Mulai Hari Ini Beli Solar Subsidi di 234 Kota Wajib Gunakan Full QR, Apa Bedanya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah terus memperbaiki penyaluran solar subsidi agar tetap sasaran ke masyarakat lewat mekanisme baru Full QR. Cara ini dinilai lebih aman karena semua transaksi dilakukan lewat QR.
Sebelumnya, Pertamina mengakui ada banyak sekali kejadian nomor polisi konsumen disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggungjawab.
“Nah, Full QR ini bisa menjadi jawaban, karena semua transaksi benar-benar sesuai dengan scan QR Code. Ini penting dalam hal keamanan kuota harian yang berhak dibeli oleh pengguna. Juga, sebagai evaluasi atas modus penyalahgunaan oknum tidak bertanggung jawab,” ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dalam keterangan resminya.
Untuk keamanan ekstra, Irto menyebut bahwa QR Code dapat direset berkala tanpa ada batas. “Jadi jika hilang atau curiga digunakan bisa diganti dengan QR Code baru melalui website Subsidi Tepat,” ungkapnya.
Pada awal penerapan Full QR, Pertamina Patra Niaga juga menyiapkan antisipasi untuk memudahkan masyarakat, salah satunya adalah penyediaan titik print QR di beberapa SPBU.
“Jadi masyarakat yang QR Code tertinggal, atau mau refresh ulang QR Code, bisa dibantu di SPBU dan bisa langsung melanjutkan transaksi pembelian Solar Subsidi,” katanya.
Program Subsidi Tepat merupakan kelanjutan dari penyaluran solar subsidi agar lebih tepat sasaran. Bedanya ada di mekanisme Full QR yang lebih aman. Mekanisme Full QR mulai hari ini sudah berlaku di 234 Kota atau Kabupaten di seluruh Indonesia.
“Penyaluran Solar Subsidi diatur dalam Surat Keputusan BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2020 mengenai Pengendalian Penyaluran Jenis BBM Tertentu, baik kriteria kendaraan dan volume atau kuota hariannya. Ini adalah langkah selanjutnya untuk memastikan masyarakat terbiasa memanfaatkan QR Code-nya,” jelas Irto.
Adapun wilayah-wilayah mana saja dapat dicek melalui website My Pertamina per tanggal 25 Mei 2023.
Irto berharap Program Subsidi Tepat Full QR di tahap awal ini dapat berjalan dengan baik untuk mempersempit ruang gerak oknum tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan penggunaan Solar Subsidi.
“Tujuan kita positif. Agar kuota BBM bersubsidi terjaga, digunakan sesuai regulasi, dan transparan,”katanya.
Sebelumnya, Pertamina mengakui ada banyak sekali kejadian nomor polisi konsumen disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggungjawab.
“Nah, Full QR ini bisa menjadi jawaban, karena semua transaksi benar-benar sesuai dengan scan QR Code. Ini penting dalam hal keamanan kuota harian yang berhak dibeli oleh pengguna. Juga, sebagai evaluasi atas modus penyalahgunaan oknum tidak bertanggung jawab,” ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dalam keterangan resminya.
Untuk keamanan ekstra, Irto menyebut bahwa QR Code dapat direset berkala tanpa ada batas. “Jadi jika hilang atau curiga digunakan bisa diganti dengan QR Code baru melalui website Subsidi Tepat,” ungkapnya.
Pada awal penerapan Full QR, Pertamina Patra Niaga juga menyiapkan antisipasi untuk memudahkan masyarakat, salah satunya adalah penyediaan titik print QR di beberapa SPBU.
“Jadi masyarakat yang QR Code tertinggal, atau mau refresh ulang QR Code, bisa dibantu di SPBU dan bisa langsung melanjutkan transaksi pembelian Solar Subsidi,” katanya.
Program Subsidi Tepat merupakan kelanjutan dari penyaluran solar subsidi agar lebih tepat sasaran. Bedanya ada di mekanisme Full QR yang lebih aman. Mekanisme Full QR mulai hari ini sudah berlaku di 234 Kota atau Kabupaten di seluruh Indonesia.
“Penyaluran Solar Subsidi diatur dalam Surat Keputusan BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2020 mengenai Pengendalian Penyaluran Jenis BBM Tertentu, baik kriteria kendaraan dan volume atau kuota hariannya. Ini adalah langkah selanjutnya untuk memastikan masyarakat terbiasa memanfaatkan QR Code-nya,” jelas Irto.
Adapun wilayah-wilayah mana saja dapat dicek melalui website My Pertamina per tanggal 25 Mei 2023.
Irto berharap Program Subsidi Tepat Full QR di tahap awal ini dapat berjalan dengan baik untuk mempersempit ruang gerak oknum tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan penggunaan Solar Subsidi.
“Tujuan kita positif. Agar kuota BBM bersubsidi terjaga, digunakan sesuai regulasi, dan transparan,”katanya.
(dan)