Merek Otomotif China Mulai Berani Tantang Pemain Besar
loading...
A
A
A
GUANGZHOU - China kembali menggelar pameran otomotif skala besar pasca pandemi Covid-19. Setelah sukses menggelar Beijing International Auto Show 2020,kini China menggelar pameran kedua Guangzhou Auto Show 2020. (Baca juga : Elon Musk Figur Otomotif Paling Keblinger di Jagad Twitter )
Nah yang menarik di ajang ini beberapa pabrikan China justru sudah berani mulai unjuk kekuatan. Bahkan di antara mereka sudah berani menantang pabrikan atau start up mobil kelas dunia seperti Tesla. Ambil contoh yang diucapkan oleh CEO Xpeng, He Xiapeng yang mengatakan mobil buatan mereka, Xpeng P7 Limited Edition yang telah dilengkapi dengan teknologi otonomsuper canggih.
Dibekali dengan sistem LIDAR, Xpeng P7 akan mampu berjalan secara otonom tanpa ada masalah. Saking mulusnya teknologi otonom Xpeng P7 akan lebih canggih dibandingkan teknologi otonom yang dimiliki Tesla. (Baca juga : Nissan Goda Konsumen dengan Sedikit Penampakan Nissan Terra Baru )
"Mulai tahun depan, di lapangan mobil otonom yang ada di China, kalian (Tesla) harus siap-siap untuk dikalahkan kami, agar kalian tahu seperti apa kekuatan Timur," tulis He Xiaopeng. "Untuk pasar internasional, kalian akan tetap bertemu dengan kami," sesumbar He Xiaopeng.
Uniknya Elon Musk sendiri langsung menyambar tantangan itu, lewat akun Twitter resmi miliknya. "Mereka memiliki edisi lawas perangkat lunak yang kami gunakan, mereka tidak memiliki keunggulan komputerisasi yang kami miliki," jawabnya.
Tantangan lain juga dikirimkan oleh BYD yang menghadirkan sedan super-hybrid Qin PLUS di ajang Guangzhou Auto Show 2020. Tidak main-main sedan yang menggunakan teknologi plug-in hybrid ini mampu menempuh jarak 1.000 kilometer dalam keadaan tangki bensin dan baterai terisi penuh. Sebuah jarak yang memang sampai saat ini belum bisa dicapai oleh pabrikan mobil dunia dengan menggunakan teknologi hibrida.
Hanya saja berbeda dengan He Xiaopeng yang frontal. Yang Dongsheng, President of BYD's Institute of Product Planning and New Automotive Technology mencoba jalan damai. Dia mengatakan untuk meningkatkan perkembangan teknologi otomotif di China diperlukan kerja sama yang erat berbagai perusahaan mobild China. Apalagi total pasar mobil dengan energi terbarukan masih cukup kecil dibandingkan total pasar mobil konvesional di China. "Kita harus bersama-sama agar bisa mencapai win-win solution," jelasnya.
Nah yang menarik di ajang ini beberapa pabrikan China justru sudah berani mulai unjuk kekuatan. Bahkan di antara mereka sudah berani menantang pabrikan atau start up mobil kelas dunia seperti Tesla. Ambil contoh yang diucapkan oleh CEO Xpeng, He Xiapeng yang mengatakan mobil buatan mereka, Xpeng P7 Limited Edition yang telah dilengkapi dengan teknologi otonomsuper canggih.
Dibekali dengan sistem LIDAR, Xpeng P7 akan mampu berjalan secara otonom tanpa ada masalah. Saking mulusnya teknologi otonom Xpeng P7 akan lebih canggih dibandingkan teknologi otonom yang dimiliki Tesla. (Baca juga : Nissan Goda Konsumen dengan Sedikit Penampakan Nissan Terra Baru )
"Mulai tahun depan, di lapangan mobil otonom yang ada di China, kalian (Tesla) harus siap-siap untuk dikalahkan kami, agar kalian tahu seperti apa kekuatan Timur," tulis He Xiaopeng. "Untuk pasar internasional, kalian akan tetap bertemu dengan kami," sesumbar He Xiaopeng.
Uniknya Elon Musk sendiri langsung menyambar tantangan itu, lewat akun Twitter resmi miliknya. "Mereka memiliki edisi lawas perangkat lunak yang kami gunakan, mereka tidak memiliki keunggulan komputerisasi yang kami miliki," jawabnya.
Tantangan lain juga dikirimkan oleh BYD yang menghadirkan sedan super-hybrid Qin PLUS di ajang Guangzhou Auto Show 2020. Tidak main-main sedan yang menggunakan teknologi plug-in hybrid ini mampu menempuh jarak 1.000 kilometer dalam keadaan tangki bensin dan baterai terisi penuh. Sebuah jarak yang memang sampai saat ini belum bisa dicapai oleh pabrikan mobil dunia dengan menggunakan teknologi hibrida.
Hanya saja berbeda dengan He Xiaopeng yang frontal. Yang Dongsheng, President of BYD's Institute of Product Planning and New Automotive Technology mencoba jalan damai. Dia mengatakan untuk meningkatkan perkembangan teknologi otomotif di China diperlukan kerja sama yang erat berbagai perusahaan mobild China. Apalagi total pasar mobil dengan energi terbarukan masih cukup kecil dibandingkan total pasar mobil konvesional di China. "Kita harus bersama-sama agar bisa mencapai win-win solution," jelasnya.
(wsb)