Jumlah SPKLU di Indonesia Tembus 616 Unit, Malaysia Hampir 1.000
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak yang masih ragu beralih ke elektrifikasi atau kendaraan listrik karena masalah infrastruktur. Maksudnya, jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dianggap masih sedikit. Sehingga akan menyulitkan saat harus bepergian ke luar kota.
Karena itu, PT PLN (Persero) terus berupaya menambah jumlah SPKLU di Indonesia. Hingga saat ini sudah ada 616 yang tersebar di seluruh Indonesia.
Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti mengatakan, penyediaan SPKLU merupakan komitmen untuk mendukung program pemerintah. Diharapkan jumlahnya terus alami peningkatan untuk memudahkan masyarakat.
“Upaya meningkatkan ekosistem EV di Indonesia yang telah dilakukan PLN sejauh ini yaitu pemasangan SPKLU sejumlah 616 buah di 300 lokasi seluruh Indonesia,” kata Edi dalam konferensi pers PEVS 2023 di Kemayoran, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Edi juga mengatakan kendaraan listrik memiliki biaya operasional yang sangat murah, sehingga menjadi pertimbangan sendiri dalam memilih transportasi yang lebih bersih, murah, dan ramah lingkungan.
“Selain itu, listrik dari PLN adalah salah satu produk domestik. Jika ekosistem EV Tanah Air menggunakan produk listrik dari PLN, dapat mengurangi impor dan meningkatkan konsumsi produk domestik ke depannya,” ujar Edi.
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo juga mengatakan pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan ekosistem kendaraan listrik. Ini dilakukan dengan terus menambah jumlah SPKLU yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kami terus memperbanyak SPKLU untuk bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat beralih ke kendaraan listrik. PLN berupaya membuat ekosistem mumpuni dan andal bagi pengguna kendaraan listrik (EV) di Indonesia,” ujar Darmawandalan keterangan resmi di laman PLN.
Jumlah 616 SPKLU saat ini tersebar di 237 lokasi. Rinciannya, Pulau Jawa 171 lokasi, Bali 34 lokasi, Sumatra 35 lokasi, Kalimantan 12 lokasi, Sulawesi 14 lokasi, Maluku 2 lokasi, Nusa Tenggara 9 lokasi, dan Papua 2 lokasi.
Seluruh lokasi SPKLU dapat ditemukan dengan mudah melalui aplikasi PLN Mobile yang dapat diunduh di smartphone. Selain itu, aplikasi ini juga dapat memantau besaran pengisian daya sesuai kebutuhan.
PLN juga mengajak instansi pemerintah atau pihak swasta untuk bekerja sama dalam membangun SPKLU dengan menyediakan lahan. Pasalnya, salah satu kendala PLN dalam mendirikan SPKLU adalah keterbatasan area/lahan.
1. China (1,1 juta unit, 41 persen fast charging)
2. Amerika (114.000 unit, 20 persen fast charging)
3. Korea Selatan (109.000 unit, 15 persen fast charging)
4. Belanda (85.500 unit)
5. Prancis (55.000 unit)
6. Jerman (51.000 unit)
7. Inggris (37.000 unit)
8. Jepang (29.000 unit)
9. Norwegia (19.200 unit)
10. Singapura (3.000 unit)
11. Malaysia (900unit)
12. Indonesia (616 unit)
Lihat Juga: Cawalkot Bogor Dedie A. Rachim Semringah Dipinjami Mobil Listrik untuk Kampanye dari Partai Perindo
Karena itu, PT PLN (Persero) terus berupaya menambah jumlah SPKLU di Indonesia. Hingga saat ini sudah ada 616 yang tersebar di seluruh Indonesia.
Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti mengatakan, penyediaan SPKLU merupakan komitmen untuk mendukung program pemerintah. Diharapkan jumlahnya terus alami peningkatan untuk memudahkan masyarakat.
“Upaya meningkatkan ekosistem EV di Indonesia yang telah dilakukan PLN sejauh ini yaitu pemasangan SPKLU sejumlah 616 buah di 300 lokasi seluruh Indonesia,” kata Edi dalam konferensi pers PEVS 2023 di Kemayoran, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Edi juga mengatakan kendaraan listrik memiliki biaya operasional yang sangat murah, sehingga menjadi pertimbangan sendiri dalam memilih transportasi yang lebih bersih, murah, dan ramah lingkungan.
“Selain itu, listrik dari PLN adalah salah satu produk domestik. Jika ekosistem EV Tanah Air menggunakan produk listrik dari PLN, dapat mengurangi impor dan meningkatkan konsumsi produk domestik ke depannya,” ujar Edi.
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo juga mengatakan pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan ekosistem kendaraan listrik. Ini dilakukan dengan terus menambah jumlah SPKLU yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kami terus memperbanyak SPKLU untuk bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat beralih ke kendaraan listrik. PLN berupaya membuat ekosistem mumpuni dan andal bagi pengguna kendaraan listrik (EV) di Indonesia,” ujar Darmawandalan keterangan resmi di laman PLN.
Jumlah 616 SPKLU saat ini tersebar di 237 lokasi. Rinciannya, Pulau Jawa 171 lokasi, Bali 34 lokasi, Sumatra 35 lokasi, Kalimantan 12 lokasi, Sulawesi 14 lokasi, Maluku 2 lokasi, Nusa Tenggara 9 lokasi, dan Papua 2 lokasi.
Seluruh lokasi SPKLU dapat ditemukan dengan mudah melalui aplikasi PLN Mobile yang dapat diunduh di smartphone. Selain itu, aplikasi ini juga dapat memantau besaran pengisian daya sesuai kebutuhan.
PLN juga mengajak instansi pemerintah atau pihak swasta untuk bekerja sama dalam membangun SPKLU dengan menyediakan lahan. Pasalnya, salah satu kendala PLN dalam mendirikan SPKLU adalah keterbatasan area/lahan.
1. China (1,1 juta unit, 41 persen fast charging)
2. Amerika (114.000 unit, 20 persen fast charging)
3. Korea Selatan (109.000 unit, 15 persen fast charging)
4. Belanda (85.500 unit)
5. Prancis (55.000 unit)
6. Jerman (51.000 unit)
7. Inggris (37.000 unit)
8. Jepang (29.000 unit)
9. Norwegia (19.200 unit)
10. Singapura (3.000 unit)
11. Malaysia (900unit)
12. Indonesia (616 unit)
Lihat Juga: Cawalkot Bogor Dedie A. Rachim Semringah Dipinjami Mobil Listrik untuk Kampanye dari Partai Perindo
(dan)