Eropa Mempersulit China Jualan Mobil Listrik, Jerman Jadi Sasaran Empuk BYD
loading...
A
A
A
BERLIN - Mobil bikinan China dilarang dijual dibeberapa negara Eropa dan Amerika Serikat untuk menyiasatinya orodusen mobil China BYD akan membeli distributor Jerman Hedin Electric Mobility.
Seperti dilansir dari Asia Nikkei, Minggu (1/9/2024), hal ini salah satu upayanya untuk memantapkan dirinya sebagai pembuat kendaraan listrik besar di Eropa.
BYD Automotive akan bertanggung jawab atas aktivitas penjualan kendaraan BYD dan suku cadangnya di pasar Jerman, serta pengelolaan tokonya di Stuttgart dan Frankfurt.
Selain itu, BYD menginformasikan bahwa perjanjian tersebut masih harus mendapat persetujuan dan diharapkan selesai pada kuartal keempat.
Langkah ini akan memungkinkan BYD untuk mengambil kendali lebih besar atas strateginya di negara tersebut, di mana penjualan mencapai lebih dari 4.000 unit pada tahun lalu, namun sejauh ini telah menurun pada tahun ini seiring dengan penurunan permintaan kendaraan listrik di seluruh industri.
Hedin, grup mobilitas asal Swedia yang juga mengelola distribusi merek mobil Tiongkok lainnya termasuk XPeng dan Hongqi, sebelumnya mengelola hubungan BYD dengan enam distributor di seluruh Jerman, sehingga memfasilitasi masuknya pembuat kendaraan listrik Tiongkok tersebut ke pasar Eropa.
BYD juga bekerja sama dengan dealer lain di Jerman termasuk Sternauto, yang mendirikan toko di Berlin untuk merek tersebut awal tahun ini.
Hedin Automotive eMobility akan terus menjual mobil BYD di tiga kota di Jerman, kata BYD.
BYD, yang memproduksi baterai serta kendaraan listrik dan memimpin penjualan mobil listrik di Tiongkok, telah memperluas kehadiran globalnya dalam beberapa bulan terakhir, meletakkan dasar bagi lokasi manufaktur di Eropa dan Meksiko.
Perusahaan ini menargetkan lonjakan penjualan tahunan sebesar 20% pada tahun ini, dengan menawarkan diskon agresif pada kendaraan listrik terlarisnya untuk mengamankan posisi kepemimpinannya.
Pengiriman ke luar negeri menyumbang 11,9% dari total penjualan BYD dalam tujuh bulan pertama tahun ini, dengan Inggris menjadi pasar terkuat di Eropa.
Lihat Juga: Kredit Pajak Dihapus, Mobil Listrik Terpukul: Industri EV Hadapi Masa Sulit di Bawah Trump?
Seperti dilansir dari Asia Nikkei, Minggu (1/9/2024), hal ini salah satu upayanya untuk memantapkan dirinya sebagai pembuat kendaraan listrik besar di Eropa.
BYD Automotive akan bertanggung jawab atas aktivitas penjualan kendaraan BYD dan suku cadangnya di pasar Jerman, serta pengelolaan tokonya di Stuttgart dan Frankfurt.
Selain itu, BYD menginformasikan bahwa perjanjian tersebut masih harus mendapat persetujuan dan diharapkan selesai pada kuartal keempat.
Langkah ini akan memungkinkan BYD untuk mengambil kendali lebih besar atas strateginya di negara tersebut, di mana penjualan mencapai lebih dari 4.000 unit pada tahun lalu, namun sejauh ini telah menurun pada tahun ini seiring dengan penurunan permintaan kendaraan listrik di seluruh industri.
Hedin, grup mobilitas asal Swedia yang juga mengelola distribusi merek mobil Tiongkok lainnya termasuk XPeng dan Hongqi, sebelumnya mengelola hubungan BYD dengan enam distributor di seluruh Jerman, sehingga memfasilitasi masuknya pembuat kendaraan listrik Tiongkok tersebut ke pasar Eropa.
BYD juga bekerja sama dengan dealer lain di Jerman termasuk Sternauto, yang mendirikan toko di Berlin untuk merek tersebut awal tahun ini.
Hedin Automotive eMobility akan terus menjual mobil BYD di tiga kota di Jerman, kata BYD.
BYD, yang memproduksi baterai serta kendaraan listrik dan memimpin penjualan mobil listrik di Tiongkok, telah memperluas kehadiran globalnya dalam beberapa bulan terakhir, meletakkan dasar bagi lokasi manufaktur di Eropa dan Meksiko.
Perusahaan ini menargetkan lonjakan penjualan tahunan sebesar 20% pada tahun ini, dengan menawarkan diskon agresif pada kendaraan listrik terlarisnya untuk mengamankan posisi kepemimpinannya.
Pengiriman ke luar negeri menyumbang 11,9% dari total penjualan BYD dalam tujuh bulan pertama tahun ini, dengan Inggris menjadi pasar terkuat di Eropa.
Lihat Juga: Kredit Pajak Dihapus, Mobil Listrik Terpukul: Industri EV Hadapi Masa Sulit di Bawah Trump?
(wbs)