Khawatir Covid-19, Karyawan Renault, Nissan, dan Hyundai Paksa Tutup Pabrik

Rabu, 26 Mei 2021 - 03:01 WIB
loading...
Khawatir Covid-19, Karyawan Renault, Nissan, dan Hyundai Paksa Tutup Pabrik
Karyawan yang khawatir memaksa Renault, Nissan, dan Hyundai untuk menutup pabriknya sementara sampai Covid-19 di India mereda. Foto/dok
A A A
CHENNAI - Belum meredanya kasus Covid-19 di India mengganggu industri otomotif di negara tersebut. Karyawan yang khawatir memaksa Renault, Nissan, dan Hyundai untuk menutup pabriknya sementara.

Pekerja di pabrik mobil Renault-Nissan di negara bagian selatan Tamil Nadu akan melakukan aksi pemogokan massal Rabu (26/5/2021) jika tuntutan keselamatan terkait Covid-19 mereka belum dipenuhi. Rencana ini sudah mereka beritahukan kepada perusahaan melalui surat pada Senin 24 Mei 2021.



Sementara Hyundai akan menghentikan operasi di pabriknya, juga di Tamil Nadu, selama lima hari mulai Selasa 25 Mei 2021 setelah beberapa pekerja melakukan protes singkat pada Senin 24 Mei 2021, di tengah meningkatnya kasus di negara bagian itu.

"Manajemen setuju untuk menutup pabrik setelah para pekerja menyatakan keprihatinan atas keselamatan setelah dua karyawan meninggal karena Covid-19 ," kata E. Muthukumar, presiden Serikat Karyawan Hyundai Motor India, kepada Reuters.

Tamil Nadu adalah salah satu negara bagian yang paling parah terkena lebih dari 30.000 kasus per hari minggu lalu. Negara bagian itu, pusat otomotif yang dikenal sebagai Detroit di India, telah memberlakukan lockdown hingga 31 Mei 2021. Tetapi negara bagian itu tetapi mengizinkan beberapa pabrik, termasuk pabrik mobil, untuk terus beroperasi.



Ancaman pemogokan di pabrik Renault-Nissan muncul menjelang sidang pengadilan pada hari Senin 24 Mei 2021 atas tuduhan dari para pekerja bahwa norma jarak sosial dilanggar dan kebijakan kesehatan pabrik tidak cukup mengatasi risiko terhadap pekerja.

Serikat pekerja yang mewakili sekitar 3.500 pekerja di pabrik, mengatakan dalam surat 24 Mei 2021 kepada Renault-Nissan bahwa para pekerja tidak akan kembali ke pabrik sampai mereka merasa aman.

Tuntutan pekerja termasuk produksi yang lebih rendah sehingga ada jarak sosial yang lebih baik, vaksinasi dan perlindungan asuransi yang lebih tinggi termasuk biaya pengobatan untuk keluarga mereka.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8280 seconds (0.1#10.140)