Jualan di Indonesia, Chery Justru Bangun Pabrik Mobil Listrik di Aljazair?
loading...
A
A
A
BEIJING - Produsen asal Mobil China terus melebarkan sayapnya dengan merambah industri otomotif di berbagai negara termasuk Indonesia. Bukan hanya berjualan, mereka juga membangun pabrik pada negara yang dinilai strategis.
Hal ini dilakukan oleh Geely, Chery, dan JAC yang merupakan tiga produsen mobil ternama asal China, akan membangun pabrik di Aljazair. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat kehadiran mereka di Afrika Utara.
Sebab, pemerintah Aljazair memberlakukan pembatasan impor kendaraan pada 2023, yang membuat produsen asal China kesulitan memasok mobil ke sana. Oleh sebab itu, mendirikan fasilitas pabrik menjadi solusi terbaik agar penjualan mereka di Afrika Utara tetap lancar.
Melansir Carnewschina, perekonomian di Aljazair sedang mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Untuk itu, memperketat impor mobil dilakukan sebagai upaya membangkitkan kembali industri dalam negeri.
Hal ini akan mendorong produsen otomotif untuk mendirikan fasilitas produksi di negara tersebut dengan nilai investasi tinggi. Hal ini juga akan membuka banyak lapangan kerja baru yang akan berdampak pada perekonomian masyarakat di sana.
Berdasarkan wawancara terbaru dengan Duta Besar China untuk Aljazair Li Jian, tiga produsen mobil Tiongkok, Geely, Chery, dan JAC, mendirikan fasilitas manufaktur mobil di negara ini.
Perlu diingat bahwa JAC sebelumnya memiliki pabrik truk ringan KD di Aljazair. Sementara yang lainnya tidak memiliki latar belakang industri di negara Afrika Utara tersebut. Namun, belum ada informasi mengenai fasilitas manufaktur JAC yang akan datang di Aljazair.
Sedangkan Chery menyampaikan pada November 2023 lalu, mereka berencana mendirikan pabrik di Bordj Bou Arreridj. Fasilitas ini akan memiliki kapasitas produksi awal sebesar 24.000 unit per tahun.
Dalam tiga tahun ke depan, Chery akan meningkatkan kapasitas produksi hingga 100.000 kendaraan per tahun. Alhasil, pabrik tersebut juga akan mengekspor mobil ke negara Afrika Utara lainnya.
Sementara rencana Geely di Aljazair diungkapkan oleh mitra lokalnya, Sovidem. Mereka melaporkan bahwa produsen mobil swasta terbesar di China itu berencana menginvestasikan 200 juta dolar AS (Rp3,081 triliun) untuk membangun pabrik perakitan otomotif di Aljazair.
Kapasitas produksi awal di pabrik baru Geely akan mencapai 50.000 unit per tahun. Pabrik Geely Aljazair akan mulai beroperasi pada tahun 2026. Model pertama yang keluar dari jalur produksi adalah Geely GX3 Pro (Geely Vision X3).
Dimulainya produksi mobil Tiongkok di Aljazair akan bermanfaat bagi perusahaan China dan negaranya. Aljazair akan menghidupkan kembali industrinya dan meningkatkan perekonomiannya.
Geely, Chery, dan JAC akan menggunakan pabrik lokal tersebut sebagai platform ekspor untuk memperkuat kehadiran mereka di Afrika Utara. Namun, saat ini Geely, Chery, dan JAC belum mendapatkan izin resmi untuk memproduksi mobil di Aljazair.
Hal ini dilakukan oleh Geely, Chery, dan JAC yang merupakan tiga produsen mobil ternama asal China, akan membangun pabrik di Aljazair. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat kehadiran mereka di Afrika Utara.
Sebab, pemerintah Aljazair memberlakukan pembatasan impor kendaraan pada 2023, yang membuat produsen asal China kesulitan memasok mobil ke sana. Oleh sebab itu, mendirikan fasilitas pabrik menjadi solusi terbaik agar penjualan mereka di Afrika Utara tetap lancar.
Melansir Carnewschina, perekonomian di Aljazair sedang mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Untuk itu, memperketat impor mobil dilakukan sebagai upaya membangkitkan kembali industri dalam negeri.
Hal ini akan mendorong produsen otomotif untuk mendirikan fasilitas produksi di negara tersebut dengan nilai investasi tinggi. Hal ini juga akan membuka banyak lapangan kerja baru yang akan berdampak pada perekonomian masyarakat di sana.
Berdasarkan wawancara terbaru dengan Duta Besar China untuk Aljazair Li Jian, tiga produsen mobil Tiongkok, Geely, Chery, dan JAC, mendirikan fasilitas manufaktur mobil di negara ini.
Perlu diingat bahwa JAC sebelumnya memiliki pabrik truk ringan KD di Aljazair. Sementara yang lainnya tidak memiliki latar belakang industri di negara Afrika Utara tersebut. Namun, belum ada informasi mengenai fasilitas manufaktur JAC yang akan datang di Aljazair.
Sedangkan Chery menyampaikan pada November 2023 lalu, mereka berencana mendirikan pabrik di Bordj Bou Arreridj. Fasilitas ini akan memiliki kapasitas produksi awal sebesar 24.000 unit per tahun.
Dalam tiga tahun ke depan, Chery akan meningkatkan kapasitas produksi hingga 100.000 kendaraan per tahun. Alhasil, pabrik tersebut juga akan mengekspor mobil ke negara Afrika Utara lainnya.
Sementara rencana Geely di Aljazair diungkapkan oleh mitra lokalnya, Sovidem. Mereka melaporkan bahwa produsen mobil swasta terbesar di China itu berencana menginvestasikan 200 juta dolar AS (Rp3,081 triliun) untuk membangun pabrik perakitan otomotif di Aljazair.
Kapasitas produksi awal di pabrik baru Geely akan mencapai 50.000 unit per tahun. Pabrik Geely Aljazair akan mulai beroperasi pada tahun 2026. Model pertama yang keluar dari jalur produksi adalah Geely GX3 Pro (Geely Vision X3).
Dimulainya produksi mobil Tiongkok di Aljazair akan bermanfaat bagi perusahaan China dan negaranya. Aljazair akan menghidupkan kembali industrinya dan meningkatkan perekonomiannya.
Geely, Chery, dan JAC akan menggunakan pabrik lokal tersebut sebagai platform ekspor untuk memperkuat kehadiran mereka di Afrika Utara. Namun, saat ini Geely, Chery, dan JAC belum mendapatkan izin resmi untuk memproduksi mobil di Aljazair.
(wbs)