BBM Pertamax Diduga Bikin Mobil Rusak, Seperti Apa Fakta Sebenarnya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Video viral di media sosial menyebut sejumlah mobil mengalami masalah di fuel pump atau pompa bahan bakar. BBM Pertamax dituding menjadi penyebabnya. Gara-gara itu warganet heboh, Pertamina pun langsung melakukan investigasi.
“Sementara, hindari penggunaan Pertamax 92, ya, guys. Banyak ditemukan endapan yang dapat memblokir filter bensin. Mobil saya sudah menjadi korban—tiba-tiba mesinnya ngempos di jalan,” ujar pemilik akun @sabarraphael.
“Di bengkel dekat rumah, sudah ada 13 mobil yang ditangani karena masalah yang sama. Tunas Toyota Cinere dan Auto 2000 juga penuh dengan kasus serupa, jadi harus mengantre. Sebaiknya hindari dulu Pertamax agar tidak ribet di jalan,” tulisnya.
Video lain yang diunggah akun X @List3a_ memperlihatkan sejumlah mobil rusak tengah diperbaiki di bengkel Daihatsu Cibinong. Terlihat pegawai bengkel memindahkan Pertamax dari tangki bahan bakar mobil ke dalam galon.
Nah, berikut fakta yang terjadi:
“Hasil uji lab Lemigas menyatakan produk Pertamax on spec sesuai ketentuan Dirjen Migas. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas Pertamax," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dilansir dari keterangan resminya. Heppy juga membantah adanya oknum yang melakukan oplosan di SPBU.
Dari data Kemenko Marves, hanya ada tiga jenis BBM Pertamina yang masuk kategori bersih dan sesuai standar Euro 4. Antara lain Pertamax Green, Pertamax Turbo, dan Pertadex 53. Namun, ketiga jenis BBM tersebut tidak tersedia di seluruh pom bensinIndonesia
“Sementara, hindari penggunaan Pertamax 92, ya, guys. Banyak ditemukan endapan yang dapat memblokir filter bensin. Mobil saya sudah menjadi korban—tiba-tiba mesinnya ngempos di jalan,” ujar pemilik akun @sabarraphael.
“Di bengkel dekat rumah, sudah ada 13 mobil yang ditangani karena masalah yang sama. Tunas Toyota Cinere dan Auto 2000 juga penuh dengan kasus serupa, jadi harus mengantre. Sebaiknya hindari dulu Pertamax agar tidak ribet di jalan,” tulisnya.
Video lain yang diunggah akun X @List3a_ memperlihatkan sejumlah mobil rusak tengah diperbaiki di bengkel Daihatsu Cibinong. Terlihat pegawai bengkel memindahkan Pertamax dari tangki bahan bakar mobil ke dalam galon.
Nah, berikut fakta yang terjadi:
1. Pertamina Patra Niaga Sudah Melakukan Investigasi
Gara-gara video tersebut, Pertamina Patra Niaga sudah melakukan investigasi internal, mulai dari pengecekan kualitas Pertamax di Terminal BBM hingga ke SPBU-SPBU. Mereka juga menggandeng Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB.2. Hasil Pengujian Sementara: Kualitas BBM Sesuai Standar
Dalam hasil uji lab Pertamina, disebutkan bahwa kualitas Pertamax cukup baik dan memenuhi spesifikasi teknis yang ditetapkan Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM.“Hasil uji lab Lemigas menyatakan produk Pertamax on spec sesuai ketentuan Dirjen Migas. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas Pertamax," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dilansir dari keterangan resminya. Heppy juga membantah adanya oknum yang melakukan oplosan di SPBU.
3. Terjadi di Lokasi dan Tipe Mobil Tertentu
Dari hasil penelitian disebutkan bahwa gangguan mesin terjadi pada merek dan jenis mobil terentu. Juga, meliputi lokasi-lokasi tertentu. Penyebab gangguannya masih dalam kajian yang belum selesai dilakukan.4. BBM Pertamax Kotor Karena Kandungan Sulfur Tinggi?
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin menyebut bahwa kandungan sulfur di Pertamax masih tinggi. Yakni 400 ppm (parts per million) dan tak beda jauh dari Pertalite. Padahal, standar sulfur internasional adalh 50 ppm atau lebih rendah. Sebagai perbandingan, sulfur yang dimiliki biosolar adalah 250 ppm, Pertalite 500 ppm, sedangkan Pertamax 400 ppm.Dari data Kemenko Marves, hanya ada tiga jenis BBM Pertamina yang masuk kategori bersih dan sesuai standar Euro 4. Antara lain Pertamax Green, Pertamax Turbo, dan Pertadex 53. Namun, ketiga jenis BBM tersebut tidak tersedia di seluruh pom bensinIndonesia
(dan)