Alpine Alpenglow Hy6 Mobil Hybrid dengan Spek Balap
loading...
A
A
A
LONDON - Alpine Alpenglow Hy6 Diluncurkan pada tahun 2022 sebagai model konsep yang dirancang dalam desain dan inovasi berkelanjutan.
Seperti dilansir dari Carscoops, menyusul model prototipe pertama yang diperkenalkan yang ditenagai mesin 2.0 liter 4 silinder berkekuatan 340 HP, kini model Alpine Alpenglow Hy6 dibekali tenaga baru yang memiliki tenaga dua kali lipat dari sebelumnya.
Kini menggunakan mesin V6 3,5 liter yang dikembangkan seluruhnya oleh Alpine dengan menggunakan pembakaran hidrogen yang optimal. Ia mampu menyemburkan tenaga maksimum 544 kW (740 HP) dan torsi 770 Nm serta dipadukan dengan girboks enam percepatan sekuensial.
Versi Alpenglow Hy6 ini, yang dilengkapi mesin V6 baru, mengalami banyak modifikasi dan peningkatan teknis yang signifikan. Sementara itu, gaya rangka bodi full Carbon Specular Blue ini memiliki keunggulan yang cukup ekstrem.
Mesin baru ini cukup penting pada Alpine Alpenglow Hy6 ini selain dari desain eksteriornya yang juga cukup ekstrim. Mesin V6 ini ditempatkan dalam wadah yang terlihat. Dilindungi oleh kaca berwarna dengan sentuhan warna biru, sedangkan kompartemen mesin telah dirancang dengan cermat hingga detail terkecil.
Desain jendela belakang yang ikonik mengingatkan pada model A110 yang dilengkapi dua saluran udara NACA transparan yang menyalurkan dua saluran ke pendingin oli girboks, juga tentunya memberikan efek pencahayaan pada mobil ini.
Alpine Alpenglow Hy6 dikembangkan berdasarkan platform sasis karbon LMP3 yang dirancang untuk mengakomodasi mesin V6 yang bertenaga ini.
Mesinnya dirancang oleh tim Alpine di Viry-Châtillon menggunakan hidrogen dan membutuhkan waktu dua tahun untuk dikembangkan. Dibantu oleh Oreca sebagai partner teknis untuk mengembangkan mesin yang cukup menantang ini dengan menggunakan pembakaran hidrogen.
Tiga tangki untuk menyimpan hidrogen dalam bentuk gas (masing-masing 2,1 kg) ditempatkan di samping dan belakang kokpit namun ditutup dari area penumpang.
Ternyata keahlian Alpine dalam memproduksi mesin yang menggunakan hidrogen tentunya akan memberikan keunggulan bagi mereka sebagai pemimpin teknologi hidrogen di masa depan.
Bahkan, Alpine Racing juga aktif memperhatikan perubahan peraturan balap di masa depan dengan ACO dan FIA mengizinkan partisipasi mobil bertenaga hidrogen untuk mengikuti balapan mulai tahun 2028 termasuk balapan perdana 24 Hours of Le Mans.
Baca Juga
Seperti dilansir dari Carscoops, menyusul model prototipe pertama yang diperkenalkan yang ditenagai mesin 2.0 liter 4 silinder berkekuatan 340 HP, kini model Alpine Alpenglow Hy6 dibekali tenaga baru yang memiliki tenaga dua kali lipat dari sebelumnya.
Kini menggunakan mesin V6 3,5 liter yang dikembangkan seluruhnya oleh Alpine dengan menggunakan pembakaran hidrogen yang optimal. Ia mampu menyemburkan tenaga maksimum 544 kW (740 HP) dan torsi 770 Nm serta dipadukan dengan girboks enam percepatan sekuensial.
Versi Alpenglow Hy6 ini, yang dilengkapi mesin V6 baru, mengalami banyak modifikasi dan peningkatan teknis yang signifikan. Sementara itu, gaya rangka bodi full Carbon Specular Blue ini memiliki keunggulan yang cukup ekstrem.
Mesin baru ini cukup penting pada Alpine Alpenglow Hy6 ini selain dari desain eksteriornya yang juga cukup ekstrim. Mesin V6 ini ditempatkan dalam wadah yang terlihat. Dilindungi oleh kaca berwarna dengan sentuhan warna biru, sedangkan kompartemen mesin telah dirancang dengan cermat hingga detail terkecil.
Desain jendela belakang yang ikonik mengingatkan pada model A110 yang dilengkapi dua saluran udara NACA transparan yang menyalurkan dua saluran ke pendingin oli girboks, juga tentunya memberikan efek pencahayaan pada mobil ini.
Alpine Alpenglow Hy6 dikembangkan berdasarkan platform sasis karbon LMP3 yang dirancang untuk mengakomodasi mesin V6 yang bertenaga ini.
Mesinnya dirancang oleh tim Alpine di Viry-Châtillon menggunakan hidrogen dan membutuhkan waktu dua tahun untuk dikembangkan. Dibantu oleh Oreca sebagai partner teknis untuk mengembangkan mesin yang cukup menantang ini dengan menggunakan pembakaran hidrogen.
Tiga tangki untuk menyimpan hidrogen dalam bentuk gas (masing-masing 2,1 kg) ditempatkan di samping dan belakang kokpit namun ditutup dari area penumpang.
Ternyata keahlian Alpine dalam memproduksi mesin yang menggunakan hidrogen tentunya akan memberikan keunggulan bagi mereka sebagai pemimpin teknologi hidrogen di masa depan.
Bahkan, Alpine Racing juga aktif memperhatikan perubahan peraturan balap di masa depan dengan ACO dan FIA mengizinkan partisipasi mobil bertenaga hidrogen untuk mengikuti balapan mulai tahun 2028 termasuk balapan perdana 24 Hours of Le Mans.
(wbs)