Penjualan Mobil Nasional Stagnan, Honda Lakukan Ini untuk Dorong Penjualan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meski penjualan mobil nasional mandeg di angka 1 juta unit per tahun, namun PT Honda Prospect Motor (HPM) menilai pasar otomotif Indonesia masih memiliki potensi untuk tumbuh lebih baik. Terutama untuk keluar dari penjualan 1 juta unit mobil yang terjadi dalam 10 tahun terakhir.
Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM Yusak Billy mengatakan, potensi ini terlihat dari struktur demografi Indonesia dengan 278,8 juta penduduk. Selain itu, rasio kepemilikan mobil yang terbilang masih rendah juga menjadi peluang tersendiri.
Namun, Billy mengatakan pertumbuhan pasar otomotif dipengaruhi oleh berbagai faktor mulai dari ekonomi, pendapatan per kapita, pembangunan infrastruktur, hingga harga jual mobil sendiri.
“Sebagai produsen, upaya kami adalah dengan terus mempelajari kebutuhan pasar untuk dapat menawarkan produk berkualitas yang memberikan nilai tinggi bagi konsumen,” kata Billy di Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Tahun ini, Honda juga memasang target yang cukup besar. Tetapi, itu bisa berubah tergantung pada situasi yang terjadi di seluruh dunia. Terlebih masih ada isu geopolitik yang dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia.
“Ya paling 1.000-1.200 unit per bulan tahun ini. Enggak tahu kalau tahun depan lihat kondisi market. Kita juga fleksibel melihat market-nya seperti apa, soalnya masih ada isu geopolitik termasuk politik dalam negeri yang baru saja selesai (pemilu), ya,” ujar Billy.
Sekadar informasi, penjualan mobil pada Januari 2024 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama. Billy mengatakan hal tersebut terjadi karena konsumen menahan diri untuk membeli mobil menjelang Pemilu 2024.
“Januari dibandingkan tahun lalu turun 10 persen, tapi kita naik 13 persen secara retail. Tahun ini target (Gaikindo) 1,1 juta unit, masih optimis (capai target) tapi kita lihat perkembangan setiap bulannya ya,” tuturnya.
Honda secara global juga sudah menargetkan net zero emission dengan menghadirkan produk ramah lingkungan pada 2040. Sementara pemerintah Indonesia menargetkan hal ini bisa tercapai pada 2060.
“Tentunya kami akan terus melakukan persiapan dengan mempelajari pasar dan mengembangkan teknologi untuk mendukung visi tersebut,”ucapBilly.
Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM Yusak Billy mengatakan, potensi ini terlihat dari struktur demografi Indonesia dengan 278,8 juta penduduk. Selain itu, rasio kepemilikan mobil yang terbilang masih rendah juga menjadi peluang tersendiri.
Namun, Billy mengatakan pertumbuhan pasar otomotif dipengaruhi oleh berbagai faktor mulai dari ekonomi, pendapatan per kapita, pembangunan infrastruktur, hingga harga jual mobil sendiri.
“Sebagai produsen, upaya kami adalah dengan terus mempelajari kebutuhan pasar untuk dapat menawarkan produk berkualitas yang memberikan nilai tinggi bagi konsumen,” kata Billy di Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Tahun ini, Honda juga memasang target yang cukup besar. Tetapi, itu bisa berubah tergantung pada situasi yang terjadi di seluruh dunia. Terlebih masih ada isu geopolitik yang dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia.
“Ya paling 1.000-1.200 unit per bulan tahun ini. Enggak tahu kalau tahun depan lihat kondisi market. Kita juga fleksibel melihat market-nya seperti apa, soalnya masih ada isu geopolitik termasuk politik dalam negeri yang baru saja selesai (pemilu), ya,” ujar Billy.
Sekadar informasi, penjualan mobil pada Januari 2024 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama. Billy mengatakan hal tersebut terjadi karena konsumen menahan diri untuk membeli mobil menjelang Pemilu 2024.
“Januari dibandingkan tahun lalu turun 10 persen, tapi kita naik 13 persen secara retail. Tahun ini target (Gaikindo) 1,1 juta unit, masih optimis (capai target) tapi kita lihat perkembangan setiap bulannya ya,” tuturnya.
Honda secara global juga sudah menargetkan net zero emission dengan menghadirkan produk ramah lingkungan pada 2040. Sementara pemerintah Indonesia menargetkan hal ini bisa tercapai pada 2060.
“Tentunya kami akan terus melakukan persiapan dengan mempelajari pasar dan mengembangkan teknologi untuk mendukung visi tersebut,”ucapBilly.
(dan)