Terus Tekan Angka Kecelakaan, Astra Tingkatkan Mutu Tol Cipali
loading...
A
A
A
JAKARTA - Astra Infra Tol Road Cikopo - Palimanan (Astra Tol Cipali) terus meningkatkan kualitas keamanan tol Cipali. Selain melakukan edukasi pada pengguna tol Cipali, Astra Tol Cipali juga mencoba menekan tingkat kecelakaan di jalan tol Cipali dengan perbaikan dan penambahan alat di area tol Cipali.
Kini, di sepanjang ruas tol Cipali telah terpasang dua buah alat timbang kendaraaan Weight in Motion (WIM) yang berada di KM 74 & KM 178. Pemasangan alat timbang WIM bertujuan untuk mendeteksi golongan yang melintas di ruas Tol Cipali.
Di samping itu juga dilakukan pemasangan wire rope atau sling baja yang mampu menahan beban kendaraan sampai dengan 80 ton dan berfungsi sebagai pembatas jalan. Saat ini total wire rope yang telah terpasang sepanjang ± 44 Km dan dilanjutkan 65 Km di tahun 2021. Selain itu juga terpasang Rumble Dot sepanjang ± 35 Km yang berfungsi sebagai garis kejut untuk mengingatkan kewaspadaan dalam berkendara. (Baca juga : Suzuki Jimny Kalah, Waiting List Trabant Sampai 13 Tahun )
Pada ruas tol Cipali juga telah dilakukan pendalaman median jalan sepanjang 81,245 Km sebagai batas untuk menahan kendaraan agar tidak berpindah lajur. Untuk membuat pengendara berhati-hati di area black spot telah terpasang 11 unit lampu strobe dan juga penambahan 634 unit rambu peringatan dan himbauan untuk berhati-hati, hindari tabrak belakang dan lainnya.
Sejak Maret 2020, telah dilakukan pemasangan marka Speed Reducer dengan jenis Chevron dan Dragon Teeth sepanjang 500 meter di 4 lokasi sebagai pilot project jalan tol pertama di Indonesia. Selain itu 29 unit CCTV telah terpasang di lajur utama yang berfungsi sebagai alat pemantauan real time bagi kecepatan pengguna jalan.
“Pada tahun berjalan jumlah kecelakaan lebih rendah 13% dengan jumlah 721 menjadi 628 di tahun 2020. Berdasarkan kajian KNKT, Jalan Tol Cipali dengan karakteristik jalan tol yang lurus berada di tengah jalan tol trans Jawa memiliki faktor reaksi manusia yang berdampak pada kecelakaan, yaitu resiko lelah pada pengemudi dan tingginya gap kecepatan. Bagi para pengguna jalan jangan dipaksakan untuk terus mengemudi karena faktor penyebab kecelakaan yang besar saat mengantuk atau Lelah terjadi penurunan kesadaran sehingga tidak waspada dan dapat berakibat fatal bagi diri sendiri maupun orang lain," terang Agung Prasetyo, Direktur Operasi Astra Tol Cipali.
Selain itu, Astra Tol Cipali bersama dengan Polda Jawa Barat dan Kementerian Perhubungan Darat secara rutin melakukan operasi batas kecepatan (speed gun) dan penindakan kendaraan over dimension dan overload sebagai bentuk keseriusan dalam menerapkan kesadaran dalam keselamatan berkendara. (Baca juga : Mitsubishi Eclipse Cross Baru Meluncur dengan Perbaikan )
Astra Tol Cipali juga melakukan edukasi kepada masyarakat dan pengguna jalan melalui media luar ruang termasuk mengedukasi dengan menggelar lanjutan Kick Off Kampanye Keselamatan Berkendara. Seperti yangdilakukan di Rest Area Astra Tol Cipali beberaa waktu lalu yang dihadiri oleh General Manager Operasi Astra Tol Cipali, Ketua Komite Nasional Keselamatan Tranportasi (KNKT), dan Kasubdit Perhubungan Darat. Kampanye kali ini dilakukan dengan penempelan stiker edukasi di semua area tenant dan SPBU Rest Area Ruas Tol Cipali yang berisi himbauan untuk memeriksa tekanan angin pada ban sebelum meninggalkan rest area.
“ASTRA Tol Cipali melalui program 3E (Education, Engineering dan Enforcement) berkomitmen menciptakan Kelancaran, Keamanan dan Kenyamanan di Ruas Tol Cipali. Bulan lalu bersama Korlantas dan KNKT telah dilakukan kick off Kampanye Keselamatan Berkendara dan hari ini sebagai tindak lanjutnya dilakukan penempelan sticker himbauan untuk pengecekan tekanan ban kendaraan sebelum berkendara atau meninggalkan rest area,” jelas Agung.
