Penjualan Mobil Listrik BYD Tembus 3 Juta Unit selama 2023

Selasa, 02 Januari 2024 - 21:20 WIB
loading...
Penjualan Mobil Listrik BYD Tembus 3 Juta Unit selama 2023
Sepanjang tahun 2023 merupakan BYD mencetak rekor besar dalam penjualan mobil tembus mencapai 3 juta unit. Foto/Electrek
A A A
BEIJING - Sepanjang tahun 2023 merupakan BYD mencetak rekor besar dalam penjualan mobil tembus mencapai 3 juta unit. Perusahaan raksasa otomotif China ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 62% dibandingkan tahun 2022.

Menurut Car News China, pada tahun 2023 BYD menjual 1,6 juta kendaraan bertenaga baterai penuh, mendekati target yang diproyeksikan Tesla yaitu 1,8 juta kendaraan. BYD menambah penjualan untuk semua kendaraan energi baru, termasuk kendaraan baterai saja dan hibrida plug-in, total sebanyak 3 juta kendaraan.

“BYD meningkatkan laba tiga kali lipat menjadi USD1,5 miliar pada paruh pertama tahun lalu. Berdasarkan penjualan akhir tahun, pertumbuhan tercatat 62% dibandingkan tahun 2022,” tulis Car News China dikutip SINDOnews dari laman Electrek, Selasa (2/1/2023).



Tentu saja, pasar kendaraan listrik di China sedang booming, namun jika dilihat dari angkanya, jumlah tersebut cukup mencengangkan. Produsen mobil China memperkirakan telah menjual sekitar 9,4 juta kendaraan listrik dan hibrida pada tahun lalu.

Menurut data dari Asosiasi Produsen Mobil China, angka itu meningkat dari 6,9 juta pada tahun 2022. Pada tahun 2024, New York Times memprediksi jumlah tersebut diperkirakan akan melonjak menjadi 11,5 juta unit.

Di China, sekitar 1,5 juta orang (dan robot pabrik yang jumlahnya tak terhitung jumlahnya) bekerja di industri kendaraan listrik. Fakta itu seiring dengan kemajuan negara tersebut dalam transisi kendaraan listriknya. BYD mempekerjakan sekitar 30.000 karyawan di China.

BYD akan menghadapi tarif yang tinggi di AS tahun ini, namun produsen mobil tersebut terus melanjutkan ekspansi globalnya, termasuk di Eropa. BYD sedang membangun pabrik perakitan di Hongaria dan telah membuka dealer di Jerman, Norwegia, dan Swedia.



Namun, Eropa sedang menyelidiki subsidi pemerintah China, yang dapat menyebabkan tarif lebih tinggi oleh UE. Dikabarkan Prancis telah membatasi kendaraan listrik dari China.

“BYD juga dilaporkan merayakan keberuntungannya tahun lalu dengan memberi hadiah uang tunai sebesar USD280 juta kepada dealer karena membantu perusahaan mencapai tujuan penjualannya,” tulis CNEVPost.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 2.2128 seconds (0.1#10.140)