Masih Jauh, Mobil China Belum Mampu Lawan Dominansi Jepang di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meski membanjiri pasar dunia, mobil-mobil China masih belum mampu mengalahkan dominansi mobil-mobil Jepang di Indonesia. Mayoritas konsumen di tanah air masih memilih mobil Jepang.
Hal itu tercermin dari data retail Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) yang dikutip Senin (1/1/2023). Sepanjang Januari-November 2023, total penjualan mobil China hanya mencapai 27.717 unit.
Sementara total penjualan retail dalam periode yang sama mencapai 908.462 unit. Artinya total sumbangan mobil-mobil China di sepanjang Januari-November 2023 hanya memiliki persentase 3,1 persen. Sangat kecil dan tidak sesuai dengan hype yang terjadi belakangan ini.
Untuk detailnya penjualan mobil-mobil China sepanjang Januari-November 2023 di Indonesia sebagai berikut:
1. Wuling 22.586 unit
2. Chery 3.640 unit
3. DFSK 1.413 unit
4. Morris Garage 1.052 unit
5. Neta 100 unit
4. SERES 7 unit
Total jumlah penjualan mobil-mobil China itu bahkan bisa dibilang sama seperti penjualan bulanan Toyota di Indonesia. Diketahui sepanjang Januari-November 2023, Toyota merupakan merek mobil terlaris dengan total penjualan sebanyak 294.570 unit.
Dari data yang sama juga diketahui lima besar penjualan mobil retail terlaris di Indonesia memang dikuasai oleh merek-merek Jepang. Berikut datanya:
1. Toyota 24.570 unit
2. Daihatsu 179.023 unir
3. Honda 116.802 unit
4. Mitsubishi 75.053 unit
5. Suzuki 74.123 unit
Sebelumnya Vice President PT Chery Sales Indonesia Harry Kamora pernah mengatakan mobil-mobil China memang butuh perjuangan keras untuk bisa mendobrak dominasi mobil Jepang di Tanah Air. "Saat ini masyarakat Indonesia memang masih terlalu mobil Jepang segmented," ujarnya.
Dia sendiri meyakini ke depannya mobil-mobil China bisa mengusik mobil-mobil buatan Jepang. Hanya saja mobil-mobil China itu masing-masing mampu mengambil 2,5 persen total pasar otomotif Indonesia.
Perlu diketahui saat ini penjualan otomotif di Indonesia per tahun rata-rata ada di angka 1 juta unit. "Bayangin saja jika masing-masing bisa mengambil 2,5 persen dari total penjualan pasar otomotif Indonesia. Jumlahnya bisa mencapai 250.000 unit per tahun. Sudah pasti hal itu akan bikin pabrikan Jepang khawatir," ujar Harry Kamora.
Sayangnya memang hingga saat ini persentase tersebut memang sulit didapat oleh setiap merek mobil China yang jualan di Indonesia. Persentase itu baru didapat ketika seluruh penjualan mobil-mobil merek China dikumulasikan jadi satu seperti yang terjadi sepanjang Januari-November 2023.
Hal itu tercermin dari data retail Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) yang dikutip Senin (1/1/2023). Sepanjang Januari-November 2023, total penjualan mobil China hanya mencapai 27.717 unit.
Sementara total penjualan retail dalam periode yang sama mencapai 908.462 unit. Artinya total sumbangan mobil-mobil China di sepanjang Januari-November 2023 hanya memiliki persentase 3,1 persen. Sangat kecil dan tidak sesuai dengan hype yang terjadi belakangan ini.
Untuk detailnya penjualan mobil-mobil China sepanjang Januari-November 2023 di Indonesia sebagai berikut:
1. Wuling 22.586 unit
2. Chery 3.640 unit
3. DFSK 1.413 unit
4. Morris Garage 1.052 unit
5. Neta 100 unit
4. SERES 7 unit
Total jumlah penjualan mobil-mobil China itu bahkan bisa dibilang sama seperti penjualan bulanan Toyota di Indonesia. Diketahui sepanjang Januari-November 2023, Toyota merupakan merek mobil terlaris dengan total penjualan sebanyak 294.570 unit.
Dari data yang sama juga diketahui lima besar penjualan mobil retail terlaris di Indonesia memang dikuasai oleh merek-merek Jepang. Berikut datanya:
1. Toyota 24.570 unit
2. Daihatsu 179.023 unir
3. Honda 116.802 unit
4. Mitsubishi 75.053 unit
5. Suzuki 74.123 unit
Sebelumnya Vice President PT Chery Sales Indonesia Harry Kamora pernah mengatakan mobil-mobil China memang butuh perjuangan keras untuk bisa mendobrak dominasi mobil Jepang di Tanah Air. "Saat ini masyarakat Indonesia memang masih terlalu mobil Jepang segmented," ujarnya.
Dia sendiri meyakini ke depannya mobil-mobil China bisa mengusik mobil-mobil buatan Jepang. Hanya saja mobil-mobil China itu masing-masing mampu mengambil 2,5 persen total pasar otomotif Indonesia.
Perlu diketahui saat ini penjualan otomotif di Indonesia per tahun rata-rata ada di angka 1 juta unit. "Bayangin saja jika masing-masing bisa mengambil 2,5 persen dari total penjualan pasar otomotif Indonesia. Jumlahnya bisa mencapai 250.000 unit per tahun. Sudah pasti hal itu akan bikin pabrikan Jepang khawatir," ujar Harry Kamora.
Sayangnya memang hingga saat ini persentase tersebut memang sulit didapat oleh setiap merek mobil China yang jualan di Indonesia. Persentase itu baru didapat ketika seluruh penjualan mobil-mobil merek China dikumulasikan jadi satu seperti yang terjadi sepanjang Januari-November 2023.
(msf)