Aliansi Honda-Nissan-Mitsubishi: Strategi Kolaborasi dan Kompetisi di Era Elektrifikasi

Sabtu, 03 Agustus 2024 - 07:15 WIB
loading...
Aliansi Honda-Nissan-Mitsubishi:...
Honda-Nissan-Mitsubishi bergabung untuk bisa sama-sama mengembangkan kendaraan listrik yang relevan bagi konsumen. Foto: HPM
A A A
JEPANG - Industri otomotif Jepang memperkuat strategi "combine-and-compete" (kolaborasi dan kompetisi) dalam menghadapi era kendaraan listrik (EV) dan perangkat lunak.

Honda, Nissan, dan Mitsubishi Motors baaru saja mengumumkan kemitraan strategis pada 2 Agustus 2024, sebagai kelanjutan dari perjanjian awal antara Honda dan Nissan pada Maret 2024. Kemitraan ini mencakup pengembangan perangkat lunak, baterai, komponen EV, serta layanan pengisian daya dan energi.

Honda, Nissan, dan Mitsubishi menjual sekitar 4 juta kendaraan secara global pada paruh pertama 2024.

Pemerintah Jepang menargetkan perusahaan-perusahaan Jepang menguasai 30% pasar kendaraan yang ditentukan oleh perangkat lunak pada tahun 2030.

“Industri otomotif berada dalam periode transformasi yang dikatakan hanya terjadi satu kali dalam satu abad. Kami berharap kombinasi teknologi dan pengetahuan yang dikembangkan oleh Honda dan Nissan, serta kekuatan dan pengalaman Mitsubishi Motors, akan memungkinkan kita untuk bergerak lebih cepat menyelesaikan berbagai persoalan terkait elektrifikasi dan intelijen dalam skala global,” ungkap Bos Honda Toshihiro Mibe.

Kedekatan mereka ini mengikuti langkah Toyota yang mengakuisisi saham di Subaru Corp., Suzuki Motor Corp., dan Mazda Motor Corp. Ini adalah langkah yang harus dilakukan untuk bisa tetap kompetitif di era elektrifikasi.

Honda, Nissan, dan Mitsubishi masing-masing adalah pemain yang jauh lebih kecil. Kebersamaan mereka dipandang sebagai langkah pemerintah Jepang untuk memperkuat industri otomotifnya setelah Tiongkok muncul sebagai eksportir mobil nomor 1 dunia yang baru.

“Ini dikoordinasikan oleh pemerintah untuk membangun industri otomotif yang kompetitif," kata James Hong, analis di Macquarie Securities Korea.

James menambahkan bahwa sebagian besar produsen mobil di Jepang terlalu kecil untuk dapat berinvestasi dalam EV secara individual. "Aliansi ini juga didorong oleh politik."

Mengapa Pabrikan Jepang Melakukan Alians?

Kemitraan pabrikan Jepang didorong oleh sejumlah faktor:

1. Perubahan Lanskap Industri: Industri otomotif sedang mengalami transformasi besar-besaran dengan munculnya EV dan kendaraan yang ditentukan oleh perangkat lunak (software-defined vehicles).

2. Persaingan Global: Produsen mobil Jepang, termasuk Honda, Nissan, dan Mitsubishi, menghadapi persaingan ketat dari produsen global, terutama dari Tiongkok yang telah menjadi pengekspor mobil terbesar di dunia.

3. Dukungan Pemerintah: Pemerintah Jepang berperan dalam mendorong kolaborasi ini untuk memperkuat industri otomotif nasional dan meningkatkan daya saingnya di pasar global.

James menyebut, ada beberapa manfaat pabrikan Jepang saling berkoalisi. Pertama, ketiganya menggabungkan sumber daya dan keahlian untuk menghasilkan sinergi dan efisiensi dalam pengembangan teknologi dan produksi.

Selain itu, kolaborasi dalam penelitian dan pengembangan akan mempercepat inovasi di bidang elektrifikasi, perangkat lunak, dan teknologi lainnya.

“Dalam skala global, kemitraan tersebut akan memperkuat posisi ketiga perusahaan di pasar global, terutama dalam menghadapi persaingan dari produsen EV Tiongkok,” beber James.

