Skandal Keselamatan Daihatsu Mempengaruhi Toyota, Mazda, dan Subaru

Minggu, 24 Desember 2023 - 08:59 WIB
loading...
Skandal Keselamatan...
Investigasi industri otomotif di Jepang menyatakan bahwa beberapa kecurangan uji keselamatan telah terjadi di merek Toyota Daihatsu. Foto/saltwire
A A A
TOKYO - Investigasi industri otomotif di Jepang menyatakan bahwa beberapa kecurangan uji keselamatan telah terjadi di merek Toyota Daihatsu. Sejumlah besar kendaraan yang berasal dari tahun 1980an, mulai dari van Toyota, Mazda, Subaru, dan Daihatsus, terlibat.

Dalam laporan yang dilihat di Reuters, tampaknya beberapa mobil produksi yang dibuat untuk dijual mendapatkan unit kontrol airbag yang berbeda dari mobil uji tabrak. Investigasi juga mengutip "laporan palsu tentang uji benturan sandaran kepala dan kecepatan pengujian untuk beberapa model", dan menemukan kasus-kasus lucu yang terjadi sejak tahun 1989.

Laman The Drive menyebutkan bahwa 64 model dari beberapa merek berbeda (Daihatsu, Toyota, Mazda, dan Subaru) terpengaruh. Ini merupakan perkembangan baru sejak bulan April, ketika Daihatsu diketahui telah menerapkan standar khusus pada mobil uji tabrak agar berkinerja lebih baik dalam uji benturan samping.



Daihatsu sendiri mengeluarkan rilis yang mengakui situasi tersebut. Toyota juga mempostingnya. Penyelidikan menemukan terdapat 174 kasus baru di 25 item pengujian, selain ketidakteraturan trim pintu pada bulan April dan ketidakteraturan uji tabrakan sisi tiang pada bulan Mei. Terdapat kejanggalan yang ditemukan pada 64 model dan 3 mesin (jumlah total model di produksi/pengembangan dan dihentikan), termasuk yang telah dihentikan.

Model tersebut mencakup kendaraan merek Daihatsu dan model yang dipasok sebagai model OEM ke Toyota Motor Corporation (Toyota), Mazda Motor Corporation (Mazda), dan Subaru Corporation. “Kami sangat meminta maaf kepada pelanggan kami dan pemangku kepentingan lainnya karena menyebabkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran besar serta mengkhianati kepercayaan mereka," demikian keterangan yang dikeluarkan Daihatsu dikutip SINDOnews dari laman The Drive, Minggu (24/12/2023).

Associated Press melaporkan bahwa Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi mendesak para pejabat Daihatsu untuk menjelaskan situasi secara detail. Dia mengatakan, “Sangat disesalkan… merusak kepercayaan pemilik mobil dan mengguncang fondasi sistem sertifikasi mobil.”

Kementerian transportasi Jepang mengatakan akan melakukan inspeksi di kantor pusat Daihatsu di Osaka minggu ini. Dilaporkan bahwa Makoto Kaiami, ketua komite investigasi pihak ketiga, mengatakan "tidak percaya bahwa Toyota bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut, namun Daihatsu berusaha memenuhi ekspektasi yang telah ditetapkannya sendiri."



Kondisi semacam ini memiliki dampak internasional yang besar jika melibatkan produsen mobil sebesar Toyota. Tidak diragukan lagi, harga saham Toyota turun 4% minggu ini.

Untuk jangka pendek, Daihatsu telah berhenti menjual banyak kendaraan dan presidennya mengeluarkan pernyataan maaf. Namun menarik untuk melihat apakah hal ini berdampak pada peraturan keselamatan otomotif Jepang dalam jangka panjang.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3722 seconds (0.1#10.140)