Alasan CB150R Streetfire 2021 Jadi Motor Naked Sport Terlaris Honda
loading...
A
A
A
JAKARTA - CB150R Streetfire 2021 bisa dibilang punya kombinasi paling pas dari sisi harga, tampilan, serta fitur di kelas motor Sport Naked 150. Seperti apa rasanya?
Jujur, Sindonews bukan penggemar berat motor Sport Naked. Tapi, pernah 10 tahun memakai Honda GL Pro. Hingga akhirnya memutuskan ganti ke skutik Honda Scoopy lantaran tidak tahan dengan kemacetan Jakarta.
Jadi, sebenarnya tidak terlalu mengamati dengan kehadiran CB150R Streetfire yang sudah ada sejak 2012 itu. Dengan banderol hampir Rp30 jutaan, model ini berada di atas Honda Megapro yang dipasarkan Rp22 jutaan.
Sejauh ini ada tiga generasi CB150R Streetfire yang sudah diluncurkan oleh PT Astra Honda Motor. CB150 R Streetfire 2012 pertama dirilis pada 2012. Selanjutnya, model tersebut mendapat ubahan minim (facelift) di 2015. Antara lain di desain lebih agresif, lampu-lampu sudah LED, full digital panel meter, serta suspensi belakang Prolink.
Kemudian, di 2018, CB150 R Streetfire kembali mendapat ubahan di desain shroud baru, adopsi disc brake berbentuk wavy, juga passing lamp baru dann step alumunium baru.
Kini, di 2021, CB150 R Streetfire bisa dibilang mendapat ubahan paling besar dibanding model-model sebelumnnya.
Digunakan untuk Ngantor Hingga Touring
CB150 R Streetfire dianggap mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka yang mencintai naked bike. Baik dari sisi desain, fungsi, juga utilitas.
Sebagai catatan, mayoritas penjualan Honda motor di Indonesia adalah skutik. Kontribusi pasar sport hanya di angka 5-6 persen saja. Kecil sekali. Dan pasar sport pun masih terbagi lagi ke dalam beberapa segmen. Antara lain Full Fairing, Dual Purpose, Naked Sport, serta Family Sport.
Dan sudah bisa ditebak, kontribusi motor sport naked seperti CBR150 R mencapai 80-90 persen di kelas motor Sport Honda. Paling besar dan paling dominan. Mengapa?
Setidaknya ada dua alasan pecinta motor sport naked bike untuk membeli CB150 R Streetfire.
Jujur, Sindonews bukan penggemar berat motor Sport Naked. Tapi, pernah 10 tahun memakai Honda GL Pro. Hingga akhirnya memutuskan ganti ke skutik Honda Scoopy lantaran tidak tahan dengan kemacetan Jakarta.
Jadi, sebenarnya tidak terlalu mengamati dengan kehadiran CB150R Streetfire yang sudah ada sejak 2012 itu. Dengan banderol hampir Rp30 jutaan, model ini berada di atas Honda Megapro yang dipasarkan Rp22 jutaan.
Sejauh ini ada tiga generasi CB150R Streetfire yang sudah diluncurkan oleh PT Astra Honda Motor. CB150 R Streetfire 2012 pertama dirilis pada 2012. Selanjutnya, model tersebut mendapat ubahan minim (facelift) di 2015. Antara lain di desain lebih agresif, lampu-lampu sudah LED, full digital panel meter, serta suspensi belakang Prolink.
Kemudian, di 2018, CB150 R Streetfire kembali mendapat ubahan di desain shroud baru, adopsi disc brake berbentuk wavy, juga passing lamp baru dann step alumunium baru.
Kini, di 2021, CB150 R Streetfire bisa dibilang mendapat ubahan paling besar dibanding model-model sebelumnnya.
Digunakan untuk Ngantor Hingga Touring
CB150 R Streetfire dianggap mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka yang mencintai naked bike. Baik dari sisi desain, fungsi, juga utilitas.
Sebagai catatan, mayoritas penjualan Honda motor di Indonesia adalah skutik. Kontribusi pasar sport hanya di angka 5-6 persen saja. Kecil sekali. Dan pasar sport pun masih terbagi lagi ke dalam beberapa segmen. Antara lain Full Fairing, Dual Purpose, Naked Sport, serta Family Sport.
Dan sudah bisa ditebak, kontribusi motor sport naked seperti CBR150 R mencapai 80-90 persen di kelas motor Sport Honda. Paling besar dan paling dominan. Mengapa?
Setidaknya ada dua alasan pecinta motor sport naked bike untuk membeli CB150 R Streetfire.