Mobil Nasional Vietnam Bertingkah Lagi
loading...
A
A
A
MOBIL nasional Vietnam, VinFast, bertingkah lagi dan langsung jadi pusat perhatian. Kali ini mereka membeli pusat riset dan pengembangan milik brand automotif terkenal, General Motors, di Australia, dan membuat mobil istimewa bermesin General Motors. Kok bisa?
Mobil nasional Vietnam, VinFast, melakukan langkah yang mengejutkan. Baru-baru ini tersiar kabar VinFast membeli pusat riset General Motors yang ada di Melbourne, Australia. Pembelian itu termasuk trek khusus yang berdiri di lahan seluas 872 hektare. (Baca: Inilah Pemandangan Ahli Riya Pada Hari Kiamat)
Keputusan pembelian itu memang langsung diambil oleh General Motors. Pasalnya General Motors memang sudah angkat kaki dari Benua Kangguru. Mereka sudah berhenti menjual merek General Motors, yakni Holden.
Kehadiran VinFast justru jadi obat penawar duka buat karyawan Holden yang sempat berhenti bekerja. Pasalnya VinFast memutuskan untuk mempekerjakan kembali seluruh karyawan Holden di pusat riset yang kini dipegang oleh VinFast.
“Banyak karyawan yang bekerja di sini adalah mantan karyawan Holden dan mereka sangat gembira bekerja kembali,” ujar Kevin Yardley, Firector of VinFast’s Melbourne.
Ternyata hubungan VinFast dan General Motors memang sudah terjalin sejak lama. Sebelum resmi menjual mobil nasional pada 2017, VinFast ternyata sudah mengikat kerja sama dengan General Motors untuk menjual segala merek General Motors untuk pasar Vietnam. (Baca juga: Proyek Sodetan Kali Ciliwung di Bidara Cina Terganjal Ganti Rugi)
Hubungan itu terus berlanjut ketika VinFast akhirnya memutuskan untuk menjual mobil nasional. Selain membuat dua mobil yang berkolaborasi dengan BMW, VinFast justru melakukan rebadged bagi mobil hatchback mereka, VinFast Fadil. Mobil itu tak lain dan tak bukan adalah Chevrolet Aveo yang juga pernah dijual di Indonesia.
Kerja sama VinFast dan General Motors semakin berlanjut ketika mereka membuat mobil SUV flagship yang jumlahnya terbatas, VinFast President. Mobil ini sebenarnya adalah mobil yang dikembangkan dari BMW X5 terbaru.
Saat hendak dibuat, BMW menawarkan kepada VinFast untuk menggunakan mesin buatan mereka, V8, dengan kapasitas silinder 4,4 liter. Namun, saat itu VinFast menolak dan lebih memilih menggunakan mesin lain buatan General Motors, yakni mesni V8 EcoTec3 dengan kapasitas silinder 6,2 liter. Mesin itu bisa menggelontorkan tenaga 420 daya kuda dan torsi maksimal 625 Nm.
Soal penampilan, mobil nasional Vietnam itu memang istimewa. Wajahnya menebarkan nuansa galak dan kekar. Selain tatanannya padat, sentuhan saluran udara di kap menguatkan aura grille berbentuk segi enam bersiluet garis kromium yang melingkupi logo VinFast. Garnish menghubungkan kedua mata merupakan daytime running light.
Mobil nasional Vietnam, VinFast, melakukan langkah yang mengejutkan. Baru-baru ini tersiar kabar VinFast membeli pusat riset General Motors yang ada di Melbourne, Australia. Pembelian itu termasuk trek khusus yang berdiri di lahan seluas 872 hektare. (Baca: Inilah Pemandangan Ahli Riya Pada Hari Kiamat)
Keputusan pembelian itu memang langsung diambil oleh General Motors. Pasalnya General Motors memang sudah angkat kaki dari Benua Kangguru. Mereka sudah berhenti menjual merek General Motors, yakni Holden.
Kehadiran VinFast justru jadi obat penawar duka buat karyawan Holden yang sempat berhenti bekerja. Pasalnya VinFast memutuskan untuk mempekerjakan kembali seluruh karyawan Holden di pusat riset yang kini dipegang oleh VinFast.
“Banyak karyawan yang bekerja di sini adalah mantan karyawan Holden dan mereka sangat gembira bekerja kembali,” ujar Kevin Yardley, Firector of VinFast’s Melbourne.
Ternyata hubungan VinFast dan General Motors memang sudah terjalin sejak lama. Sebelum resmi menjual mobil nasional pada 2017, VinFast ternyata sudah mengikat kerja sama dengan General Motors untuk menjual segala merek General Motors untuk pasar Vietnam. (Baca juga: Proyek Sodetan Kali Ciliwung di Bidara Cina Terganjal Ganti Rugi)
Hubungan itu terus berlanjut ketika VinFast akhirnya memutuskan untuk menjual mobil nasional. Selain membuat dua mobil yang berkolaborasi dengan BMW, VinFast justru melakukan rebadged bagi mobil hatchback mereka, VinFast Fadil. Mobil itu tak lain dan tak bukan adalah Chevrolet Aveo yang juga pernah dijual di Indonesia.
Kerja sama VinFast dan General Motors semakin berlanjut ketika mereka membuat mobil SUV flagship yang jumlahnya terbatas, VinFast President. Mobil ini sebenarnya adalah mobil yang dikembangkan dari BMW X5 terbaru.
Saat hendak dibuat, BMW menawarkan kepada VinFast untuk menggunakan mesin buatan mereka, V8, dengan kapasitas silinder 4,4 liter. Namun, saat itu VinFast menolak dan lebih memilih menggunakan mesin lain buatan General Motors, yakni mesni V8 EcoTec3 dengan kapasitas silinder 6,2 liter. Mesin itu bisa menggelontorkan tenaga 420 daya kuda dan torsi maksimal 625 Nm.
Soal penampilan, mobil nasional Vietnam itu memang istimewa. Wajahnya menebarkan nuansa galak dan kekar. Selain tatanannya padat, sentuhan saluran udara di kap menguatkan aura grille berbentuk segi enam bersiluet garis kromium yang melingkupi logo VinFast. Garnish menghubungkan kedua mata merupakan daytime running light.