GM Tumbang di China, Bisnis 100 Tahun Hancur Akibat Revolusi Mobil Listrik

Selasa, 04 Februari 2025 - 18:01 WIB
loading...
GM Tumbang di China,...
100 tahun beroperasi di tiongkok, bisnis General Motors hancur akibat ledakan kendaraan listrik. Foto: CNN
A A A
CHINA - General Motors (GM), salah satu raksasa otomotif Amerika Serikat, tengah menghadapi masalah besar di China, pasar yang selama lebih dari satu abad menjadi sumber keuntungan utama bagi perusahaan.

CEO GM, Mary Barra, dalam sebuah panel diskusi baru-baru ini mendapatkan pertanyaan yang kini menghantui hampir semua pemimpin industri otomotif: Mengapa bisnis GM di Tiongkok mengalami kemunduran yang begitu drastis?

Hanya satu dekade silam, GM masih menikmati keuntungan besar di China, menghasilkan dividen tahunan sebesar USD2 miliar (sekitar Rp31 triliun) bagi para investornya. Merek-merek seperti Buick dan Chevrolet mendominasi pasar. Bahkan GM menjual lebih banyak kendaraan di China dibandingkan di pasar asalnya, Amerika Serikat.

Namun, kondisi kini sangat berbeda. GM mengalami kerugian besar di China, terutama dalam kemitraannya dengan SAIC Motor, produsen otomotif milik negara. Persaingan ketat dari pemain kendaraan listrik (EV) seperti Tesla, BYD, dan Geely telah menggusur dominasi GM di pasar.

Bahkan, dalam setiap kuartalnya, GM melaporkan kerugian jutaan dolar akibat kegagalan menyesuaikan diri dengan revolusi kendaraan listrik yang terjadi begitu cepat.

Menurut Barra, "Dengan lebih dari 100 produsen otomotif dalam negeri yang masuk ke pasar, sebagian besar dari mereka masih mengalami kerugian. Ini telah menjadi perlombaan menuju harga terendah yang diperburuk oleh subsidi dari pemerintah."

Biaya Besar Akibat Kegagalan Beradaptasi
GM Tumbang di China, Bisnis 100 Tahun Hancur Akibat Revolusi Mobil Listrik

GM terlambat dalam merespons pergeseran ke kendaraan listrik di China. Kegagalan ini memiliki konsekuensi finansial besar. Dalam laporan keuangan bulan Desember 2024, GM memperkirakan biaya penyesuaian bisnisnya di Tiongkok mencapai USD5 miliar (sekitar Rp78 triliun) untuk pemutusan aset dan restrukturisasi. Pada kuartal terakhir 2024, GM melaporkan kerugian bersih hampir USD3 miliar (sekitar Rp46 triliun), yang sebagian besar disebabkan oleh biaya restrukturisasi di China.



GM bukan satu-satunya perusahaan otomotif yang tertinggal dalam revolusi kendaraan listrik di China. Sebagian besar produsen mobil tradisional dari Barat gagal mengantisipasi pergeseran ini dan kini harus mengejar ketertinggalan. Namun, kasus GM menjadi contoh yang paling mencolok: Ketika pasar Amerika Serikat masih ragu untuk beralih ke kendaraan listrik, bagaimana produsen mobil asal AS bisa tetap relevan di pasar global yang sudah melangkah kearahberbeda?
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mobil Klasik Dibebaskan...
Mobil Klasik Dibebaskan dari Tarif Impor 25% AS, Tapi Ada Syaratnya
China Serang Pasar Pikap...
China Serang Pasar Pikap Australia dengan 2 Model Baru
Pengamat: Korban Terparah...
Pengamat: Korban Terparah dari Tarif Trump adalah Produsen Mobil AS
200+ Mobil Listrik dan...
200+ Mobil Listrik dan Hybrid MG Ludes Terbakar di Filipina, Mitos Baterai EV Meledak Terbantahkan?
Industri Otomotif Bakal...
Industri Otomotif Bakal Sekarat, Ini Risiko yang Mengintai AS Terkait Tarif Impor
Jadi Sasaran Serangan,...
Jadi Sasaran Serangan, Pabrik Tesla Sediakan Tempat Bersembunyi Karyawan
Tarif Impor Trump Jadi...
Tarif Impor Trump Jadi Mimpi Buruk Industri Otomotif China
CEO XPENG: Mobil Terbang...
CEO XPENG: Mobil Terbang Akan Lebih Banyak Dibeli Dibandingkan Kendaraan Listrik
Aksi Anti Tesla Meluas,...
Aksi Anti Tesla Meluas, Keamanan Pemilik dan Karyawan Semakin Terancam
Rekomendasi
Alhamdulillah! Kuota...
Alhamdulillah! Kuota Petugas Haji Bertambah Jadi 4.420, Menag: Sudah Masuk e-Hajj
Jadwal Timnas Indonesia...
Jadwal Timnas Indonesia U-17 di Perempat Final Piala Asia U-17, LIVE di RCTI!
Survei Membuktikan Mayoritas...
Survei Membuktikan Mayoritas Publik Dukung Penyidik Setara
Daftar Lengkap 48 Negara...
Daftar Lengkap 48 Negara Peserta Piala Dunia U-17 2025: Sejarah Timnas Indonesia U-17!
PGRI Dukung Rencana...
PGRI Dukung Rencana Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Kembali Diterapkan di SMA
Perjalanan Spiritual...
Perjalanan Spiritual Ruben Onsu, Dalami Islam 4 Tahun sebelum Ucap Syahadat
Berita Terkini
Dua Mobil Listrik listrik...
Dua Mobil Listrik listrik BYD Ini Dicas 5 Menit Bisa Melesat 400 Km
1 jam yang lalu
Cara Bayar Pajak Mobil...
Cara Bayar Pajak Mobil Beda Provinsi Tanpa Harus Pakai Biro Jasa
2 jam yang lalu
Daftar Biaya Pajak Toyota...
Daftar Biaya Pajak Toyota Camry Berdasarkan Tahun Pembuatan
6 jam yang lalu
Mobil Klasik Dibebaskan...
Mobil Klasik Dibebaskan dari Tarif Impor 25% AS, Tapi Ada Syaratnya
7 jam yang lalu
Kia Kembangkan Mesin...
Kia Kembangkan Mesin Turbo 4 Silinder
10 jam yang lalu
BMW R 1300 R Diluncurkan,...
BMW R 1300 R Diluncurkan, Begini Tampang dan Tenaganya
11 jam yang lalu
Infografis
Pengadilan China Melelang...
Pengadilan China Melelang 100 Ton Buaya Hidup Rp9,2 Miliar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved