Standar Pengisian Baterai Bikin Penjualan Motor Listrik Lesu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penjualan motor listrik di Indonesia sepanjang tahun ini hanya mencapai 1 persen. Seretnya angka penjualan disinyalir karena masih ada keraguan dari masyarakat mengenai standar pengisian baterai.
“Itu permasalahan dasarnya karena secara industri dunia pun sampai saat ini memang sudah ada banyak standar tapi belum regulated,” kata Sesjen Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Hari Budianto dilansir Sabtu (7/10/2023).
Keraguan utama terletak pada standar baterai listrik motor yang butuh penyeragaman jenis agar bisa ditentukan sistem pengisian yang sesuai di Indonesia. Saat ini, baterai yang digunakan oleh motor listrik diproduksi oleh produsen untuk menyesuaikan tegangan yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, ada beragam macam jenis baterai dengan berbagai besar daya pengisian.
“Pertanyaannya, Kalau mau distandarkan 1 atau 2 atau 3, masalahnya kan macam-macam baterai ini kebutuhannya menyesuaikan dari motornya. Kira-kira bisa tidak disatuin. Tentu logikanya adalah susah untuk distandarisasi,” ujar Hari.
Agar programnya berhasil, pemerintah pun perlu turun tangan dengan mengeluarkan regulasi standarisasi baterai motor listrik. Upayanini akan membuat harga baterai menjadi lebih murah dan menyediakan banyak opsi pengisian daya.
Sistem penukaran baterai menjadi pengisian daya yang paling praktis karena hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Namun, Hari menyampaikan itu membutuhkan investasi besar.
“Jadi ada problem karena wacananya banyak tipenya banyak, kapasitasnya beda-beda. Tentu supaya investasi untuk baterai swap atau pengisian itu karena mahal, kalau bisa di common-kan itu akan jauh lebih baik. Kira-kira itu problem negara kita yang mau kita pecahkan bersama,” katanya.
“Itu permasalahan dasarnya karena secara industri dunia pun sampai saat ini memang sudah ada banyak standar tapi belum regulated,” kata Sesjen Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Hari Budianto dilansir Sabtu (7/10/2023).
Keraguan utama terletak pada standar baterai listrik motor yang butuh penyeragaman jenis agar bisa ditentukan sistem pengisian yang sesuai di Indonesia. Saat ini, baterai yang digunakan oleh motor listrik diproduksi oleh produsen untuk menyesuaikan tegangan yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, ada beragam macam jenis baterai dengan berbagai besar daya pengisian.
“Pertanyaannya, Kalau mau distandarkan 1 atau 2 atau 3, masalahnya kan macam-macam baterai ini kebutuhannya menyesuaikan dari motornya. Kira-kira bisa tidak disatuin. Tentu logikanya adalah susah untuk distandarisasi,” ujar Hari.
Agar programnya berhasil, pemerintah pun perlu turun tangan dengan mengeluarkan regulasi standarisasi baterai motor listrik. Upayanini akan membuat harga baterai menjadi lebih murah dan menyediakan banyak opsi pengisian daya.
Sistem penukaran baterai menjadi pengisian daya yang paling praktis karena hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Namun, Hari menyampaikan itu membutuhkan investasi besar.
“Jadi ada problem karena wacananya banyak tipenya banyak, kapasitasnya beda-beda. Tentu supaya investasi untuk baterai swap atau pengisian itu karena mahal, kalau bisa di common-kan itu akan jauh lebih baik. Kira-kira itu problem negara kita yang mau kita pecahkan bersama,” katanya.
(msf)