China Kenalkan Baterai Air Energi Lebih Kuat dari Sel Litium
loading...
A
A
A
BEIJING - Para ilmuwan China telah membuat kemajuan besar dalam teknologi baterai dengan penemuan "baterai air" yang inovatif.
Seperti dilansir dari Wion News, Selasa (7/5/2024) Baterai ini, yang menggunakan bahan dasar air, menawarkan kepadatan energi yang hampir dua kali lipat dibandingkan baterai litium tradisional, membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah untuk kendaraan listrik.
Baterai air ini, yang dikembangkan oleh para peneliti di Chinese Academy of Sciences (CAS), menggabungkan yodium dan bromin dalam larutan air untuk menghasilkan reaksi elektrokimia yang menghasilkan energi.
Kelebihan utama dari teknologi ini terletak pada kepadatan energinya yang luar biasa, mencapai 1.200 watt-jam per liter (Wh/L). Angka ini jauh melebihi 700Wh/L yang ditawarkan oleh baterai lithium non-air, yang saat ini mendominasi pasar kendaraan listrik.
Keunggulan lain dari baterai air ini adalah sifatnya yang ramah lingkungan. Baterai ini tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti kobalt, yang digunakan dalam baterai lithium dan menimbulkan risiko lingkungan jika dibuang sembarangan. Selain itu, baterai air ini terbuat dari bahan yang berlimpah dan murah, sehingga membuatnya lebih ekonomis untuk diproduksi secara massal.
Penemuan ini menjanjikan revolusi dalam industri kendaraan listrik. Baterai air yang lebih kuat dan ramah lingkungan ini dapat membuka jalan bagi mobil listrik yang memiliki jangkauan lebih jauh, waktu pengisian daya yang lebih singkat, dan biaya yang lebih rendah.
Hal ini dapat mempercepat transisi global menuju transportasi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Meskipun penelitian ini masih dalam tahap awal, potensinya sangat besar. Peneliti terus menyempurnakan teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi, stabilitas, dan siklus hidupnya.
Dengan kemajuan yang berkelanjutan, baterai air dapat menjadi pengubah permainan dalam industri kendaraan listrik dan membawa kita selangkah lebih dekat ke masa depan yang lebih hijau.
Seperti dilansir dari Wion News, Selasa (7/5/2024) Baterai ini, yang menggunakan bahan dasar air, menawarkan kepadatan energi yang hampir dua kali lipat dibandingkan baterai litium tradisional, membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah untuk kendaraan listrik.
Baterai air ini, yang dikembangkan oleh para peneliti di Chinese Academy of Sciences (CAS), menggabungkan yodium dan bromin dalam larutan air untuk menghasilkan reaksi elektrokimia yang menghasilkan energi.
Kelebihan utama dari teknologi ini terletak pada kepadatan energinya yang luar biasa, mencapai 1.200 watt-jam per liter (Wh/L). Angka ini jauh melebihi 700Wh/L yang ditawarkan oleh baterai lithium non-air, yang saat ini mendominasi pasar kendaraan listrik.
Keunggulan lain dari baterai air ini adalah sifatnya yang ramah lingkungan. Baterai ini tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti kobalt, yang digunakan dalam baterai lithium dan menimbulkan risiko lingkungan jika dibuang sembarangan. Selain itu, baterai air ini terbuat dari bahan yang berlimpah dan murah, sehingga membuatnya lebih ekonomis untuk diproduksi secara massal.
Penemuan ini menjanjikan revolusi dalam industri kendaraan listrik. Baterai air yang lebih kuat dan ramah lingkungan ini dapat membuka jalan bagi mobil listrik yang memiliki jangkauan lebih jauh, waktu pengisian daya yang lebih singkat, dan biaya yang lebih rendah.
Hal ini dapat mempercepat transisi global menuju transportasi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Meskipun penelitian ini masih dalam tahap awal, potensinya sangat besar. Peneliti terus menyempurnakan teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi, stabilitas, dan siklus hidupnya.
Dengan kemajuan yang berkelanjutan, baterai air dapat menjadi pengubah permainan dalam industri kendaraan listrik dan membawa kita selangkah lebih dekat ke masa depan yang lebih hijau.
(wbs)