Mengenal Fungsi Anti-lock Brake System pada Motor

JAKARTA - Anti-lock Brake System atau ABS adalah suatu sistem pengereman pada kendaraan yang berfungsi untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan saat berkendara.



Sistem ABS pada motor dikhususkan agar saat supir mengerem mendadak, sepeda motor tidak tergelincir atau terselip dalam kondisi jalanan yang basah atau licin.

Sistem ini dilengkapi oleh sensor yang berkemampuan untuk membaca kecepatan pada roda depan ataupun belakang.

Saat kecepatan roda depan dan roda belakang berbeda, maka data itu akan diberikan kepada ECU, lalu data dari ECU akan dibawa ke modulator. Dan ECU pada akhirnya akan menghidupkan solenoid. ECU sendiri merupakan otak dari kendaraan bermotor.

Berikut adalah komponen dari fitur ABS

1. Master Silinder

Komponen ini merupakan komponen yang penting dalam melakukan pengereman. Master Silinder memerlukan perawatan yang intensif agar kemampuannya dapat terjaga dengan baik dan menghindari kejadian rem blong.

Untuk fungsi, Master Silinder berfungsi untuk membuat tekanan dari pedal rem naik saat ditarik atau diinjak oleh pengemudi.

Tekanan yang sudah terbentuk pun akan berubah menjadi tekanan hidrolik. Tekanan hidrolik ini nantinya akan berfungsi untuk menekan piston pada silinder roda di setiap bagiannya. Dengan begitu, rem bisa berfungsi untuk menghentikan kendaraan.

2. ABS Hydraulic Control Valve

Dalam sistem pengereman ABS, setidaknya ada 3 katup;

Katup satu terbuka penuh untuk memaksimalkan tekanan minyak rem yang tersambung dengan rem.
Katup dua berfungsi untuk menghalangi tekanan minyak rem agar tidak dilanjutkan ke rem.

Katup tiga berfungsi untuk menghalangi beberapa tekanan dari minyak rem agar hanya hanya setengah saja yang diteruskan pada rem kendaraan.

Katup-katup ini adalah gerbang minyak rem dari master silinder menuju silider roda. Katup-katup ini juga bertugas untuk memanipulasi tekanan hidrolik dari master silinder ke silinder roda.

3. ABS Pump (H3)

ABS pump atau pompa ABS berfungsi untuk mengembalikan tekanan hidrolik pada silinder roda setelah tekanan hidrolik drop karena pembukaan karup ABS.

Cara kerja ABS pump adalah saat roda terkunci maka tekanan hidrolik pada roda akan dikurangi sampai akhirnya roda kembali berputar.

Ketika roda sudah berputar kembali, maka pompa ABS akan mengembalikan tekanan hidrolik dengan cepat.

4. ABS Control Module

ABS Contol Module adalah prosesor mikro yang menganalisa pemeriksaan diagnostik dari sistem ABS suatu kendaraan dan memproses informasi dari sensor kecepatan pada roda dan sistem rem hidrolik untuk menentukan kapan waktunya melepaskan tekanan rem pada roda yang akan mengunci lalu mulai jalan.

ABS Control Module bekerja berdasarkan data yang dikirim dari sensor. Data tersembut kemudian diolah dan hasilnya akan digunakan untuk memberi perintah kepada valve dan ABS pump (akuator).

5. Speed Sensor

Sensor ini terpasang pada roda bagian depan dan roda bagian belakang. Sensor inilah yang memiliki tugas untuk membaca kecepatan perputaran roda depan dan belakang secara bersamaan, lalu datanya dikirim ke modul ABS.

6 Wheel Cylinder

Wheel Cylinder berfungsi untuk mengubah tekanan hidrolik pada minyak rem menjadi tenaga mekanis sehingga kampas rem dapat bergerak.

Pada saat kampas rem bergerak, maka akan tercipta gesekan serta panas, hal ini akan akan memperlambat laju dari kendaraan.

7. Hydraulic Brake Channels

Bagian ini berfungsi untuk memberi jalur pada aliran minyak rem dari master silinder ke silinde roda.

Perlu diingat bahwa ABS adalah sistem pengereman yang bekerja secara elektronik sehingga rem tidak membuat putaran roda terkunci, dan bukan untuk membuat rem lebih kuat atau pakem.

8. Indikator ABS

Indikator ini terletak pada panel speedometer di motor. Saat indikator ABS bekerja dengan baik atau terus menyala, rem depan dan belakang juga akan bekerja dengan baik.

Akan tetaoi, tanpa fungsi anti-lock, indikator ABS juga mungkin akan berkedip-kedip jika roda belakang diputar saat keadaan sepeda motor tidak menyentuh tanah.

MG/Thesalonika Alvina