Lihat Juga: Ada Maung, Barracuda, hingga Motor Listrik Zero, Ini Deretan Kendaraan Operasional Milik Polri
Kini, di sepanjang ruas tol Cipali telah terpasang dua buah alat timbang kendaraaan Weight in Motion (WIM) yang berada di KM 74 & KM 178. Pemasangan alat timbang WIM bertujuan untuk mendeteksi golongan yang melintas di ruas Tol Cipali.
Di samping itu juga dilakukan pemasangan wire rope atau sling baja yang mampu menahan beban kendaraan sampai dengan 80 ton dan berfungsi sebagai pembatas jalan. Saat ini total wire rope yang telah terpasang sepanjang ± 44 Km dan dilanjutkan 65 Km di tahun 2021. Selain itu juga terpasang Rumble Dot sepanjang ± 35 Km yang berfungsi sebagai garis kejut untuk mengingatkan kewaspadaan dalam berkendara. (Baca juga : Suzuki Jimny Kalah, Waiting List Trabant Sampai 13 Tahun )
Pada ruas tol Cipali juga telah dilakukan pendalaman median jalan sepanjang 81,245 Km sebagai batas untuk menahan kendaraan agar tidak berpindah lajur. Untuk membuat pengendara berhati-hati di area black spot telah terpasang 11 unit lampu strobe dan juga penambahan 634 unit rambu peringatan dan himbauan untuk berhati-hati, hindari tabrak belakang dan lainnya.
Sejak Maret 2020, telah dilakukan pemasangan marka Speed Reducer dengan jenis Chevron dan Dragon Teeth sepanjang 500 meter di 4 lokasi sebagai pilot project jalan tol pertama di Indonesia. Selain itu 29 unit CCTV telah terpasang di lajur utama yang berfungsi sebagai alat pemantauan real time bagi kecepatan pengguna jalan.
“Pada tahun berjalan jumlah kecelakaan lebih rendah 13% dengan jumlah 721 menjadi 628 di tahun 2020. Berdasarkan kajian KNKT, Jalan Tol Cipali dengan karakteristik jalan tol yang lurus berada di tengah jalan tol trans Jawa memiliki faktor reaksi manusia yang berdampak pada kecelakaan, yaitu resiko lelah pada pengemudi dan tingginya gap kecepatan. Bagi para pengguna jalan jangan dipaksakan untuk terus mengemudi karena faktor penyebab kecelakaan yang besar saat mengantuk atau Lelah terjadi penurunan kesadaran sehingga tidak waspada dan dapat berakibat fatal bagi diri sendiri maupun orang lain," terang Agung Prasetyo, Direktur Operasi Astra Tol Cipali.
Selain itu, Astra Tol Cipali bersama dengan Polda Jawa Barat dan Kementerian Perhubungan Darat secara rutin melakukan operasi batas kecepatan (speed gun) dan penindakan kendaraan over dimension dan overload sebagai bentuk keseriusan dalam menerapkan kesadaran dalam keselamatan berkendara. (Baca juga : Mitsubishi Eclipse Cross Baru Meluncur dengan Perbaikan )
Astra Tol Cipali juga melakukan edukasi kepada masyarakat dan pengguna jalan melalui media luar ruang termasuk mengedukasi dengan menggelar lanjutan Kick Off Kampanye Keselamatan Berkendara. Seperti yangdilakukan di Rest Area Astra Tol Cipali beberaa waktu lalu yang dihadiri oleh General Manager Operasi Astra Tol Cipali, Ketua Komite Nasional Keselamatan Tranportasi (KNKT), dan Kasubdit Perhubungan Darat. Kampanye kali ini dilakukan dengan penempelan stiker edukasi di semua area tenant dan SPBU Rest Area Ruas Tol Cipali yang berisi himbauan untuk memeriksa tekanan angin pada ban sebelum meninggalkan rest area.
“ASTRA Tol Cipali melalui program 3E (Education, Engineering dan Enforcement) berkomitmen menciptakan Kelancaran, Keamanan dan Kenyamanan di Ruas Tol Cipali. Bulan lalu bersama Korlantas dan KNKT telah dilakukan kick off Kampanye Keselamatan Berkendara dan hari ini sebagai tindak lanjutnya dilakukan penempelan sticker himbauan untuk pengecekan tekanan ban kendaraan sebelum berkendara atau meninggalkan rest area,” jelas Agung.
Lihat Juga: Ada Maung, Barracuda, hingga Motor Listrik Zero, Ini Deretan Kendaraan Operasional Milik Polri
(wsb)