Google Akui 11 Tabrakan Akibat Self-driving

Selasa, 12 Mei 2015 - 10:43 WIB
Google Akui 11 Tabrakan...
Google Akui 11 Tabrakan Akibat Self-driving
A A A
LOS ANGLES - Google mengungkapkan bahwa mobil self-driving telah mengakibatkan 11 kecelakaan lalu lintas ringan. Semua itu dimulai sejak eksperimen teknologi self-driving enam tahun yang lalu.

Dikutip dari Seattletimes, Selasa (12/5/2015), perusahaan mengakui hal ini setelah The Associated Press (AP) melaporkan. Perusahaan media asal Amerika Serikat (AS) itu mengungkapkan, di California tercatatkan telah terjadi tiga kecelakaan tabrakan yang melibatkan mobil self-driving, sejak September lalu. Pada dasarnya, laporan kecelakaan merupakan salah satu persyaratan hukum untuk izin tes di jalan umum.

Direktur Proyek mobil self-driving Google menulis dalam sebuah posting Web telah terjadi 11 kecelakaan kecil. Memang tidak memakan korban jiwa. Selain itu, dicatatkan juga telah terjadi lebih dari 1,7 juta mil dari pengujian, termasuk hampir 1 juta mil dalam mode self-driving.

Privacy-project Director of the Nonprofit Consumer Watchdog, John Simpson mengungkapkan, tujuan utama Google dengan mobil self-driving adalah mencegah seseorang kehilangan kendali. Untuk itu kiranya penting membuka rincian peristiwa kecelakaan dari eksperimen kepada publik.

Director of Google’s Self-driving Car Project Chris Urmson merinci perinstiwa kecelakaan sejak program dimulai di 2009. Mobil-mobil Google telah menabrak tujuh kali.

Peristiwa paling sering terjadi saat berhenti dan saat di jalan bebas hambatan. Tabrakan lainnya dengan kondisi mobil menabrak atau tertabrak, hingga mobil terguling. "Delapan dari 11 tabrakan berada di jalan-jalan kota," ucapnya.

Dia juga dijelaskan, contoh di mana mobil Google berhasil menghindari tabrakan dengan mobil atau sepeda saat berkendara, di jalan-jalan dekat kantor pusat perusahaan Silicon Valley. Mobil self-driving telah lulus hukum tes di jalan-jalan Nevada, Michigan dan Florida.

Kamera, radar dan sensor laser yang ada di mobil self-driving memberikan pemahaman yang jauh lebih rinci dari lingkungan mereka dari yang dimiliki manusia. Waktu reaksi lebih cepat.

Mobil bisa diprogram menyesuaikan jika merasakan kecelakaan akan datang. "Bahkan ketika perangkat lunak dan sensor dapat mendeteksi sebuah situasi untuk mengambil tindakan awal dan lebih cepat dari saat dikemudikan manusia," tulis Google Urmson.
(dyt)
Berita Terkait
Google.org Umumkan Pendanaan...
Google.org Umumkan Pendanaan Edukasi AI dan Ketahanan Pangan untuk 6 juta Orang di Asia Tenggara
Komdigi dan Google Luncurkan...
Komdigi dan Google Luncurkan Google Play Protect untuk Keamanan Digital
Google Luncurkan 11.000...
Google Luncurkan 11.000 Beasiswa untuk Keterampilan Digital
Google Teratas dalam...
Google Teratas dalam Daftar Mobile Publisher pada Dua Bulan Awal di 2021
Google Meet Tambah Fitur...
Google Meet Tambah Fitur Baru untuk Persiapan Sebelum Pertemuan
Google akan Hapus Semua...
Google akan Hapus Semua Konten jika Tak Aktif Selama 2 Tahun
Berita Terkini
Gara-gara Dashcam Abal-Abal,...
Gara-gara Dashcam Abal-Abal, Mobil Listrik Jaecoo J7 Hangus Terbakar!
47 menit yang lalu
Aksi Fast and Furious...
Aksi Fast and Furious di Gresik? Detik-detik BMW Seri 7 Melayang dari Tol Maut yang Belum Rampung!
55 menit yang lalu
Viral Lisa Blackpink...
Viral Lisa Blackpink Geber BeAT Karbu di Thailand, Warganet: OTW Beli Seblak!
1 jam yang lalu
Borok Industri Mobil...
Borok Industri Mobil AS Terbongkar, Mobil Made In Amerika Ternyata Impor, Ini Daftar Lengkapnya!
1 jam yang lalu
Jangan Kedip! Promo...
Jangan Kedip! Promo Vespa April 2025: Diskon hingga Aksesori Gratis
15 jam yang lalu
Arus Balik Lebaran 2025:...
Arus Balik Lebaran 2025: 70 Persen Pemudik Berpacu dengan Waktu, Jabodetabek Kembali Berdenyut!
17 jam yang lalu
Infografis
Apple Kehilangan USD300...
Apple Kehilangan USD300 Miliar Akibat Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved