Land Cruiser 200 Tim Jejelogy GHP Terabas Medan Ekstrem Thailand
loading...
A
A
A
BANGKOK - Salah satu pereli Indonesia yang turut ambil bagian dalam agenda tahunan Asia Cross Country Rally (AXCR), Julian Johan bersama tim Jejelogy GHP, berhasil menuntaskan etape pertama AXCR 2024 dengan mendapatkan hasil yang memuaskan bersama dua co-driver andalannya, Chupong Chaiwan (Thailand) dan Recky Resanto (Indonesia).
Pada sesi pembuka yang dilangsungkan Senin (12/08/2024), pantia penyelenggara terpaksa melakukan pemangkasan jarak Special Stage etape pertama ini dari yang semula 162 kilometer, menjadi 70 kilometer lantaran faktor curah hujan yang ekstrem sehingga membuat lintasan tidak layak untuk digunakan.
Meski jarak tempuhnya menjadi lebih pendek, namun hal tersebut tidak membuat Julian Johan bersama tim mengendurkan daya juang mereka di atas lintasan. Sebab, berkaca dari strategi tim yang telah ditetapkan di awal, pada sesi tersebut ia lebih berfokus untuk menjalin komunikasi yang ideal di dalam mobil melalui interkom.
“Sementara untuk saya, Mr Pong dan Recky, hal tersebut tidak menjadi suatu masalah dan tidak mengubah strategi kita. Karena memang pada hari pertama itu kita telah tentukan untuk adaptasi. Kenapa? Karena ini pertama kalinya kita turun bertiga di dalam mobil, jadi kita lebih memfokuskan untuk menyamakan ritme dan mencocokan komunikasi kita bertiga,” ungkap sosok yang akrab disapa Jeje.
Berbekal komunikasi yang baik dari dua co-driver, tentu ini menjadi salah satu penopang keberhasilan Jeje untuk tampil secara optimal. Disebutkan olehnya, pembagian tugas yang telah ditetapkan sejak awal berjalan dengan sangat baik dan keduanya berhasil memainkan perannya masing-masing untuk menyampaikan pacenote selama balapan.
Terkait lintasan yang dilalui, sesi ini rute yang diberikan oleh panitia penyelenggara belum melintasi wilayah lain atau back to back ke Surat Thani. Meskipun begitu, putera pertama Ismail Johan mengungkapkan karakter lintasannya tetap memacu adrenalin dan harus dilalui dengan cermat lantaran dimensi mobil rally yang digunakan memiliki dimensi oversized.
“Sementara untuk track pada hari pertama ini, cukup cepat karakter lintasannya, banyak lintasan lurus, dan jaraknya kurang lebih bisa di atas satu kilometer tapi tetap dengan kondisi jalan yang sempit. Bahkan di beberapa bagian sangat sempit sehingga membuat Land Cruiser 200 ini benar-benar harus pelan supaya tidak terbentur pohon di kanan dan kiri,” tambah Jeje.
Berdasarkan informasi resmi dari penyelenggara, pada etape pertama tersebut Jeje sukses bertengger di posisi pertama di Kelas T1G, dan sukses menempati urutan kesembilan di klasmen umum (overall).
Kendati telah memiliki gap yang cukup jauh dengan rival di kelasnya, pereli yang didukung oleh GHP Law Firm tidak mau terbuai. Menurutnya, hasil awal ini akan dijadikan pijakan untuk bisa tampil lebih maksimal pada special stage kedua di mana rute yang akan dihadapi akan lebih ganas dan beragam dibandingkan special stage pertama.
“Tapi hari masih panjang, masih banyak special stage-nya jadi target kita sebenernya enggak terlalu menaikkan ritme, karena dengan konsisten saja dirasa sudah lebih dari cukup untuk bisa nantinya menaikkan peringkat kita baik di overall ataupun di Kelas kita harapannya bisa mempertahankan si posisi teratas,” tukasnya.
Melihat pautan waktu yang dihasilkan oleh Jeje usai Special Stage pertama cukup jauh, turut membuat ia akan memainkan strategi baru untuk mengamankan posisi. Dalam penjelasannya, dia telah berembuk bersama dua co-drivernya untuk bermain aman dengan formasi bertahan agar posisinya tetap memberikan gap yang jauh terhadap lawannya.
“Special Stage berikutnya akan lebih panjang dan kayaknya kita akan bermain lebih defensive. Kami tidak mencoba untuk menyerang, jadi lebih ke mempertahankan gap waktu supaya jangan jadi tipis atau malah kesusul dengan yang lain. Karena dengan lintasan yang panjang, saya bisa lebih mainin strateginya lagi. Tidak seperti jarak yang pendek. Tapi yang jelas kita enggak boleh lengah, masih panjang harinya dan masih banyak special stage yang menurut panitia akan lebih berat dari hari pertama yang mereka anggap sebagai pemanasan saja,” jelasnya.
Selama melakoni pertempuran darat, Land Cruiser 200 yang telah dipersiapkan dikatakan tidak mengalami kendala apapun. Bahkan, masalah sistem ABS yang sempat menghantuinya pada tahun lalu, saat ini hal tersebut sudah bisa diatasi dengan menambah modul elektronik.
“Jadi sekarang bisa melakukan pengereman dengan sangat optimal dan masalah tersebut sudah teratasi dengan sangat baik oleh tim mekanik,” pungkasnya.
Pada sesi pembuka yang dilangsungkan Senin (12/08/2024), pantia penyelenggara terpaksa melakukan pemangkasan jarak Special Stage etape pertama ini dari yang semula 162 kilometer, menjadi 70 kilometer lantaran faktor curah hujan yang ekstrem sehingga membuat lintasan tidak layak untuk digunakan.
Meski jarak tempuhnya menjadi lebih pendek, namun hal tersebut tidak membuat Julian Johan bersama tim mengendurkan daya juang mereka di atas lintasan. Sebab, berkaca dari strategi tim yang telah ditetapkan di awal, pada sesi tersebut ia lebih berfokus untuk menjalin komunikasi yang ideal di dalam mobil melalui interkom.
“Sementara untuk saya, Mr Pong dan Recky, hal tersebut tidak menjadi suatu masalah dan tidak mengubah strategi kita. Karena memang pada hari pertama itu kita telah tentukan untuk adaptasi. Kenapa? Karena ini pertama kalinya kita turun bertiga di dalam mobil, jadi kita lebih memfokuskan untuk menyamakan ritme dan mencocokan komunikasi kita bertiga,” ungkap sosok yang akrab disapa Jeje.
Berbekal komunikasi yang baik dari dua co-driver, tentu ini menjadi salah satu penopang keberhasilan Jeje untuk tampil secara optimal. Disebutkan olehnya, pembagian tugas yang telah ditetapkan sejak awal berjalan dengan sangat baik dan keduanya berhasil memainkan perannya masing-masing untuk menyampaikan pacenote selama balapan.
Terkait lintasan yang dilalui, sesi ini rute yang diberikan oleh panitia penyelenggara belum melintasi wilayah lain atau back to back ke Surat Thani. Meskipun begitu, putera pertama Ismail Johan mengungkapkan karakter lintasannya tetap memacu adrenalin dan harus dilalui dengan cermat lantaran dimensi mobil rally yang digunakan memiliki dimensi oversized.
“Sementara untuk track pada hari pertama ini, cukup cepat karakter lintasannya, banyak lintasan lurus, dan jaraknya kurang lebih bisa di atas satu kilometer tapi tetap dengan kondisi jalan yang sempit. Bahkan di beberapa bagian sangat sempit sehingga membuat Land Cruiser 200 ini benar-benar harus pelan supaya tidak terbentur pohon di kanan dan kiri,” tambah Jeje.
Berdasarkan informasi resmi dari penyelenggara, pada etape pertama tersebut Jeje sukses bertengger di posisi pertama di Kelas T1G, dan sukses menempati urutan kesembilan di klasmen umum (overall).
Kendati telah memiliki gap yang cukup jauh dengan rival di kelasnya, pereli yang didukung oleh GHP Law Firm tidak mau terbuai. Menurutnya, hasil awal ini akan dijadikan pijakan untuk bisa tampil lebih maksimal pada special stage kedua di mana rute yang akan dihadapi akan lebih ganas dan beragam dibandingkan special stage pertama.
“Tapi hari masih panjang, masih banyak special stage-nya jadi target kita sebenernya enggak terlalu menaikkan ritme, karena dengan konsisten saja dirasa sudah lebih dari cukup untuk bisa nantinya menaikkan peringkat kita baik di overall ataupun di Kelas kita harapannya bisa mempertahankan si posisi teratas,” tukasnya.
Melihat pautan waktu yang dihasilkan oleh Jeje usai Special Stage pertama cukup jauh, turut membuat ia akan memainkan strategi baru untuk mengamankan posisi. Dalam penjelasannya, dia telah berembuk bersama dua co-drivernya untuk bermain aman dengan formasi bertahan agar posisinya tetap memberikan gap yang jauh terhadap lawannya.
“Special Stage berikutnya akan lebih panjang dan kayaknya kita akan bermain lebih defensive. Kami tidak mencoba untuk menyerang, jadi lebih ke mempertahankan gap waktu supaya jangan jadi tipis atau malah kesusul dengan yang lain. Karena dengan lintasan yang panjang, saya bisa lebih mainin strateginya lagi. Tidak seperti jarak yang pendek. Tapi yang jelas kita enggak boleh lengah, masih panjang harinya dan masih banyak special stage yang menurut panitia akan lebih berat dari hari pertama yang mereka anggap sebagai pemanasan saja,” jelasnya.
Selama melakoni pertempuran darat, Land Cruiser 200 yang telah dipersiapkan dikatakan tidak mengalami kendala apapun. Bahkan, masalah sistem ABS yang sempat menghantuinya pada tahun lalu, saat ini hal tersebut sudah bisa diatasi dengan menambah modul elektronik.
“Jadi sekarang bisa melakukan pengereman dengan sangat optimal dan masalah tersebut sudah teratasi dengan sangat baik oleh tim mekanik,” pungkasnya.
(wbs)