Benarkah Lamborghini Mudah Terbakar, Ini Jawabannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peristiwa Lamborghini Aventador yang mogok dan menimbulkan asap membuat banyak orang bertanya apakah mobil sport Italia itu mudah terbakar . Ini jawaban sebenarnya?
Peristiwa Lamborghini Aventador yang mogok dan menimbulkan asap itu diketahui terjadi pada Sabtu(14/1/2023) minggu lalu. Saat itu tiba-tiba saja Lamborghini Aventador berwarna kuning itu mogok dan mengeluarkan asap putih yang tebal.
Pemilik mobil sendiri langsung keluar dan berusaha menelpon pihak lain untuk minta bantuan. Posisinya yang berada di jalur busway membuat Lamborghini Aventador nahas itu langsung jadi pusat perhatian. Tidak terkecuali di dunia maya.
Banyak orang bingung kenapa mobil semahal Lamborghini Aventador justru bisa mogok dan mengeluarkan asap putih yang sangat tebal. Ada juga yang mengaitkannya dengan peristiwa lain yang juga pernah terjadi dengan mobil Lamborghini lainnya.
Misalnya mobil Lamborghini Aventador milik Raffi Ahmad yang pernah terbakar di kawasan Sentul, Jawa Barat beberapa tahun lalu. Begitu juga dengan Lamborghini Aventador warna merah yang terbakar di Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur pada 2019 lalu.
Pertanyaannya kenapa semuanya melibatkan mobil sport Lamborghini?
Rifat Sungkar, Wakil Ketua Ikatan Mobil Indonesia (IMI) dan juga praktisi keselamatan berkendara mengatakan ada dua penyebab mobil terbakar jika dilihat dari posisi mesin. Untuk mobil-mobil dengan mesin di depan, umumnya terjadi karena faktor kelistrikan.
Biasanya yang terjadi pada mobil yang mesinnya di depan adalah ketika mobil itu pernah sekali atau dua kali melintasi genangan air, dan itu biasanya masalah tidak kelihatan. Contohnya ada mobil yang ECU-nya di bawah lantai mobil dan ada mobil yang air intake-nya di bawah bumper, jadi masalah kelistrikan bisa jadi pemicunya," kata Rifat Sungkar.
Sementara pada mobil dengan mesin di belakang, menurut Rifat biasanya bukan menyangkut masalah kelistrikan. Namun mobil bermesin di belakang bisa terbakar diakibatkan posisi mesinnya yang terlalu dekat dengan knalpot.
"Jadi panas knalpot masuk ke dalam ruang bakar mesin, sehingga panasnya berlebih dan kabel yang ada di dalam banyak yang meleleh. Dan hal ini sudah banyak terjadi," ucap suami dari aktris Sissy Priscillia itu.
Mobil-mobil buatan Lamborghini diketahui memang menggendong mesin di bagian belakang. Hal itu perlu diantisipasi oleh pemiliknya.
Apalagi perlu diketahui Lamborghini mengadopsi sistem pendingin udara. BUkan sistem pendingin cairan yang banyak ditemukan di mobil kebanyakan.
Sistem pendingin udara itu akan kontraproduktif ketika berada dalam kondisi macet. Belum lagi kondisi iklim di Indonesia yang tropis dan bersuhu tinggi.
"Setiap pemilik supercar harus benar-benar menyadari bahwa musim panas di wilayahnya dapat menghadirkan masalah nyata," ujar Robert Hodges, Pakar Teknis Keselamatan Jalan dari Inggris.
Peristiwa Lamborghini Aventador yang mogok dan menimbulkan asap itu diketahui terjadi pada Sabtu(14/1/2023) minggu lalu. Saat itu tiba-tiba saja Lamborghini Aventador berwarna kuning itu mogok dan mengeluarkan asap putih yang tebal.
Pemilik mobil sendiri langsung keluar dan berusaha menelpon pihak lain untuk minta bantuan. Posisinya yang berada di jalur busway membuat Lamborghini Aventador nahas itu langsung jadi pusat perhatian. Tidak terkecuali di dunia maya.
Banyak orang bingung kenapa mobil semahal Lamborghini Aventador justru bisa mogok dan mengeluarkan asap putih yang sangat tebal. Ada juga yang mengaitkannya dengan peristiwa lain yang juga pernah terjadi dengan mobil Lamborghini lainnya.
Misalnya mobil Lamborghini Aventador milik Raffi Ahmad yang pernah terbakar di kawasan Sentul, Jawa Barat beberapa tahun lalu. Begitu juga dengan Lamborghini Aventador warna merah yang terbakar di Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur pada 2019 lalu.
Pertanyaannya kenapa semuanya melibatkan mobil sport Lamborghini?
Rifat Sungkar, Wakil Ketua Ikatan Mobil Indonesia (IMI) dan juga praktisi keselamatan berkendara mengatakan ada dua penyebab mobil terbakar jika dilihat dari posisi mesin. Untuk mobil-mobil dengan mesin di depan, umumnya terjadi karena faktor kelistrikan.
Biasanya yang terjadi pada mobil yang mesinnya di depan adalah ketika mobil itu pernah sekali atau dua kali melintasi genangan air, dan itu biasanya masalah tidak kelihatan. Contohnya ada mobil yang ECU-nya di bawah lantai mobil dan ada mobil yang air intake-nya di bawah bumper, jadi masalah kelistrikan bisa jadi pemicunya," kata Rifat Sungkar.
Sementara pada mobil dengan mesin di belakang, menurut Rifat biasanya bukan menyangkut masalah kelistrikan. Namun mobil bermesin di belakang bisa terbakar diakibatkan posisi mesinnya yang terlalu dekat dengan knalpot.
"Jadi panas knalpot masuk ke dalam ruang bakar mesin, sehingga panasnya berlebih dan kabel yang ada di dalam banyak yang meleleh. Dan hal ini sudah banyak terjadi," ucap suami dari aktris Sissy Priscillia itu.
Mobil-mobil buatan Lamborghini diketahui memang menggendong mesin di bagian belakang. Hal itu perlu diantisipasi oleh pemiliknya.
Apalagi perlu diketahui Lamborghini mengadopsi sistem pendingin udara. BUkan sistem pendingin cairan yang banyak ditemukan di mobil kebanyakan.
Sistem pendingin udara itu akan kontraproduktif ketika berada dalam kondisi macet. Belum lagi kondisi iklim di Indonesia yang tropis dan bersuhu tinggi.
"Setiap pemilik supercar harus benar-benar menyadari bahwa musim panas di wilayahnya dapat menghadirkan masalah nyata," ujar Robert Hodges, Pakar Teknis Keselamatan Jalan dari Inggris.
(wsb)