Efek Crazy Rich, Giliran Porsche, Bugatti dan Lamborghini Cetak Rekor Penjualan
loading...
Setelah Rolls-Royce, Bentley dan Lotus yang cetak rekor kini giliran Porsche, Bugatti dan Lamborghini cetak rekor penjualan di 2021. Foto/IST
A
A
A
JAKARTA - Produsen mobil mewah dan sport Porsche, Bugatti dan Lamborghini cetak rekor penjualan di 2021. Capaian itu mengikuti hasil tiga mobil sebelumnya yang juga laris manis di 2021 seperti Rolls-Royce, Bentley dan Lotus.
Disebutkan Dupont Registry, Porsche berhasil menjual sebanyak 300.000 unit mobill ke seluruh dunia. Penjualan mobil sport Jerman itu laris manis di China dan Amerika Serikat. Model terlaris diketahui merupakan mobil-mobil SUV seperti Porsche Macan dan Porsche Cayenne.
Di tempat lain, Lamborghini juga mencatatkan penjualan terbaik mereka sepanjang mereka berdiri. Penjualan mobil sport Italia di 2021 itu mencapai 8.405 unit.
![Efek Crazy Rich, Giliran Porsche, Bugatti dan Lamborghini Cetak Rekor Penjualan]()
Penjualan itu meningkat 13 persen dibanding capaian di 2020. Seperti Porsche, model terlaris Lamborghini adalah mobil SUV bertenaga tinggi, Lamborghini Urus.
Menariknya lagi, Lamborghini justru akan sangat bersemangat di 2022 ini. Direncanakan akan akan hadir 4 mobil Lamborghini baru guna menggoda para crazy rich di seluruh dunia.
Angka penjualan Bugatti juga mencetak rekor di 2021. Walau dari segi jumlah tidak mencapai ribuan seperti Lamborghini dan Porsche, capaian Bugatti justru terbaik sepanjang masa karena berhasil menjual sebanyak 150 unit hypercar.
Dilaporkan Dupont Registry, fakta menarik lainnya dari penjualan Bugatti adalah hadirnya konsumen baru. Sebanyak 60 persen dari total penjualan 2021 itu adalah pembeli yang baru pertama kali membeli Bugatti.
Tahun 2022, Bugatti justru sangat bersemangat untuk berjualan. Pasalnya di tahun macan air ini mereka sudah berkolaborasi dengan perusahaan mobil sport listrik asal Kroasia, Rimac. Mobil listrik hasil kerja sama Bugatti dan Rimac itu akan jadi model yang paling ditunggu-tunggu oleh para crazy rich.
Sebelumnya CEO Rolls-Royce Torsten Muller Otvos menganalisa tingginya penjualan mobil mewah dan sport di 2021 karena adanya kesadaran baru para crazy rich di masa-masa pandemi. "Mereka sadar bahwa hidup cuma sebentar dan bisa saja tiba-tiba berakhir. Makanya mereka menggunakan kesempatan untuk membeli barang-barang yang mereka inginkan," jelasnya.
Disebutkan Dupont Registry, Porsche berhasil menjual sebanyak 300.000 unit mobill ke seluruh dunia. Penjualan mobil sport Jerman itu laris manis di China dan Amerika Serikat. Model terlaris diketahui merupakan mobil-mobil SUV seperti Porsche Macan dan Porsche Cayenne.
Di tempat lain, Lamborghini juga mencatatkan penjualan terbaik mereka sepanjang mereka berdiri. Penjualan mobil sport Italia di 2021 itu mencapai 8.405 unit.
Penjualan itu meningkat 13 persen dibanding capaian di 2020. Seperti Porsche, model terlaris Lamborghini adalah mobil SUV bertenaga tinggi, Lamborghini Urus.
Menariknya lagi, Lamborghini justru akan sangat bersemangat di 2022 ini. Direncanakan akan akan hadir 4 mobil Lamborghini baru guna menggoda para crazy rich di seluruh dunia.
Angka penjualan Bugatti juga mencetak rekor di 2021. Walau dari segi jumlah tidak mencapai ribuan seperti Lamborghini dan Porsche, capaian Bugatti justru terbaik sepanjang masa karena berhasil menjual sebanyak 150 unit hypercar.
Dilaporkan Dupont Registry, fakta menarik lainnya dari penjualan Bugatti adalah hadirnya konsumen baru. Sebanyak 60 persen dari total penjualan 2021 itu adalah pembeli yang baru pertama kali membeli Bugatti.
Tahun 2022, Bugatti justru sangat bersemangat untuk berjualan. Pasalnya di tahun macan air ini mereka sudah berkolaborasi dengan perusahaan mobil sport listrik asal Kroasia, Rimac. Mobil listrik hasil kerja sama Bugatti dan Rimac itu akan jadi model yang paling ditunggu-tunggu oleh para crazy rich.
Sebelumnya CEO Rolls-Royce Torsten Muller Otvos menganalisa tingginya penjualan mobil mewah dan sport di 2021 karena adanya kesadaran baru para crazy rich di masa-masa pandemi. "Mereka sadar bahwa hidup cuma sebentar dan bisa saja tiba-tiba berakhir. Makanya mereka menggunakan kesempatan untuk membeli barang-barang yang mereka inginkan," jelasnya.
(wsb)
Explore More