Truk Kontainer Tanpa Sopir Mampu Ngegas selama 10 Jam Nonstop
loading...
Truk kontainer tanpa sopir berteknologi canggih. FOTO/ CC
A
A
A
CALIFORNIA - Teknologi self-driving untuk truk atau truk peti kemas yang digunakan untuk perjalanan jarak jauh tampaknya agak mustahil untuk diterapkan saat ini, namun ini berarti bukan tidak mungkin untuk diterapkan.
Buktinya sebuah truk kontainer menyelesaikan perjalanan dari Arizona ke Oklahoma dengan membawa semangka
TuSimple yang merupakan perusahaan yang mengembangkan teknologi self-driving untuk truk ini mengatakan bahwa 80% perjalanan ini dilakukan dengan sistem self-driving dan 20% sisanya dikemudikan oleh pengemudi yang berada di dalam kabin dan memonitor keadaan sistem jika situasi membutuhkannya.
Berbeda dengan mobil yang hadir dengan teknologi self-driving, truk self-driving biasanya dikemudikan lebih lambat dan memiliki parameter khusus untuk kecepatan maksimum.
Sedangkan bagi pengemudi truk, undang-undang menetapkan bahwa bawahannya hanya diperbolehkan mengemudi paling lama 11 jam untuk setiap 14 jam perjalanan selain berhenti untuk makan dan ke toilet.
Untuk perjalanan yang dilakukan dengan teknologi self-driving, seharusnya waktu yang dibutuhkan 24 jam dikurangi menjadi hanya 14 jam 6 menit.
Bahkan untuk barang mentah berupa buah-buahan yang dibawa oleh truk ini, bisa sampai ke konsumen lebih awal dan dalam keadaan segar, membuat pembeli membeli lebih banyak semangka segar di kemudian hari.
TuSimple juga menjelaskan bahwa saat ini ada lebih dari 20 pelanggan reguler yang telah membeli sistem self-driving level 2 yang mereka kembangkan, membuat transisi ke self-driving semakin mudah dan mudah.
Sebagai catatan, teknologi yang dikembangkan TuSimple adalah level 4
Semua sensor akan bekerja bersama dengan sistem kecerdasan mandiri yang dapat melihat 1000 meter ke depan setiap saat dan memperkirakan energi yang lebih efisien, mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 10%.
Buktinya sebuah truk kontainer menyelesaikan perjalanan dari Arizona ke Oklahoma dengan membawa semangka
TuSimple yang merupakan perusahaan yang mengembangkan teknologi self-driving untuk truk ini mengatakan bahwa 80% perjalanan ini dilakukan dengan sistem self-driving dan 20% sisanya dikemudikan oleh pengemudi yang berada di dalam kabin dan memonitor keadaan sistem jika situasi membutuhkannya.
Berbeda dengan mobil yang hadir dengan teknologi self-driving, truk self-driving biasanya dikemudikan lebih lambat dan memiliki parameter khusus untuk kecepatan maksimum.
Sedangkan bagi pengemudi truk, undang-undang menetapkan bahwa bawahannya hanya diperbolehkan mengemudi paling lama 11 jam untuk setiap 14 jam perjalanan selain berhenti untuk makan dan ke toilet.
Untuk perjalanan yang dilakukan dengan teknologi self-driving, seharusnya waktu yang dibutuhkan 24 jam dikurangi menjadi hanya 14 jam 6 menit.
Bahkan untuk barang mentah berupa buah-buahan yang dibawa oleh truk ini, bisa sampai ke konsumen lebih awal dan dalam keadaan segar, membuat pembeli membeli lebih banyak semangka segar di kemudian hari.
TuSimple juga menjelaskan bahwa saat ini ada lebih dari 20 pelanggan reguler yang telah membeli sistem self-driving level 2 yang mereka kembangkan, membuat transisi ke self-driving semakin mudah dan mudah.
Sebagai catatan, teknologi yang dikembangkan TuSimple adalah level 4
Semua sensor akan bekerja bersama dengan sistem kecerdasan mandiri yang dapat melihat 1000 meter ke depan setiap saat dan memperkirakan energi yang lebih efisien, mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 10%.
(wbs)
Lihat Juga :
