Stellantis dan LG Patungan Bangun Pabrik Baterai Listrik di Amerika
loading...
A
A
A
JAKARTA - Stellantis dan LG Energy Solution melakukan langkah strategis untuk membangun pabrik baterai listrik di Amerika Utara. Pabrik baterai listrik akan menyokong produksi mobil listrik Stellantis mulai kuartal pertama tahun 2024.
Dilansir Motortrend, Kamis (21/10/2021), Stellantis menargetkan lebih dari 40 persen penjualan mobil listrik di AS pada 2030. Untuk melakukan itu, mereka membutuhkan 40 gigawatt kapasitas produksi penyimpanan energi tahunan yang akan dipenuhi oleh pabrik baru tersebut.
"Pengumuman hari ini adalah bukti lebih lanjut bahwa kami dalam jalur elektrifikasi agresif untuk menindaklanjuti komitmen yang kami buat selama acara EV Day kami di bulan Juli," kata Carlos Tavares, CEO Stellantis.
"Dengan ini, kami telah menentukan 'gigafactory' berikutnya yang datang ke portofolio Stellantis untuk membantu kami mencapai total kapasitas minimal 260 gigawatt pada tahun 2030," katanya.
Presiden dan CEO LG Energy Solution Jong-hyun Kim mengatakan, membangun usaha patungan dengan Stellantis akan menjadi tonggak bersejarah dalam kemitraan jangka panjang.
"LGES akan memposisikan sebagai penyedia solusi baterai listrik bagi calon pelanggan kami di kawasan ini dengan kemampuan produksi massal kami," katanya.
Ini bukan kerjasama pertama antara Stellantis dan LG. Pada tahun 2014, Stellantis menggunakan baterai LG dan teknologi kontrol pada Chrysler Pacifica Hybrid.
Lihat Juga: Kredit Pajak Dihapus, Mobil Listrik Terpukul: Industri EV Hadapi Masa Sulit di Bawah Trump?
Dilansir Motortrend, Kamis (21/10/2021), Stellantis menargetkan lebih dari 40 persen penjualan mobil listrik di AS pada 2030. Untuk melakukan itu, mereka membutuhkan 40 gigawatt kapasitas produksi penyimpanan energi tahunan yang akan dipenuhi oleh pabrik baru tersebut.
"Pengumuman hari ini adalah bukti lebih lanjut bahwa kami dalam jalur elektrifikasi agresif untuk menindaklanjuti komitmen yang kami buat selama acara EV Day kami di bulan Juli," kata Carlos Tavares, CEO Stellantis.
"Dengan ini, kami telah menentukan 'gigafactory' berikutnya yang datang ke portofolio Stellantis untuk membantu kami mencapai total kapasitas minimal 260 gigawatt pada tahun 2030," katanya.
Presiden dan CEO LG Energy Solution Jong-hyun Kim mengatakan, membangun usaha patungan dengan Stellantis akan menjadi tonggak bersejarah dalam kemitraan jangka panjang.
"LGES akan memposisikan sebagai penyedia solusi baterai listrik bagi calon pelanggan kami di kawasan ini dengan kemampuan produksi massal kami," katanya.
Ini bukan kerjasama pertama antara Stellantis dan LG. Pada tahun 2014, Stellantis menggunakan baterai LG dan teknologi kontrol pada Chrysler Pacifica Hybrid.
Lihat Juga: Kredit Pajak Dihapus, Mobil Listrik Terpukul: Industri EV Hadapi Masa Sulit di Bawah Trump?
(ysw)