Isuzu Bidik Penguatan Domestik dan Peluang Tujuan Ekspor
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) membidik peningkatan pangsa pasar penjualan kendaraan di domestik termasuk menjajaki peluang baru tujuan ekspor Isuzu Traga ke beberapa negara. Hal itu sebagai solusi memenangkan pasar di tengah kondisi pasar komersial yang stagnan.
”Kondisi pasar kendaraan komersial memang tidak begitu bagus, tetapi kami tetap berupaya maksimal dengan kondisi apapun marketnya. Setidaknya kami bisa meningkatkan market share di dalam negeri, termasuk juga memacu ekspor,” ujar Presiden Direktur IAMI Yusak Kristian Solaeman saat membuka booth Isuzu di pameran Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle (GIIComvec) di JCC, Senayan, Kamis, 7 Maret 2024.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor di Indonesia (Gaikindo), pada Januari 2024, Isuzu meraih penjualan 2.192 unit. Sedangkan sepanjang tahun 2023 lalu, Isuzu mencetak penjualan 30.085 unit kendaraan, atau setara dengan 27,7 persen dari total market kendaraan niaga di Indonesia.
”Itu merupakan market share tertinggi sepanjang sejarah. Begitu juga kenaikan penjualan suku cadang sebesar 19,8 persen dengan nilai hampir menembus Rp 1 triliun,” ujar Yusak.
Sedangkan untuk ekspor, lanjut Yusak, pihaknya membidik tujuan baru yakni beberapa negara di kawasan Amerika Latin. Hingga saat ini, setidaknya ada dua negara yang diyakini tertarik dengan Isuzu Traga. Sehingga, total negara tujuan ekspor Isuzu menjadi 18 negara.
Berdasarkan catatan, sejak Desember 2019, IAMI sudah melakukan ekspor mobil Isuzu Traga ke Filipina sebanyak 120, kemudian berlanjut hingga angka ribuan unit di tahun tahun selanjutnya dengan jumlah negara lebih banyak.
Pada tahun 2023, Isuzu mengekspor Traga sebanyak 7.058 unit ke 16 negara. Varian Traga yang diekspor adalah Traga 2.499 MT D. Hingga saat ini, IAMI baru mengekspor Isuzu Traga. Sedangkan di pasar domestik, selain Traga, IAMI juga menjual Isuzu ELF dan Isuzu Giga.
16 negara tujuan ekspor Isuzu adalah Filipina, Panama, Guatemala, Elsavador, Dominika, Laos, Myanmar, Antigua & Barbuda, Trinidad, Honduras, ST.Lucia, Mozambique, Nikaragua, Jamaika, Grenada, dan Barbados.
”Pasar ekspor memang terbuka, tetapi dengan kondisi perekonomian global yang belum stabil, tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami,” kata Yusak.
”Kondisi pasar kendaraan komersial memang tidak begitu bagus, tetapi kami tetap berupaya maksimal dengan kondisi apapun marketnya. Setidaknya kami bisa meningkatkan market share di dalam negeri, termasuk juga memacu ekspor,” ujar Presiden Direktur IAMI Yusak Kristian Solaeman saat membuka booth Isuzu di pameran Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle (GIIComvec) di JCC, Senayan, Kamis, 7 Maret 2024.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor di Indonesia (Gaikindo), pada Januari 2024, Isuzu meraih penjualan 2.192 unit. Sedangkan sepanjang tahun 2023 lalu, Isuzu mencetak penjualan 30.085 unit kendaraan, atau setara dengan 27,7 persen dari total market kendaraan niaga di Indonesia.
”Itu merupakan market share tertinggi sepanjang sejarah. Begitu juga kenaikan penjualan suku cadang sebesar 19,8 persen dengan nilai hampir menembus Rp 1 triliun,” ujar Yusak.
Sedangkan untuk ekspor, lanjut Yusak, pihaknya membidik tujuan baru yakni beberapa negara di kawasan Amerika Latin. Hingga saat ini, setidaknya ada dua negara yang diyakini tertarik dengan Isuzu Traga. Sehingga, total negara tujuan ekspor Isuzu menjadi 18 negara.
Berdasarkan catatan, sejak Desember 2019, IAMI sudah melakukan ekspor mobil Isuzu Traga ke Filipina sebanyak 120, kemudian berlanjut hingga angka ribuan unit di tahun tahun selanjutnya dengan jumlah negara lebih banyak.
Pada tahun 2023, Isuzu mengekspor Traga sebanyak 7.058 unit ke 16 negara. Varian Traga yang diekspor adalah Traga 2.499 MT D. Hingga saat ini, IAMI baru mengekspor Isuzu Traga. Sedangkan di pasar domestik, selain Traga, IAMI juga menjual Isuzu ELF dan Isuzu Giga.
16 negara tujuan ekspor Isuzu adalah Filipina, Panama, Guatemala, Elsavador, Dominika, Laos, Myanmar, Antigua & Barbuda, Trinidad, Honduras, ST.Lucia, Mozambique, Nikaragua, Jamaika, Grenada, dan Barbados.
”Pasar ekspor memang terbuka, tetapi dengan kondisi perekonomian global yang belum stabil, tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami,” kata Yusak.