Begini Cara Mobil China Kalahkan Merek Jepang di Pasar Asia Tenggara

Senin, 26 Agustus 2024 - 13:48 WIB
loading...
Begini Cara Mobil China...
Cara Mobil China Kalahkan Merek Jepang . FOTO/ DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA - Perusahaan-perusahaan China semakin memperluas kehadiran mereka di pasar negara berkembang, khususnya di Asia Tenggara seperti di Indonesia, di mana permintaan kendaraan listrik (EV) semakin meningkat.



Kendaraan listrik China memiliki keunggulan kompetitif dalam hal harga, menjadikannya lebih menarik dibandingkan pesaing mereka yang lebih mahal di Barat dan Asia.

Menurut Badan Energi Internasional, China akan menyumbang sekitar 60 persen dari penjualan mobil listrik global pada tahun 2023.

Hal ini menunjukkan peran penting China di pasar kendaraan listrik, baik dari sisi produksi maupun penjualan.

Berbagai merek China seperti BYD, MG milik SAIC Motor Corp, Nio, GAC Motor, Li Auto, Geely, dan Chery menguasai lebih dari 53 persen pasar kendaraan listrik global.

Produsen kendaraan listrik China memang memperluas kehadiran mereka di Asia Tenggara, memanfaatkan meningkatnya permintaan kendaraan listrik dan berinvestasi pada fasilitas produksi untuk memperkuat posisi mereka.

Dalam tiga tahun terakhir, Tiongkok telah menggandakan nilai ekspor baterai mobil listrik, dari USD8,59 miliar pada tahun 2021 menjadi USD34,13 miliar pada tahun 2023.

Dominasi China di pasar kendaraan listrik (EV) di Asia Tenggara dapat disebabkan oleh beberapa faktor utama:

Produsen mobil Tiongkok, khususnya BYD, memasuki pasar Asia Tenggara lebih awal dan berinvestasi besar-besaran di fasilitas produksi lokal. Misalnya, produsen mobil Tiongkok telah berkomitmen lebih dari USD1,44 miliar untuk membangun fasilitas produksi kendaraan listrik baru di Thailand.

Perusahaan kendaraan listrik Tiongkok menggunakan teknologi canggih dan keunggulan biaya untuk mengungguli pesaing. Hal ini termasuk menawarkan pilihan kendaraan listrik yang lebih terjangkau dibandingkan merek Barat dan Asia lainnya.

Perusahaan Tiongkok membentuk kemitraan distribusi dengan konglomerat lokal besar, memfasilitasi penetrasi pasar dan jaringan distribusi yang lebih luas.

Beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Thailand dan Indonesia, telah meluncurkan insentif untuk merangsang permintaan kendaraan listrik dan menarik investasi baru. Insentif ini merupakan daya tarik besar bagi produsen mobil Tiongkok yang ingin memperluas kehadirannya di pasar.

Permintaan kendaraan listrik di Asia Tenggara meningkat tajam, dengan negara-negara seperti Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Malaysia mengalami pertumbuhan penjualan kendaraan listrik yang signifikan dari tahun ke tahun.

Permintaan ini sebagian besar dipenuhi oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok, dengan pangsa pasar mereka di wilayah tersebut meningkat dari 38 persen pada tahun 2022 menjadi hampir 75 persen pada tahun 2023.

Ketergantungan wilayah ini pada impor minyak mentah dan beban keuangan yang terkait menjadikan elektrifikasi sebagai alternatif yang menarik. Konteks ekonomi ini semakin mendorong permintaan kendaraan listrik, sehingga menguntungkan produsen mobil Tiongkok.

Secara keseluruhan, investasi strategis Tiongkok, keunggulan teknologi, dan kemampuan untuk memanfaatkan insentif lokal serta peningkatan permintaan telah memungkinkan negara tersebut mendominasi pasar kendaraan listrik di Asia Tenggara.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Industri Otomotif Bakal...
Industri Otomotif Bakal Sekarat, Ini Risiko yang Mengintai AS Terkait Tarif Impor
BYD Salip Tesla di Eropa,...
BYD Salip Tesla di Eropa, Penjualan di Q1 2025 Naik 60 Persen
Toyota GR Supra Final...
Toyota GR Supra Final Edition Bakal Jadi Model Perpisahan
Kanada Balas Trump dengan...
Kanada Balas Trump dengan Tarif Baru untuk Mobil Buatan AS
Kanada Protes Soal Tarif...
Kanada Protes Soal Tarif Impor Otomotif AS, Ini Alasannya
Tarif Impor Trump Jadi...
Tarif Impor Trump Jadi Mimpi Buruk Industri Otomotif China
CEO XPENG: Mobil Terbang...
CEO XPENG: Mobil Terbang Akan Lebih Banyak Dibeli Dibandingkan Kendaraan Listrik
Honda Bocorkan Interior...
Honda Bocorkan Interior Prototipe Prelude, Ini Isi Dalamannya
Porsche Luncurkan Proyek...
Porsche Luncurkan Proyek Percontohan Daur Ulang Baterai Tegangan Tinggi
Rekomendasi
Fadly Alberto Bidik...
Fadly Alberto Bidik Kemenangan di Dua Laga Tersisa Timnas Indonesia U-17
Pangeran Harry Ingin...
Pangeran Harry Ingin Menjauh dari Meghan Markle, tapi Tak Tahu ke Mana Harus Pergi
Rabbi Dallas Penyebar...
Rabbi Dallas Penyebar Klaim Palsu Pemerkosaan Hamas Ditangkap karena Pelecehan Anak
Jalan Pantura Bekasi...
Jalan Pantura Bekasi Arah Pulogadung Banjir, Lalu Lintas Macet 3 Km
Inspiratif! Desa BRILiaN...
Inspiratif! Desa BRILiaN di Klaten Bagi-bagi THR dan Sediakan Jaminan Sosial untuk Warganya
73.000 Kendaraan Lintasi...
73.000 Kendaraan Lintasi Tol Cipali Menuju Jakarta Hari Ini, Arus Balik Ramai Lancar
Berita Terkini
CEO Baru Volvo Fokus...
CEO Baru Volvo Fokus ke Pasar Amerika: Produksi Lokal Jadi Kunci Atasi Tarif Impor!
4 jam yang lalu
Lotus Memperkenalkan...
Lotus Memperkenalkan Struktur Baru untuk Eletre dan Emeya
17 jam yang lalu
Industri Otomotif Bakal...
Industri Otomotif Bakal Sekarat, Ini Risiko yang Mengintai AS Terkait Tarif Impor
1 hari yang lalu
Tarif Impor Baru AS...
Tarif Impor Baru AS Diberlakukan, Hyundai Menang Telak
1 hari yang lalu
Ducati Desmo450 MX Mesin...
Ducati Desmo450 MX Mesin 1 Silender 449cc dengan Bobot Ringan
1 hari yang lalu
Tarif Impor Baru AS...
Tarif Impor Baru AS Bakal Kubur Niat Orang Beli Mobil Baru
1 hari yang lalu
Infografis
Tarif PPN Negara-Negara...
Tarif PPN Negara-Negara di Asia Tenggara pada 2024
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved