Selamat Tinggal Kebakaran Mobil Listrik! LG Chem Temukan Solusi Revolusioner

Sabtu, 05 Oktober 2024 - 12:00 WIB
loading...
Selamat Tinggal Kebakaran...
Satu-satunya hal yang menghentikan LG Chem untuk mengimplementasikan teknologi baru ini adalah skalabilitasnya. Foto: LG Chem
A A A
JAKARTA - Istilah thermal runaway belakangan jadi momok bagi pemilik mobil listrik. Yakni, ketika baterai mobil menjadi sangat panas hingga mengakibatkan kebakaran yang sulit dipadamkan.

Saat ini, belum ada solusi langsung untuk mencegah fenomena runaway sel ini. Satu-satunya solusi untuk menghentikan kebakaran EV adalah dengan menyiram kendaraan dengan ratusan atau ribuan galon air.

Nah, perusahaan baterai LG Chem tampaknya telah menemukan solusi yang agak sederhana untuk ancaman kebakaran EV yang tak terkendali: sekering termal.

Seperti yang dipublikasikan di Nature Communications—jurnal ilmiah—LG Chem mengklaim telah menciptakan “material responsif-suhu” yang berdiameter 1/100 dari rata-rata rambut manusia.

Selamat Tinggal Kebakaran Mobil Listrik! LG Chem Temukan Solusi Revolusioner

Ini berarti material tersebut cukup tipis untuk ditempatkan di antara lapisan katoda (“ground” atau sisi negatif) dan kolektor arus (bagian yang menciptakan anoda atau sisi positif) dari sel baterai tanpa menghilangkan jumlah yang signifikan dari kepadatan energi.

Pada tahap awal thermal runaway, material ini bertindak sebagai semacam sekering dan akan menghentikan atau secara signifikan mengurangi peningkatan suhu dengan mencegah baterai korsleting di dalam dirinya sendiri.

Material tersebut melakukan hal itu bukan dengan tiba-tiba meledak seperti sekering yang biasa dipakai. Sebaliknya, kenaikan suhu menyebabkan material tersebut menjadi lebih tahan terhadap listrik.

Menurut penelitian tersebut, untuk setiap kenaikan suhu 33 hingga 34 derajat, material tersebut memperoleh hingga 5 kilohm resistansi energi. Itu juga dapat membalikkan proses dan mengurangi resistansi dengan jumlah pengurangan panas yang sama.

Resistansi ini juga cukup untuk memblokir jalur reaksi antara anoda dan katoda selama tahap awal thermal runaway.

Pengujian dilakukan dengan baterai Lithium Cobalt Oxide dan Nickel Cobalt Manganese (NCM). Ini menunjukkan bahwa material ini bekerja ketika baterai terbentur atau tertusuk dan, ketika tidak sepenuhnya mencegah kebakaran baterai, ia bertindak sebagai material penekan—material tidak menyala—dan memungkinkan api untuk dipadamkan segera setelah muncul dan mencegah kerusakan termal dan kebakaran lebih lanjut.



Satu-satunya kekurangan teknologi baru ini adalah, masih dalam tahap pengujian. Karena untuk meningkatkan skala ke baterai berkapasitas lebih besar—yang digunakan dalam EV, seperti yang disorot oleh penelitian—baru akan dimulai pada 2025.

CTO LG Chem, Lee Jong-gu, percaya bahwa fitur keselamatan kendaraan listrik ini berkembang sangat cepat.

“Ini adalah pencapaian penelitian nyata yang dapat diterapkan pada produksi massal dalam waktu singkat. Kami akan meningkatkan teknologi keselamatan untuk memastikan pelanggan dapat menggunakan kendaraan listrik dengan percaya diri dan berkontribusi untuk memperkuat daya saing kami di pasar baterai,”ungkapnya.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1133 seconds (0.1#10.140)