Tips Bagaimana Pemula Menggeluti Bisnis Online saat Wabah COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemik COVID-19 membatasi kegiatan masyarakat sehingga menghambat kegiatan ekonomi dunia , termasuk di Indonesia. Namun kita tidak boleh menyerah dengan agresivitas dari virus Corona. (Baca juga: Wow, Pemain Game Fall Guys Capai 1,5 Juta Dalam 24 jam Peluncuran )
Ada peluang ekonomi yang bisa diambil oleh siapapun, bahkan para pelajar. Peluang ekonomi yang dimaksud adalah jualan online. Hal ini terungkap dalam Regional Student Company Competition 2020 yang diselenggarakan secara online oleh Prestasi Junior Indonesia (PJI) bersama Citi Indonesia (Citibank), Caterpillar Indonesia, dan PT AIG Insurance Indonesia (AIG Indonesia), akhir pekan kemarin.
Sehubungan bisnis online, mereka yang baru terjun ke dunia ini harus memerhatikan banyak hal agar jualannya sukses dan beroperasi berkesinambungan. "Jangan menyerah, coba berulang-ulang dan pelajari apa kegagalannya. Amati, tiru, terapkan dari mereka yang sudah mapan, ambil contoh dari mereka yang sukses. Tapi tiru di sini hal-hal baiknya, bukan prinsipil seperti paten. Misalnya bagaimana perusahaan itu mengedukasi pasar, bagaimana mengemas kemasannya, dan lainnya," kata Ananta Wisesa, Head of External Communications Citi Indonesia, salah satu pembicara.
Selain itu, komunikasi marketing juga penting. "Komunikasi marketing penting. Kita harus punya media sosial untuk menyebarkan informasi tentang produk. Penjual juga harus fokus, apalagi sekarang sudah banyak waktu di rumah," saran Robert Gardiner, Co-Founder and Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia.
Untuk diketahui, pelajar dari 12 SMA/SMK di Jakarta dan Cileungsi bersaing menunjukkan kepiawaian mengelola usaha mikro berorientasi lingkungan dalam kegiatan Regional Student Company Competition 2020. Dalam kompetisi kewirausahaan ini, para pelajar memaparkan kinerja dari perusahaan yang dikembangkan kepada enam juri dari kalangan profesional bisnis.
Ke-12 sekolah tersebut, antara lain SMAN 35 Jakarta, SMAN 71 Jakarta, SMAN 81 Jakarta, SMKN 20 Jakarta, SMKN 26 Jakarta, SMKN 27 Jakarta, SMKN 63 Jakarta, SMKN 66 Jakarta, SMAN 1 Cileungsi, SMA Muhammadiyah Cileungsi, SMK Muhammadiyah 1 Cileungsi, dan MA Al-Fatah Cileungsi.
“Tahun ini, lebih dari 250 pelajar di 12 SMA/SMK di Jakarta dan Cileungsi berkesempatan untuk memiliki wawasan dan pengalaman bisnis yang komprehensif dengan mengoperasikan sebuah perusahaan siswa (SC-Student Company) di sekolah," ujar Robert Gardiner.
Dua menjelaskan, ide dan kinerja bisnis mereka menunjukkan potensi besar yang dimiliki generasi muda dalam mengelola bisnis, sekaligus kepekaan dalam menyikapi perubahan perilaku konsumen yang juga semakin peduli terhadap lingkungan. Pihaknya berharap pengalaman yang diperoleh dari program ini dapat terus menginspirasi generasi muda untuk menciptakan lebih banyak bisnis baru yang menerapkan konsep keberlanjutan di masa depan.
Survei yang dilakukan oleh Cambridge Assessment International Education pada 2019 menunjukkan pelajar Indonesia berusia 13-19 tahun memiliki minat dan perhatian yang besar pada isu global terkait lingkungan. Sebanyak 21% pelajar meyakini polusi (termasuk sampah plastik) adalah masalah terbesar yang dihadapi dunia saat ini.
Selain itu, sebagian besar generasi muda Indonesia (93%) sangat bersemangat untuk menangani masalah ini dan telah melakukan aksi nyata. Misalnya mengubah gaya hidup yang berdampak pada lingkungan. Indikasi ini semakin menegaskan komitmen PJI bersama Citi Indonesia, Caterpillar Indonesia, dan AIG Indonesia untuk menyediakan wadah bagi generasi muda dalam menyalurkan semangat menjaga lingkungan dengan mengembangkan sebuah bisnis yang akhirnya memberikan manfaat ekonomi bagi mereka sendiri.
Sementara itu, Country Head of Corporate Affairs, Citi Indonesia, Puni A Anjungsari, mengungkapkan, bisnis yang diinisiasi oleh generasi muda Indonesia semakin menunjukkan tren yang positif akhir-akhir ini. Meningkatnya minat berwirausaha ini perlu diikuti dengan kesadaran untuk mengelola bisnis secara bertanggung jawab.
"Melalui program edukasi kewirausahaan yang menargetkan pelajar SMA/SMK ini, Citi Indonesia bersama PJI berupaya untuk memberikan pembelajaran praktis berwirausaha sekaligus menanamkan pentingnya membangun bisnis yang tidak hanya memprioritaskan profit, tetapi juga berorientasi untuk menjaga lingkungan. Kolaborasi ini juga dilakukan untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam mendorong lahirnya wirausaha muda baru di Indonesia,” papar Puni.
Salah satu usaha mikro bentukan peserta program ini adalah Elasco Student Company dari SMAN 81 Jakarta. Berawal dari keprihatinan terhadap tingginya konsumsi kertas dan terus meningkatnya produksi limbah di Indonesia, bisnis ini menawarkan Noture Binder. Yakni, binder ramah lingkungan yang terbuat dari limbah kayu, kertas daur ulang, serta pelepah pisang. Selama lima bulan beroperasi, para pelajar berhasil meraup penjualan hingga lebih dari Rp16 juta.
Bisnis inovatif lainnya juga digagas oleh para pelajar dari SMKN 20 Jakarta, yaitu Nature Piece Student Company dengan produk Magic Enzyme. Cairan pembersih sepatu yang ramah lingkungan ini terbuat dari limbah kulit jeruk dan belimbing wuluh yang difermentasikan.
Walau baru dirintis awal bulan lalu, mereka telah mampu menjual produknya sebanyak 52 paket pembersih sepatu dan ditargetkan mencapai 210 paket hingga Oktober mendatang.
Regional Student Company Competition merupakan bagian dari program edukasi Student Company yang didukung secara penuh oleh Citi Indonesia, Caterpillar Indonesia dan AIG Indonesia. Melalui program ini, para pelajar dibina untuk mendirikan dan mengoperasikan sebuah perusahaan (SC-Student Company) di sekolah.
Hal ini termasuk menciptakan ide produk, merencanakan strategi bisnis, melakukan penjualan produk, hingga likuidasi perusahaan. Selama periode program, proses pendampingan bisnis secara intensif dan berkelanjutan juga diberikan oleh mentor PJI dan profesional bisnis.
Kedua belas sekolah bersaing memperebutkan gelar ‘The Best Student Company in Jakarta’ dalam kompetisi tersebut. Tiga sekolah terbaik akan mewakili DKI Jakarta untuk bersaing dengan sekolah-sekolah dari regional lainnya dalam kompetisi bisnis tingkat nasional, Indonesia Student Company of the Year Competition 2020, yang akan diselenggarakan pada Oktober mendatang.
Ada peluang ekonomi yang bisa diambil oleh siapapun, bahkan para pelajar. Peluang ekonomi yang dimaksud adalah jualan online. Hal ini terungkap dalam Regional Student Company Competition 2020 yang diselenggarakan secara online oleh Prestasi Junior Indonesia (PJI) bersama Citi Indonesia (Citibank), Caterpillar Indonesia, dan PT AIG Insurance Indonesia (AIG Indonesia), akhir pekan kemarin.
Sehubungan bisnis online, mereka yang baru terjun ke dunia ini harus memerhatikan banyak hal agar jualannya sukses dan beroperasi berkesinambungan. "Jangan menyerah, coba berulang-ulang dan pelajari apa kegagalannya. Amati, tiru, terapkan dari mereka yang sudah mapan, ambil contoh dari mereka yang sukses. Tapi tiru di sini hal-hal baiknya, bukan prinsipil seperti paten. Misalnya bagaimana perusahaan itu mengedukasi pasar, bagaimana mengemas kemasannya, dan lainnya," kata Ananta Wisesa, Head of External Communications Citi Indonesia, salah satu pembicara.
Selain itu, komunikasi marketing juga penting. "Komunikasi marketing penting. Kita harus punya media sosial untuk menyebarkan informasi tentang produk. Penjual juga harus fokus, apalagi sekarang sudah banyak waktu di rumah," saran Robert Gardiner, Co-Founder and Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia.
Untuk diketahui, pelajar dari 12 SMA/SMK di Jakarta dan Cileungsi bersaing menunjukkan kepiawaian mengelola usaha mikro berorientasi lingkungan dalam kegiatan Regional Student Company Competition 2020. Dalam kompetisi kewirausahaan ini, para pelajar memaparkan kinerja dari perusahaan yang dikembangkan kepada enam juri dari kalangan profesional bisnis.
Ke-12 sekolah tersebut, antara lain SMAN 35 Jakarta, SMAN 71 Jakarta, SMAN 81 Jakarta, SMKN 20 Jakarta, SMKN 26 Jakarta, SMKN 27 Jakarta, SMKN 63 Jakarta, SMKN 66 Jakarta, SMAN 1 Cileungsi, SMA Muhammadiyah Cileungsi, SMK Muhammadiyah 1 Cileungsi, dan MA Al-Fatah Cileungsi.