Apa Saja yang Akan Mereka Lakukan?

Kemitraan ini akan mencakup beberapa bidang kolaborasi, antara lain:

1. Pengembangan Perangkat Lunak: Kolaborasi dalam pengembangan perangkat lunak untuk kendaraan otonom, konektivitas, dan kecerdasan buatan.

2. Baterai dan Komponen EV: Kolaborasi dalam pengembangan dan produksi baterai serta komponen EV lainnya, termasuk kemungkinan berbagi spesifikasi baterai.



3. Pengisian Daya dan Layanan Energi: Kolaborasi dalam pengembangan infrastruktur pengisian daya dan layanan energi untuk kendaraan listrik.

4. Re-badging Kendaraan: Kemungkinan berbagi model kendaraan dengan emblem yang berbeda, baik untuk kendaraan bermesin pembakaran internalmaupunEV.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Geger Bos Besar Honda...
Geger Bos Besar Honda Shinji Aoyama Tiba-tiba Mundur, Ada Apa?
Honda Berniat Memperluas...
Honda Berniat Memperluas Bisnisnya hingga ke Luar Angkasa
Honda Bocorkan Interior...
Honda Bocorkan Interior Prototipe Prelude, Ini Isi Dalamannya
Bangkit dari Kegagalan...
Bangkit dari Kegagalan Merger, Nissan Cari Jodoh Baru, Siapa Mau?
Pakai Mesin Hybrid e-Power,...
Pakai Mesin Hybrid e-Power, Teaser Nissan X-Trail 2026 Beredar
AHM Berangkatkan 2.572...
AHM Berangkatkan 2.572 Pemilik Motor Honda ke Kampung Halaman
Nissan Leaf 2025 Berubah...
Nissan Leaf 2025 Berubah dari Hatchback ke SUV
Grafis Warna Berubah,...
Grafis Warna Berubah, Mitsubishi Triton Ralliart 2025 Diperkenalkan
Si Kotak Ajaib Honda...
Si Kotak Ajaib Honda StepWGN Segera Mengaspal di Indonesia, Harga di Bawah Rp700 Juta?
Rekomendasi
Hasil Leg Pertama Perempat...
Hasil Leg Pertama Perempat Final Liga Champions: Arsenal Bantai Real Madrid, Inter Milan Bikin Kejutan!
Ratu Camilla Tunduk...
Ratu Camilla Tunduk dengan Keputusan Raja Charles III tentang Gelar Kerajaan
Ancaman PHK Masih Menghantui...
Ancaman PHK Masih Menghantui RI, Menaker Sebut PR Kita Semua
Benarkah Puasa Syawal...
Benarkah Puasa Syawal harus Berurutan?
Prabowo Diwawancarai...
Prabowo Diwawancarai 7 Jurnalis, PSI: Perlihatkan Pemerintah Tidak Antikritik
Respons Jokowi Tanggapi...
Respons Jokowi Tanggapi Pertemuan Megawati dengan Prabowo
Berita Terkini
Jangan Kedip! Promo...
Jangan Kedip! Promo Vespa April 2025: Diskon hingga Aksesori Gratis
11 jam yang lalu
Arus Balik Lebaran 2025:...
Arus Balik Lebaran 2025: 70 Persen Pemudik Berpacu dengan Waktu, Jabodetabek Kembali Berdenyut!
13 jam yang lalu
Geger Bos Besar Honda...
Geger Bos Besar Honda Shinji Aoyama Tiba-tiba Mundur, Ada Apa?
13 jam yang lalu
Murah dan Kuat Taktik...
Murah dan Kuat Taktik Suzuki yang Kini Dipakai Harley Davidson
15 jam yang lalu
Produsen Suku Cadang...
Produsen Suku Cadang Mobil Taiwan Berniat Angkat Kaki dari AS
16 jam yang lalu
Audi Ancam Keluar dari...
Audi Ancam Keluar dari AS Jika Kebijakan Tarif Impor Tidak Dihentikan
18 jam yang lalu
Infografis
Demo Menentang Presiden...
Demo Menentang Presiden AS Donald Trump Digelar di Penjuru Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved