Mesin Hibrida Jadi Kuncian, Kawasaki Kantongi Kebobrokan Motor Listrik
loading...
A
A
A
TOKYO - Tak tertarik bikin motor listrik, Kawasaki sepertinya sudah ngebet untuk segera menghadirkan motor hibrida. Usai Pada Juli 2019, Kawasaki mengungkapkan rencananya dan November, 2020 memastikan Kawasaki pilih jalur hibrida.
Seperti dilansir dari Xedong, alasan Kawasaki menciptakan motor hybrid karena tidak berniat dan tidak tertarik memproduksi motor listrik secara massal. Ini diperkuat dalam beberapa tahun belakangan mereka mengajukan banyak paten motor hybrid. BACA JUGA - Simpanan Pejabat dan TNI, Land Cruiser Pernah Dibikin di Priok
Dan bukti nyatanya Kawasaki sudah memakai teknologi hibrida untuk produk kendaraan laut mereka.
Artinya, pabrikan yang identik dengan warna hijau tersebut akan menggabungkan mesin bensin dan penggerak listrik untuk mendapatkan performa, efisiensi, sekaligus mengurangi emisi. Menurut laporan yang beredar, gabungan mesin bensin dan penggerak listrik ini dapat menggunakan transmisi konvensional. Motor dapat memberikan tenaga secara independen di masing-masing percepatan.
Seperti halnya teknologi apa pun, penyempurnaan proses akan menghasilkan peningkatan dari waktu ke waktu. Meski begitu, sulit untuk tidak bertanya-tanya berapa bobot sistem hibrida yang akan dipasangkan ke motor.
Ukuran baterai yang kecil tampaknya masuk akal karena ini adalah hibrida. Meski demikian, motor tetap akan membawa dua jenis mesin.
Awalnya Kawasaki mengembangkan Hybrid terungkap dari dokumen paten di Jepang pada 2017 . Setahun kemudian, Kawasaki mendaftarkan paten itu di Amerika Serikat.
Dokumen menjelaskan sebuah sepeda motor yang dilengkapi dengan mesin biasa dan motor listrik. Sebuah sistem Hybrid serial parallel, karena mesin bensin dan motor listrik bersama-sama menggerakkan sepeda motor. Atau bisa juga masing-masing penggerak itu menggerakkannya.
Dokumen itu juga menjelaskan motor listrik AC dan mesin kombusi menggunakan unit splitter daya sebelum meneruskannya ke transmisi. Sementara baterai diletakkan di atas mesin, antara rangka spars dan tangki.
Seperti dilansir dari Xedong, alasan Kawasaki menciptakan motor hybrid karena tidak berniat dan tidak tertarik memproduksi motor listrik secara massal. Ini diperkuat dalam beberapa tahun belakangan mereka mengajukan banyak paten motor hybrid. BACA JUGA - Simpanan Pejabat dan TNI, Land Cruiser Pernah Dibikin di Priok
Dan bukti nyatanya Kawasaki sudah memakai teknologi hibrida untuk produk kendaraan laut mereka.
Artinya, pabrikan yang identik dengan warna hijau tersebut akan menggabungkan mesin bensin dan penggerak listrik untuk mendapatkan performa, efisiensi, sekaligus mengurangi emisi. Menurut laporan yang beredar, gabungan mesin bensin dan penggerak listrik ini dapat menggunakan transmisi konvensional. Motor dapat memberikan tenaga secara independen di masing-masing percepatan.
Seperti halnya teknologi apa pun, penyempurnaan proses akan menghasilkan peningkatan dari waktu ke waktu. Meski begitu, sulit untuk tidak bertanya-tanya berapa bobot sistem hibrida yang akan dipasangkan ke motor.
Ukuran baterai yang kecil tampaknya masuk akal karena ini adalah hibrida. Meski demikian, motor tetap akan membawa dua jenis mesin.
Awalnya Kawasaki mengembangkan Hybrid terungkap dari dokumen paten di Jepang pada 2017 . Setahun kemudian, Kawasaki mendaftarkan paten itu di Amerika Serikat.
Dokumen menjelaskan sebuah sepeda motor yang dilengkapi dengan mesin biasa dan motor listrik. Sebuah sistem Hybrid serial parallel, karena mesin bensin dan motor listrik bersama-sama menggerakkan sepeda motor. Atau bisa juga masing-masing penggerak itu menggerakkannya.
Dokumen itu juga menjelaskan motor listrik AC dan mesin kombusi menggunakan unit splitter daya sebelum meneruskannya ke transmisi. Sementara baterai diletakkan di atas mesin, antara rangka spars dan tangki.
(wbs)