Ertiga, Kijang, dan Macan, Tiga Nama-Nama Mobil dari Bahasa Indonesia

JAKARTA - Pemberian nama untuk satu model atau merek, menjadi cukup penting. Berbagai inspirasi sesuatu hal, bisa dijadikan nama untuk model atau merek mobil.

Beberapa merek mengadopsi Bahasa Indonesia untuk pemberian nama mobil-nya. Apa saja mobil yang menggunakan nama dari Bahasa Indonesia?

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini daftar nama merek mobil dari Bahasa Indonesia.



1. Suzuki Ertiga

Awalnya ketika masih dalam bentuk konsep, mobil ini diberi nama rIII, Jika disebut dalam bahasa Indonesia bunyinya menjadi Ertiga. Tapi untuk mempermudah pembacaannya diubah menjadi Ertiga

Nama Ertiga berasal dari bahasa Indonesia, yakni gabungan kata Er (dari huruf R) yang berarti Row (baris) dan tiga dari angka 3.

Dari nama R-III ke Ertiga, mulanya pihak dari Managemen Suzuki Motor Corporation (SMC) di Jepang kurang setuju dengan nama Ertiga, namun karena beberapa hal dan pertimbangan, akhirnya Suzuki Motor Corp menyetujui dan menjadikan nama Ertiga ini untuk produk globalnya yang dijual di India dan Indonesia.

2. Porsche Macan

Perusahaan otomotifmewah asal Jerman ini juga tak kalah untuk menggunakan nama Indonesia untuk seri mobil mereka. Kali ini nama hewan dipilih sebagai penyempurna mobil compact luxury Sport Utility Vehicle (SUV).

Saat pertama kali dirilis 2012 lalu, pihak Porsche membeberkan arti nama dari mobil sport tersebut.

"Mobil sport baru kami dalam segmen SUV ini diberi nama Macan. Nama Macan diambil dari Bahasa Indonesia yang berarti harimau,” demikian bunyi pernyataan resmi itu.

3. Toyota Kijang

Toyota Kijang merupakan salah satu mobil Toyota yang telah menjelma sebagai salah satu mobil legendaris Tanah Air. Toyota Kijang pertama kali diperkenalkan pada 1977 silam.

Meski terdengar seperti nama hewan, nama Kijang merupakan singkatan dari ‘Kerjasama Indonesia dan Jepang’.


Pemberian nama Kijang sendiri dicetuskan oleh Jusuf Kalla. Tentu saja saat itu, JK (sapaan Jusuf Kalla) di era 70-an bukan menjabat sebagai wakil presiden, melainkan masih sebagai Direktur Utama Grup Usaha PT Hadji Kalla.