Isuzu Genjot Penjualan MU-X di Jawa Tengah dan Yogya
A
A
A
SEMARANG - Dipasar yang tengah lesu, PT Astra Internasional Tbk terus menggenjot penjualan produk Isuzu dikelas SUV MU-X di wilayah Jateng dan DIY. Berbagai macam strategi sudah pasti dilakukan untuk mengejar penjualan.
Regional Manager Astra Isuzu Jateng-DIY, Sucipto mengatakan, sejak peluncuran produk baru tersebut pada Agustus tahun lalu, MU-X baru terjual kurang lebih 100 unit.
Dia mengakui, kondisi ekonomi Indonesia yang saat ini cenderung lesu menjadi salah satu penyebab, kurang bergairahnya penjualan MU-X.
“Kita terus berusaha untuk menggenjot penjualan, dengan begitu diharapkan setiap bulan bisa terjual 35 unit untuk wilayah Jateng dan DIY,” katanya, Rabu (10/6/2015).
Ditambahkan, belum terpenuhinya target penjualan ini juga dikarenakan dikarenakan suplai yang sempat terhambat pada awal tahun. Dikarenakan permintaan yang tinggi di negara yang memproduksinya. Di Thailand, Isuzu MU-X sempat menguasai pasar di kelas mobil SUV High.
“Kami optimis ke depan penjualannya akan semakin baik dan tercapai target di tahun ini," imbuhnya.
Kehadiran MU-X, lanjutnya, melengkapi koleksi mobil penumpang Isuzu yang sebelumnya hanya mengandalkan Isuzu Panther. Adapun Isuzu MU-X memberikan kontribusi sekitar 25% dari total penjualan penjualan passanger car Isuzu di Jateng-DIY. Sedangkan sisanya 75% yang masih dikuasai oleh pendahulunya, Isuzu Panther.
Kalau secara keseluruhan, penjualan mobil penumpang Isuzu hanya berkontribusi 7% saja dari total penjualan. Sedangkan sisanya yang sangat mendominasi masih pada mobil komersial, seperti truk.
Marketing Suport Astra Isuzu Cabang Semarang Muh. Imam menambahkan, Isuzu MU-X merupakan kendaraan yang bermain di kelas SUV High. Produk ini dikenal dengan tampilan yang sporty, sistem keamanan serta kenyamanan yang tinggi, dan suspensi kecepatan hingga 5 speed.
”MU-X dirancang bagi mereka yang berjiwa tangguh, terutama segmen konsumen dengan kepemilikan mobil kedua atau lebih. Apalagi, produk tersebut ditawarkan dengan harga kisaran Rp450 jutaan,” tambahnya.
Dia mengaku, sejauh ini respon pasarnya memang masih belum menggembirakan, dengan penjualan di Jateng-DIY baru sekitar 100 unit.
“Kita terus melakukan berbagai langkah promosi dan edukasi untuk meningkatkan penjualan,” imbuhnya.
Regional Manager Astra Isuzu Jateng-DIY, Sucipto mengatakan, sejak peluncuran produk baru tersebut pada Agustus tahun lalu, MU-X baru terjual kurang lebih 100 unit.
Dia mengakui, kondisi ekonomi Indonesia yang saat ini cenderung lesu menjadi salah satu penyebab, kurang bergairahnya penjualan MU-X.
“Kita terus berusaha untuk menggenjot penjualan, dengan begitu diharapkan setiap bulan bisa terjual 35 unit untuk wilayah Jateng dan DIY,” katanya, Rabu (10/6/2015).
Ditambahkan, belum terpenuhinya target penjualan ini juga dikarenakan dikarenakan suplai yang sempat terhambat pada awal tahun. Dikarenakan permintaan yang tinggi di negara yang memproduksinya. Di Thailand, Isuzu MU-X sempat menguasai pasar di kelas mobil SUV High.
“Kami optimis ke depan penjualannya akan semakin baik dan tercapai target di tahun ini," imbuhnya.
Kehadiran MU-X, lanjutnya, melengkapi koleksi mobil penumpang Isuzu yang sebelumnya hanya mengandalkan Isuzu Panther. Adapun Isuzu MU-X memberikan kontribusi sekitar 25% dari total penjualan penjualan passanger car Isuzu di Jateng-DIY. Sedangkan sisanya 75% yang masih dikuasai oleh pendahulunya, Isuzu Panther.
Kalau secara keseluruhan, penjualan mobil penumpang Isuzu hanya berkontribusi 7% saja dari total penjualan. Sedangkan sisanya yang sangat mendominasi masih pada mobil komersial, seperti truk.
Marketing Suport Astra Isuzu Cabang Semarang Muh. Imam menambahkan, Isuzu MU-X merupakan kendaraan yang bermain di kelas SUV High. Produk ini dikenal dengan tampilan yang sporty, sistem keamanan serta kenyamanan yang tinggi, dan suspensi kecepatan hingga 5 speed.
”MU-X dirancang bagi mereka yang berjiwa tangguh, terutama segmen konsumen dengan kepemilikan mobil kedua atau lebih. Apalagi, produk tersebut ditawarkan dengan harga kisaran Rp450 jutaan,” tambahnya.
Dia mengaku, sejauh ini respon pasarnya memang masih belum menggembirakan, dengan penjualan di Jateng-DIY baru sekitar 100 unit.
“Kita terus melakukan berbagai langkah promosi dan edukasi untuk meningkatkan penjualan,” imbuhnya.
(dol)