“Tahun ini, lebih dari 250 pelajar di 12 SMA/SMK di Jakarta dan Cileungsi berkesempatan untuk memiliki wawasan dan pengalaman bisnis yang komprehensif dengan mengoperasikan sebuah perusahaan siswa (SC-Student Company) di sekolah," ujar Robert Gardiner.
Dua menjelaskan, ide dan kinerja bisnis mereka menunjukkan potensi besar yang dimiliki generasi muda dalam mengelola bisnis, sekaligus kepekaan dalam menyikapi perubahan perilaku konsumen yang juga semakin peduli terhadap lingkungan. Pihaknya berharap pengalaman yang diperoleh dari program ini dapat terus menginspirasi generasi muda untuk menciptakan lebih banyak bisnis baru yang menerapkan konsep keberlanjutan di masa depan.
Survei yang dilakukan oleh Cambridge Assessment International Education pada 2019 menunjukkan pelajar Indonesia berusia 13-19 tahun memiliki minat dan perhatian yang besar pada isu global terkait lingkungan. Sebanyak 21% pelajar meyakini polusi (termasuk sampah plastik) adalah masalah terbesar yang dihadapi dunia saat ini.
Selain itu, sebagian besar generasi muda Indonesia (93%) sangat bersemangat untuk menangani masalah ini dan telah melakukan aksi nyata. Misalnya mengubah gaya hidup yang berdampak pada lingkungan. Indikasi ini semakin menegaskan komitmen PJI bersama Citi Indonesia, Caterpillar Indonesia, dan AIG Indonesia untuk menyediakan wadah bagi generasi muda dalam menyalurkan semangat menjaga lingkungan dengan mengembangkan sebuah bisnis yang akhirnya memberikan manfaat ekonomi bagi mereka sendiri.
Sementara itu, Country Head of Corporate Affairs, Citi Indonesia, Puni A Anjungsari, mengungkapkan, bisnis yang diinisiasi oleh generasi muda Indonesia semakin menunjukkan tren yang positif akhir-akhir ini. Meningkatnya minat berwirausaha ini perlu diikuti dengan kesadaran untuk mengelola bisnis secara bertanggung jawab.
"Melalui program edukasi kewirausahaan yang menargetkan pelajar SMA/SMK ini, Citi Indonesia bersama PJI berupaya untuk memberikan pembelajaran praktis berwirausaha sekaligus menanamkan pentingnya membangun bisnis yang tidak hanya memprioritaskan profit, tetapi juga berorientasi untuk menjaga lingkungan. Kolaborasi ini juga dilakukan untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam mendorong lahirnya wirausaha muda baru di Indonesia,” papar Puni.
Salah satu usaha mikro bentukan peserta program ini adalah Elasco Student Company dari SMAN 81 Jakarta. Berawal dari keprihatinan terhadap tingginya konsumsi kertas dan terus meningkatnya produksi limbah di Indonesia, bisnis ini menawarkan Noture Binder. Yakni, binder ramah lingkungan yang terbuat dari limbah kayu, kertas daur ulang, serta pelepah pisang. Selama lima bulan beroperasi, para pelajar berhasil meraup penjualan hingga lebih dari Rp16 juta.
Bisnis inovatif lainnya juga digagas oleh para pelajar dari SMKN 20 Jakarta, yaitu Nature Piece Student Company dengan produk Magic Enzyme. Cairan pembersih sepatu yang ramah lingkungan ini terbuat dari limbah kulit jeruk dan belimbing wuluh yang difermentasikan.
Walau baru dirintis awal bulan lalu, mereka telah mampu menjual produknya sebanyak 52 paket pembersih sepatu dan ditargetkan mencapai 210 paket hingga Oktober mendatang.
Regional Student Company Competition merupakan bagian dari program edukasi Student Company yang didukung secara penuh oleh Citi Indonesia, Caterpillar Indonesia dan AIG Indonesia. Melalui program ini, para pelajar dibina untuk mendirikan dan mengoperasikan sebuah perusahaan (SC-Student Company) di sekolah.
Hal ini termasuk menciptakan ide produk, merencanakan strategi bisnis, melakukan penjualan produk, hingga likuidasi perusahaan. Selama periode program, proses pendampingan bisnis secara intensif dan berkelanjutan juga diberikan oleh mentor PJI dan profesional bisnis.
Kedua belas sekolah bersaing memperebutkan gelar ‘The Best Student Company in Jakarta’ dalam kompetisi tersebut. Tiga sekolah terbaik akan mewakili DKI Jakarta untuk bersaing dengan sekolah-sekolah dari regional lainnya dalam kompetisi bisnis tingkat nasional, Indonesia Student Company of the Year Competition 2020, yang akan diselenggarakan pada Oktober mendatang.
(iqb)