Bisnis Seluler Berantakan, Huawei Ambil Ancang-ancang Tantang Tesla
loading...
A
A
A
SHENZHEN - Huawei telah kehilangan akses ke komponen smartphone integral akibat sanksi Presiden AS, Donald Trump . Perusahaan, yang menjadi vendor handphone terbesar di dunia pada kuartal kedua, melihat pangsa pasarnya terus menurun tajam selama musim panas.
Seiring berjalannya waktu, penjualan perangkat seluler terus menurun. Laporan menunjukkan pengiriman smartphone Huawei bisa turun sebanyak 75% tahun depan. (Baca juga: DxOMark: Kamera iPhone 12 Pro Max Masih Kalah dari Huawei P40 Pro )
Giz China menyebutkan, raksasa teknologi dunia itu juga mempertimbangkan untuk penjualan sub-merek Honor. Bahkan jika keadaan menjadi lebih buruk, ada ramalan Huawei akan keluar dari bisnis ponsel pintar sama sekali.
Tentu saja, mereka tidak hanya membuat smartphone, tapi juga bisnis peralatan jaringan. Nah bisnis ini juga ikut terancam. Melihat kerasnya kondisi di lapangan, mungkin saja mereka akan memusatkan perhatiannya pada sektor yang sama sekali baru.
Apakah itu? Berdasarkan laporan baru Nikkei Asia, perusahaan tersebut berencana memasuki industri otomotif .
Ambisi Mobil Pintar Huawei Sudah Ada Sejak 2013
Huawei pertama kali mendirikan unit untuk membuat aplikasi otomotif berbasis internet pada 2013. Aplikasi membuat debut pada Pameran Mobil Internasional Shanghai pada 2019. Digelaran itu merek juga mengumumkan rencana menjadi pemasok suku cadang mobil. Sebulan kemudian, mereka memulai unit untuk mengembangkan solusi mobil pintar.
Sayap perusahaan terdiri dari lima kategori, yaitu mengemudi pintar, jaringan cerdas, platform kokpit pintar, listrik pintar, dan layanan cloud.
Prototipe Mobil Listrik Huawei Sudah Siap
Pabrikan teknologi Huawei dilaporkan telah membangun kapasitas untuk membuat hampir semua yang dibutuhkan untuk membangun dan memproduksi mobil pintar.
"Apa pun yang Tesla bisa lakukan, bisa kita lakukan," kata Xu Zhijun, pejabat eksekutif Huawei.
Seseorang yang tampaknya mengetahui rahasia rencana Huawei itu mengatakan, mereka ingin menjadi pemasok dominan semua perangkat keras dan perangkat lunak untuk mobil pintar. Perusahaan tersebut dilaporkan telah memburu karyawan dari pemasok mobil besar dan bersiap membentuk tim dengan ribuan profesional.
Seiring berjalannya waktu, penjualan perangkat seluler terus menurun. Laporan menunjukkan pengiriman smartphone Huawei bisa turun sebanyak 75% tahun depan. (Baca juga: DxOMark: Kamera iPhone 12 Pro Max Masih Kalah dari Huawei P40 Pro )
Giz China menyebutkan, raksasa teknologi dunia itu juga mempertimbangkan untuk penjualan sub-merek Honor. Bahkan jika keadaan menjadi lebih buruk, ada ramalan Huawei akan keluar dari bisnis ponsel pintar sama sekali.
Tentu saja, mereka tidak hanya membuat smartphone, tapi juga bisnis peralatan jaringan. Nah bisnis ini juga ikut terancam. Melihat kerasnya kondisi di lapangan, mungkin saja mereka akan memusatkan perhatiannya pada sektor yang sama sekali baru.
Apakah itu? Berdasarkan laporan baru Nikkei Asia, perusahaan tersebut berencana memasuki industri otomotif .
Ambisi Mobil Pintar Huawei Sudah Ada Sejak 2013
Huawei pertama kali mendirikan unit untuk membuat aplikasi otomotif berbasis internet pada 2013. Aplikasi membuat debut pada Pameran Mobil Internasional Shanghai pada 2019. Digelaran itu merek juga mengumumkan rencana menjadi pemasok suku cadang mobil. Sebulan kemudian, mereka memulai unit untuk mengembangkan solusi mobil pintar.
Sayap perusahaan terdiri dari lima kategori, yaitu mengemudi pintar, jaringan cerdas, platform kokpit pintar, listrik pintar, dan layanan cloud.
Prototipe Mobil Listrik Huawei Sudah Siap
Pabrikan teknologi Huawei dilaporkan telah membangun kapasitas untuk membuat hampir semua yang dibutuhkan untuk membangun dan memproduksi mobil pintar.
"Apa pun yang Tesla bisa lakukan, bisa kita lakukan," kata Xu Zhijun, pejabat eksekutif Huawei.
Seseorang yang tampaknya mengetahui rahasia rencana Huawei itu mengatakan, mereka ingin menjadi pemasok dominan semua perangkat keras dan perangkat lunak untuk mobil pintar. Perusahaan tersebut dilaporkan telah memburu karyawan dari pemasok mobil besar dan bersiap membentuk tim dengan ribuan profesional.