Menperin: Pameran Automotif Jendela Dunia Melihat Indonesia
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin optimistis dengan geliat industri automotif Tanah Air. Pasalnya, para pelaku industri dan perusahaan automotif global tetap melakukan investasi di Indonesia di tengah pelambatan ekonomi dunia.
“Bisnis dan investasi automotif itu bersifat jangka panjang. Jadi, aktivitas industri dan penanaman modal tetap jalan terus, mereka tidak hanya berorientasi setahun-dua tahun, ini tetapi puluhan tahun,” ujar Menperin Saleh Husin usai menghadiri peresmian pembukaan pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE, BSD City, Tangerang Selatan, Kamis (20/8/2015).
Menperin hadir mendampingi Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang meresmikan ajang pameran tersebut. Acara ini merupakan pameran ke-23 yang digelar Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sejak 1986.
Menurut Saleh, pameran automotif menjadi jendela dan pintu bagi pebisnis kendaraan bermotor internasional melihat Indonesia. Sebaliknya, kesempatan bagi industri automotif nasional merambah pasar yang lebih luas.
“Pameran seperti ini juga menumbuhkan optimisme bagaimana pengembangan automotif kita ke depan. Bukan hanya karena kalkulasi profit pengusaha tetapi juga penciptaan lapangan kerja, dan transfer teknologi,” ujarnya.
Kementerian Perindustrian, lanjut Saleh, terus mendorong pihak pabrikan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi automotif yang berorientasi ekspor. Hal ini sejalan dengan penguatan struktur industri ini seperti melalui pengembangan industri komponen kendaraan bermotor dalam negeri.
Groundbreaking Pabrik Wuling
Pada hari yang sama, PT SGMW Motor Indonesia melakukan peletakan batu pertama pabrik perakitan mobil di Bekasi. Perusahaan ini merupakan patungan antara SAIC Motor Corporation Ltd, General Motor, dan Guangxi Motor Corporation.
“Masuknya SAIC Motor yang merupakan raksasa otomotif Tiongkok yang menggandeng General Motor dan Guangxi ini merupakan salah satu bukti bahwa iklim usaha di Indonesia semakin berdaya saing. Sekaligus membuktikan bahwa Indonesia masih merupakan salah satu tujuan investasi yang menarik bagi investor automotif,” tegas Menperin Saleh Husin.
SGMW Motor akan memproduksi kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan merek Wuling dengan kapasitas 150.000 unit per tahun di lahan seluas 60 hektare.
Menurut Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan, SGMW menanam investasi USD 700 juta.
“Aktivitas produksi akan didukung oleh lebih dari 20 pabrik komponen termasuk dari dalam negeri sehingga akan menciptakan lapangan kerja bagi 3.000 orang tenaga kerja baru,” ujar Putu, yang hadir mewakili Menteri Perindustrian pada peletakan batu pertama pembangunan pabrik tersebut.
Pabrik ini direncanakan akan menjadi export hub Wuling ke seluruh Asia Tenggara sehingga diharapkan mendongkrak penerimaan devisa bagi Indonesia. SGMW Motor juga didorong memprioritaskan pembangunan industri komponen pendukung, meningkatkan penggunaan produk dan jasa enjiniring lokal sehingga tingkat kandungan lokal kendaraan yang diproduksi semakin besar.
Selain mengapresiasi langkah SGMW Motor ini, pemerintah juga juga mendorong agar pabrikan automotif lainnya turut melakukan ekspansi produksi di Indonesia.
“Bisnis dan investasi automotif itu bersifat jangka panjang. Jadi, aktivitas industri dan penanaman modal tetap jalan terus, mereka tidak hanya berorientasi setahun-dua tahun, ini tetapi puluhan tahun,” ujar Menperin Saleh Husin usai menghadiri peresmian pembukaan pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE, BSD City, Tangerang Selatan, Kamis (20/8/2015).
Menperin hadir mendampingi Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang meresmikan ajang pameran tersebut. Acara ini merupakan pameran ke-23 yang digelar Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sejak 1986.
Menurut Saleh, pameran automotif menjadi jendela dan pintu bagi pebisnis kendaraan bermotor internasional melihat Indonesia. Sebaliknya, kesempatan bagi industri automotif nasional merambah pasar yang lebih luas.
“Pameran seperti ini juga menumbuhkan optimisme bagaimana pengembangan automotif kita ke depan. Bukan hanya karena kalkulasi profit pengusaha tetapi juga penciptaan lapangan kerja, dan transfer teknologi,” ujarnya.
Kementerian Perindustrian, lanjut Saleh, terus mendorong pihak pabrikan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi automotif yang berorientasi ekspor. Hal ini sejalan dengan penguatan struktur industri ini seperti melalui pengembangan industri komponen kendaraan bermotor dalam negeri.
Groundbreaking Pabrik Wuling
Pada hari yang sama, PT SGMW Motor Indonesia melakukan peletakan batu pertama pabrik perakitan mobil di Bekasi. Perusahaan ini merupakan patungan antara SAIC Motor Corporation Ltd, General Motor, dan Guangxi Motor Corporation.
“Masuknya SAIC Motor yang merupakan raksasa otomotif Tiongkok yang menggandeng General Motor dan Guangxi ini merupakan salah satu bukti bahwa iklim usaha di Indonesia semakin berdaya saing. Sekaligus membuktikan bahwa Indonesia masih merupakan salah satu tujuan investasi yang menarik bagi investor automotif,” tegas Menperin Saleh Husin.
SGMW Motor akan memproduksi kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan merek Wuling dengan kapasitas 150.000 unit per tahun di lahan seluas 60 hektare.
Menurut Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan, SGMW menanam investasi USD 700 juta.
“Aktivitas produksi akan didukung oleh lebih dari 20 pabrik komponen termasuk dari dalam negeri sehingga akan menciptakan lapangan kerja bagi 3.000 orang tenaga kerja baru,” ujar Putu, yang hadir mewakili Menteri Perindustrian pada peletakan batu pertama pembangunan pabrik tersebut.
Pabrik ini direncanakan akan menjadi export hub Wuling ke seluruh Asia Tenggara sehingga diharapkan mendongkrak penerimaan devisa bagi Indonesia. SGMW Motor juga didorong memprioritaskan pembangunan industri komponen pendukung, meningkatkan penggunaan produk dan jasa enjiniring lokal sehingga tingkat kandungan lokal kendaraan yang diproduksi semakin besar.
Selain mengapresiasi langkah SGMW Motor ini, pemerintah juga juga mendorong agar pabrikan automotif lainnya turut melakukan ekspansi produksi di Indonesia.
(dmd)