotif dunia.
Menurut laporan Red Hot Cyber, geng ransomware, RansomEXX mengklaim bahwa mereka telah mencuri dokumen internal Ferrari sebesar 6,99 GB.
Bahkan, tidak hanya dokumen internal tetapi juga lembar data dan manual perbaikan.
Namun, sampai sekarang, sumber dari dokumen-dokumen ini masih belum bisa dipastikan kebenarannya. Dugaan serangan yang dilakukan oleh RansomEXX juga belum dikonfirmasi oleh Ferrari.
Bahkan, pabrikan Maranello itu juga telah membuat pernyataan bantahan bahwa mereka mendapatkan serangan siber melalui juru bicara mereka.
Bantahan tersebut dilakukan Ferrari setelah mereka tidak menemukan bukti atau pelanggaran pada sistem keamanan perusahaan.
Meski demikian, Ferrari mengatakan bahwa mereka tetap waspada dan berupaya mengidentifikasi bagaimana dokumen tersebut dipublikasikan. Dilansir Reuters, Ferrari saat ini sedang memikirkan apa tindakan tepat yang akan diambil dalam mengatasi masalah tersebut. Mereka juga menegaskan bahwa kebocoran data tidak mengganggu bisnis dan operasi perusahaan.
“Ferrari tidak memiliki bukti adanya pelanggaran sistem atau ransomware dan tidak ada gangguan pada bisnis dan operasi kami. Perusahaan sedang bekerja untuk mengidentifikasi sumber dan akan menerapkan semua tindakan yang tepat sesuai kebutuhan,” kata juru bicara Ferrari.
Saat ini, Ferrari memang sedang dalam proses meluncurkan SUV Ferrari Purosangue yang akan meramaikan segmen SUV di industri otomotif dunia.
tulis komentar anda