Kesandung Skandal Keselamatan, Daihatsu Hentikan Pengiriman Mobil di Seluruh Dunia
loading...
A
A
A
TOKYO - Daihatsu Motor Co., Ltd memutuskan untuk menghentikan pengiriman mobil di seluruh dunia akibat skandal keselamatan. Hal ini dilakukan setelah hasil investigasi pihak ketiga menemukan fakta mengenai isu skandal tersebut.
Berdasarkan hasil investigasi, terdapat 174 kasus baru pada 25 item pengujian, selain ketidak teraturan trim pintu pada April dan masalah uji tabrak pada sisi dalam pintu depan yang dimodifikasi secara tidak benar pada model kendaraan tertentu pada Mei lalu.
Penyelidikan dilakukan oleh Komite Pihak Ketiga Independen yang diketuai oleh Makoto Kaiami, di bawah pengawasan Kementerian Transportasi Jepang. Manipulasi uji tabrak melibatkan 64 model, termasuk 22 model yang dijual dengan merek Toyota, beserta tiga mesin yang dipasarkan secara global.
Presiden Daihatsu Motor Co., Ltd Soichiro Okudaira mengungkapkan permintaan maaf kepada konsumen di seluruh dunia. Pihaknya juga telah memutuskan untuk menghentikan pengiriman seluruh kendaraan yang diproduksi, baik di Jepang maupun luar negeri.
“Berdasarkan hasil temuan tersebut, hari ini kami memutuskan semua kendaraan yang diproduksi di Jepang maupun luar negeri, pengirimannya diberhentikan sementara,” kata Soichiro dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, Rabu (20/12/2023).
“Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini kepada semua konsumen dan para stakeholders terkait,” sambungnya.
Pada bulan April, sumber internal Daihatsu menemukan bukti adanya lapisan dalam pintu depan yang dimodifikasi secara tidak benar untuk keperluan uji tabrak pada model kendaraan tertentu.
Hal ini dilakukan untuk mencegah bagian tersebut pecah berkeping-keping dengan ujung tajam yang dapat melukai penumpang selama pengerahan airbag samping. Pada intinya, produsen mengakali bagian tersebut agar lulus uji tabrak dengan nilai sempurna.
“Perusahaan kami membuat sertifikasi uji keselamatan yang tidak benar sehingga menimbulkan kekhawatiran. Pihak ketiga secara independen melakukan investigasi dan analisa atas apa yang kami inginkan kemudian mereka membuat rekomendasi,” ujar Soichiro.
Daihatsu memproduksi 1,1 juta kendaraan selama 10 bulan pertama tahun ini, di mana hampir 40 persennya diproduksi di luar negeri. Daihatsu juga menjual sekitar 660.000 kendaraan di seluruh dunia selama periode tersebut dan menyumbang 7 persen dari penjualan Toyota.
Berdasarkan hasil investigasi, terdapat 174 kasus baru pada 25 item pengujian, selain ketidak teraturan trim pintu pada April dan masalah uji tabrak pada sisi dalam pintu depan yang dimodifikasi secara tidak benar pada model kendaraan tertentu pada Mei lalu.
Penyelidikan dilakukan oleh Komite Pihak Ketiga Independen yang diketuai oleh Makoto Kaiami, di bawah pengawasan Kementerian Transportasi Jepang. Manipulasi uji tabrak melibatkan 64 model, termasuk 22 model yang dijual dengan merek Toyota, beserta tiga mesin yang dipasarkan secara global.
Presiden Daihatsu Motor Co., Ltd Soichiro Okudaira mengungkapkan permintaan maaf kepada konsumen di seluruh dunia. Pihaknya juga telah memutuskan untuk menghentikan pengiriman seluruh kendaraan yang diproduksi, baik di Jepang maupun luar negeri.
“Berdasarkan hasil temuan tersebut, hari ini kami memutuskan semua kendaraan yang diproduksi di Jepang maupun luar negeri, pengirimannya diberhentikan sementara,” kata Soichiro dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, Rabu (20/12/2023).
“Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini kepada semua konsumen dan para stakeholders terkait,” sambungnya.
Pada bulan April, sumber internal Daihatsu menemukan bukti adanya lapisan dalam pintu depan yang dimodifikasi secara tidak benar untuk keperluan uji tabrak pada model kendaraan tertentu.
Hal ini dilakukan untuk mencegah bagian tersebut pecah berkeping-keping dengan ujung tajam yang dapat melukai penumpang selama pengerahan airbag samping. Pada intinya, produsen mengakali bagian tersebut agar lulus uji tabrak dengan nilai sempurna.
“Perusahaan kami membuat sertifikasi uji keselamatan yang tidak benar sehingga menimbulkan kekhawatiran. Pihak ketiga secara independen melakukan investigasi dan analisa atas apa yang kami inginkan kemudian mereka membuat rekomendasi,” ujar Soichiro.
Daihatsu memproduksi 1,1 juta kendaraan selama 10 bulan pertama tahun ini, di mana hampir 40 persennya diproduksi di luar negeri. Daihatsu juga menjual sekitar 660.000 kendaraan di seluruh dunia selama periode tersebut dan menyumbang 7 persen dari penjualan Toyota.
(wbs)