Sejarah dan Perkembangan Mobil Listrik hingga Hadirnya Wuling Nano EV

Senin, 18 Oktober 2021 - 18:16 WIB
loading...
Sejarah dan Perkembangan Mobil Listrik hingga Hadirnya Wuling Nano EV
Sejarah dan perkembangan mobil Listrik hingga hadirnya Wuling Nano EV untuk pasar global dengan harga yang murah dibandingkan merek lain. FOTO/ IST
A A A
SANTIAGO - Dunia termasuk di Indonesia sedang bersemangat sekali untuk buat langkah besar dalam penerapan mobil listrik (EV).
Bahkan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dalam suatu Focus Group Discussion (FGD) mengusulkan agar penjualan dan produksi mobil konvensional atau berbahan bakar fosil dihentikan mulai 2040.

Mobil listrik sendiri sejatinya bukanlah teknologi baru jika menilik ke belakang tepatnya pada 1830-an, seorang ahli dari Skotlandia bernama Robert Anderson membangun kereta listrik yang ditenagai oleh sel yang tidak dapat diisi ulang dan menggerakkan roda untuk mobil elektrik. BACA JUGA - Lexus Off-Highway Recreational Vehicle Concept Resmi Diperkenalkan

Seperti dilansir dari berbagai sumber, menjelang akhir abad, inovator Amerika William Morrison membangun mobil listrik pertama yang bisa berfungsi.
Sejarah dan Perkembangan Mobil Listrik hingga Hadirnya Wuling Nano EV

Tahun-tahun berikutnya mobil elektrik meningkat popularitasnya di seluruh Amerika Serikat dan pada 1900 lebih dari seperempat kendaraan baru yang diproduksi bertenaga listrik.

Kemudian Henry Ford pada 1908 menemukan mobil Model T bertenaga bensin, yang terbukti sangat populer di seluruh Amerika Serikat.

Konsumen tertarik pada kendaraan jarak jauh dan ketersediaan bensin. Beberapa orang juga menunda kendaraan listrik karena kurangnya tenaga kuda. Akibatnya, mobil berbahan bakar bensin menjadi hal yang lebih populer dan universal dalam otomotif abad ke-20.

Kemudian pada 1970-an terjadi krisis minyak bumi, sehingga kekhawatiran akan kenaikan harga bahan bakar berbasis minyak tersebar luas. Obrolan tentang manfaat kendaraan listrik mulai muncul kembali.

Dua dekade kemudian pada 1990-an, banyak brand besar memproduksi model berbahan bakar listrik pertama mereka. Mobil elektrik yang diproduksi massal pertama secara teknis adalah hibrida.

Toyota Prius, ditenagai oleh listrik tetapi dengan opsi menggunakan bensin setelah titik tertentu, telah diluncurkan pada 1997.
Sejak itu, berbagai pemerintah di seluruh dunia telah memperkenalkan langkah-langkah untuk mencoba dan mempromosikan penggunaan mobil ini. Merek-merek seperti Tesla, Smart, Renault dan Nissan telah memproduksi model-model sporty seperti yang akhirnya dikenal sekarang.

Perkembangan di Indonesia

Pemanfaatan mobil listrik di Indonesia masih terkendala harga yang mahal. Sehingga ini membuat mobil elektrik hanya bisa diakses oleh kalangan menengah ke atas saja.

Mahalnya mobil ini disebabkan karena baterainya juga masih impor. Namun, jika baterai kendaraan listrik ini sudah diproduksi di dalam negeri, maka diperkirakan harga mobil elektrik bisa turun dan lebih terjangkau.
Selain itu, mobil elektrik terus didorong oleh pemerintah untuk menekan emisi karbon dan juga agar Indonesia kelak bisa terlepas dari ketergantungan impor Bahan Bakar Minyak (BBM).
Sejarah dan Perkembangan Mobil Listrik hingga Hadirnya Wuling Nano EV

Pemerintah Indonesia juga melalui Kementerian Investasi sudah memberikan berbagai insentif untuk pengembangan mobil elektrik, seperti misalnya yang terkait dengan charging station mobil.

Pemerintah juga menargetkan stasiun penukaran baterai akan semakin masif. Sebab, jika baterai bisa diproduksi di Indonesia, maka menurutnya harganya pun akan bisa ditekan.

Dengan kondisi seperti itu, Wuling menghadirkan mobil listrik EV Nano dengan harga yang terjangkau, dalam acara peluncuran resmi Selasa (5/10/2021), harga resmi Wuling Nano EV yakni sebesar USD9.726 (59.800 RMB) atau setara Rp138,2 Juta.

Kepastian harga ini juga menghentikan desas-desus yang beredar sebelumnya dimana Wuling Nano EV akan jadi lebih murah dibandingkan saudaranya Wuling Hong Guang Mini EV. Termasuk melegakan konsumen Baojun E200 yang jadi basis pengembangan Wuling Nano EV.

Sebelumnya, banyak orang mengira Wuling Nano EV akan dijual di harga USD3.100 atau setara Rp44,1 juta. Prediksi harga itu jauh lebih murah dibanding Wuling Hong Guang Mini EV yang dijual di harga USD4.500 atau setara Rp64,4 juta.

Bahkan prediksi harga itu lebih murah dibanding basis mobil yang digunakan yakni Baojun E200. Diketahui Baojun E200 dijual di harga USD8.500 atau setara Rp120,8 juta.
Sejarah dan Perkembangan Mobil Listrik hingga Hadirnya Wuling Nano EV

CarNewsChina menyebutkan Wuling tidak jadi menetapkan Wuling Nano EV sebagai mobil listrik termurah di dunia karena memang posisi itu sudah dipegang oleh Wuling Hong Guang Mini EV.

Terlebih lagi mereka memang tidak ingin merusak pasar Baojun E200, dengan desain yang sama, yang sudah lebih dulu masuk ke pasar mobil listrik China.

Wuling menempatkan mobil listrik baru itu di atas Wuling Hong Guang Mini EV dan Baojun E200. Tidak heran jika mereka membuat mobil listrik mungil itu terlihat premium. Caranya melalui kerja sama dengan Disney. Wuling Nano EV hadir dalam tampilan khusus karakter animasi Disney, Zootopia.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1851 seconds (0.1#10.140)