Alasan Honda dan Nissan Merger, Kawin Paksa Demi Melawan Tsunami EV dari China?

Senin, 23 Desember 2024 - 23:02 WIB
loading...
Alasan Honda dan Nissan...
Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian, Honda-Nissan berharap dapat memperkuat posisi mereka dalam persaingan EV global. Foto: AP
A A A
JEPANG - Rumor merger antara Honda dan Nissan akhirnya terjawab. Bukan lagi sekadar bisik-bisik di kantin kantor, kedua perusahaan resmi mengatakan bahwa mereka sudah memulai proses merger yang direncanakan selesai pada Juni 2025.

Ancaman dari Negeri Tirai Bambu

Bukan berlebihan jika industri otomotif global kini dihantui oleh bayang-bayang produsen EV (mobil listrik) China. Dengan inovasi agresif, harga kompetitif, dan dukungan pemerintah yang kuat, merek-merek seperti BYD telah berhasil mencuri pangsa pasar di berbagai belahan dunia, termasuk di kandang sendiri, Jepang.

Honda dan Nissan, dua pemain besar di industri otomotif Jepang, pun tak luput dari ancaman ini. Keduanya mengalami penurunan penjualan dan keuntungan di pasar China yang semakin didominasi oleh pemain lokal.

Merger: Solusi atau Frustasi?

Di tengah badai yang menerpa, merger tampaknya menjadi sebuah pelampung bagi Honda dan Nissan. Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian, mereka berharap dapat memperkuat posisi mereka dalam persaingan EV global.

Namun, merger juga bukan tanpa risiko. Tantangan integrasi budaya, struktur organisasi, dan strategi bisnis dapat menjadi batu sandungan yang mengancam kelangsungan "pernikahan" ini.

Presiden Honda, Toshihiro Mibe, mengatakan Honda dan Nissan akan mencoba menyatukan operasi mereka di bawah perusahaan induk bersama. Tapi, dia juga tidak mengelak bahwa kemungkinan merger ini gagal juga ada.

Pergeseran Teknologi: PR Besar bagi Jepang

Selain ancaman dari China, industri otomotif Jepang juga dihadapkan pada tantangan pergeseran digital. Fokus konsumen kini beralih pada fitur-fitur self-driving, perangkat lunak, dan pengalaman digital di dalam kendaraan – area di mana produsen China saat ini unggul.

Data dan Analisis

- Penurunan laba kuartalan Honda: 15%
- Rencana PHK Nissan: 9.000 pekerjaan
- Pangsa pasar EV Tiongkok di pasar global: > 50%
- Jumlah perusahaan dalam rantai pasokan otomotif Jepang: 60.000
- Nilai transaksi bisnis otomotif Jepang: Rp4.050 triliun

“Kita tidak lagi berada di zaman di mana para pembuat mobil akan bergabung bersama, menghasilkan keuntungan melalui skala ekonomi dan kemudian menginvestasikannya kembali dalam rencana restrukturisasi lima tahun," kata Sanshiro Fukao, eksekutif rekanan di Itochu Research Institute.

“Bagi Jepang, pada akhirnya ini semua tentang mobil. Jika industri otomotif tidak membaik, maka seluruh manufaktur Jepang tidak akan menjadi lebih baik," kata Takumi Tsunoda, ekonom senior di Shinkin Central Bank Research Institute.



Merger antara Honda dan Nissan merupakan langkah strategis yang diambil untuk menghadapi tantangan berat di industri otomotif global. Namun, keberhasilan "pernikahan" ini akan bergantung pada kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan pergeseran digital, berinovasi di bidang EV, dan mempertahankan keunggulan manufaktur mereka.

Akankah "kawin paksa" ini berhasil menyelamatkan mereka dari tsunami EV Tiongkok? Hanya waktu yang akanmenjawab.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Bangkit dari Kegagalan...
Bangkit dari Kegagalan Merger, Nissan Cari Jodoh Baru, Siapa Mau?
Pakai Mesin Hybrid e-Power,...
Pakai Mesin Hybrid e-Power, Teaser Nissan X-Trail 2026 Beredar
AHM Berangkatkan 2.572...
AHM Berangkatkan 2.572 Pemilik Motor Honda ke Kampung Halaman
Nissan Leaf 2025 Berubah...
Nissan Leaf 2025 Berubah dari Hatchback ke SUV
Si Kotak Ajaib Honda...
Si Kotak Ajaib Honda StepWGN Segera Mengaspal di Indonesia, Harga di Bawah Rp700 Juta?
Honda Siaga Penuh Sambut...
Honda Siaga Penuh Sambut Mudik Lebaran 2025: Layanan Dealer 24 Jam di 106 Titik
Bisa Potong Sapi, Nissan...
Bisa Potong Sapi, Nissan Luncurkan Nismo Paling Tajam di Dunia
Honda Luncurkan Modul...
Honda Luncurkan Modul Sel Bahan Bakar Generasi Terbaru
Honda Siap Luncurkan...
Honda Siap Luncurkan Dua Mobil Listrik di Indonesia pada 2026
Rekomendasi
Makam Firaun Misterius...
Makam Firaun Misterius Ditemukan setelah 3.600 Tahun
BTS, BLACKPINK, BIGBANG,...
BTS, BLACKPINK, BIGBANG, dan IU Masuk Daftar Musisi Terhebat Abad 21
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
Salat Idulfitri di Lapangan...
Salat Idulfitri di Lapangan Pancasila Simpang Lima Diperkirakan Diikuti 30.000 Jemaah
Dihadiri Prabowo-Gibran,...
Dihadiri Prabowo-Gibran, Ini Jadwal Pelaksanaan Salat Idulfitri 1446 H di Masjid Istiqlal
9 Lokasi Parkir untuk...
9 Lokasi Parkir untuk Jemaah Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal
Berita Terkini
Meguro Motor Legendaris...
Meguro Motor Legendaris Jepang Jauh sebelum Kawasaki Ada
14 jam yang lalu
Teknologi AION Y Plus,...
Teknologi AION Y Plus, Mudik Pakai Mobil Listrik Tidak Takut Kehabisan Daya
18 jam yang lalu
10 Provinsi Gelar Pemutihan...
10 Provinsi Gelar Pemutihan pajak Kendaraan pada Tahun 2025
20 jam yang lalu
Porsche Tingkatkan Sistem...
Porsche Tingkatkan Sistem PCM dengan Fitur Digital Baru
21 jam yang lalu
BMW R 80 G/S versi 2025...
BMW R 80 G/S versi 2025 Diluncurkan, Segini Tenaganya
1 hari yang lalu
Huawei Siap Luncurkan...
Huawei Siap Luncurkan Mobil Listrik Habis Lebaran 2025
1 hari yang lalu
Infografis
3 Alasan Rusia Kini...
3 Alasan Rusia Kini Didukung AS untuk Melawan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved